Share

Come

Tuk!

David memberikan sebuah minuman kaleng di hadapan Tiffany. Kini, sepasang manusia itu berada di kafetaria untuk mengisi perut mereka.

"Terima kasih, aku haus sekali." Tiffany segera membuka tutup botol itu dan menegaknya hingga habis setengah.

"Pelan-pelan jika ingin minum."

Tiffany hanya terdiam seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ah ya, tadi kau mengatakan akan lama di sini?"

David mengangguk.

"Berapa lama?"

"Aku tidak tahu, yang jelas hingga perusahaan aku berkembang di sini. Lagipula, aku yang akan memegang alih di sini."

"Oh, itu tandanya kau akan terus berada di sini?"

"Aku rasa begitu."

Tiffany hanya menganggukkan kepalanya kecil. Meski dalam hatinya, ia sudah menjerit senang.

"Kau, bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Katanya, kau sedang ambil cuti dari pekerjaanmu, memangnya ada apa?"

"Ah, itu." Tiffany mencoba menyusun kalimat agar David tidak salah paham. Bukannya apa, ia memang mengajukan cuti agar bertemu Matthew dan melangsungkan pertunangan di sana.

"Ada a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status