"Kau ingin sesuatu lagi?" tanyanya seraya melihat ke arah jam yang ada dipergelangan tangannya.Tiffany menggeleng, "Tidak, kopi ini sudah cukup menghangatkan tubuhku."David mengangguk, "Aku rasa, aku ingin membuka kafe baru di sini.""Kafe baru?"David mengangguk, "Ya, di sini yang aku lihat banyak sekali yang ingin mencicipi makanan khas Bali. Bahkan, aku jarang sekali melihat restoran yang menyajikan menu Bali. Aku pikir, itu akan menjadi salah satu pemasaran yang cukup baik. Bagaimana menurutmu?"Tiffany mengangguk antusias, "Aku setuju! Lalu, siapa yang akan mengelolanya juga?""Aku memiliki asisten di Bali. Aku rasa, aku akan meminta bantuannya.""Asisten? Siapa?""Namanya Rosa. Nanti akan aku kenalkan padamu."Tiffany hanya tersenyum lebar mendengarnya. Jika, David membuka restoran di sini, itu tandanya ia akan semakin dekat pula dengan pria itu. Ah, Tiffany benar-benar tidak bisa menutupi rasa bahagianya.***Flip!Ruangan itu menyala, menampilkan seisi apartemen Tiffany. Gad
Baca selengkapnya