Beranda / Romansa / THE HERA'S KING / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab THE HERA'S KING: Bab 111 - Bab 120

155 Bab

111. Sofa menjadi berantakan

King terbangun dan melihat jika istrinya itu sedang sibuk dengan ponselnya dan terlihat tersenyum. Aura kecemburuan mulai merasukinya. "Cih! dia sedang bertukar pesan dengan siapa sih?" Saking fokusnya Hera dengan ponselnya. Ia tidak menyadari jika dari tadi King sudah bangun dan duduk berhadapan dengannya di sofa saat ini. Tatapannya sangat tajam mengarah kepada Hera. "Fokus banget ya kamu dengan ponsel sampai nggak tau suami sendiri sudah bangun!" suara King yang menggelar membuat Hera kaget. "Ya ampun mas.., kapan kamu bangunnya?" ujar Hera masih kaget ternyata suaminya sudah berada di depannya. "Sejak tahun lalu!" seru King dengan muka cemberut. Hera terlihat menghela napasnya. Lalu ia berpindah dan duduk di sebelah King."Kamu kenapa sih mas.., wajahmu kok cemberut seperti itu?" Hera mengamati wajah suaminya yang saat ini seperti orang yang sedan
Baca selengkapnya

112. Kemarahan Ewan

Ternyata oh ternyata, dan terjadi lagi...   Lagi-lagi King mengambil kesempatan dalam kesempitan, ia kembali memacu tubuh istrinya di dalam arena yang semakin panas. Yang akhirnya membuat Hera terkulai lemas. Ia sudah tidak tau apa yang terjadi pada saat suaminya mengangkat tubuhnya ke dalam kamar dan menaruhnya di atas kasur lalu kemudian menyelimuti. Hera sudah benar-benar terlelap. Ia menjadi lupa akan tujuan awalnya menggoda suaminya. King juga sampai lupa jika malam ini ia punya rencana untuk mengajak istrinya menikmati bintang-bintang di langit musim panas kota London saat ini.   Sementara di Indonesia sepeninggal Hera dan King berbulan madu. Banyak hal telah terjadi. Salah satunya diangkatnya Ewan menjadi asisten pribadi seorang CEO ternama. Dan rujuknya kembali pak Tobi dan mantan istrinya yang telah meninggalkannya bersama pria lain. Ibu Lisma yang merupakan ibu kandung Ewan. 
Baca selengkapnya

113. King terus menggoda istrinya

"Aku disini mas..," Hera segera menghampiri suaminya.    "Sayang.., pinggulku sakit banget nih, bisakah kamu membantu memijitnya?" Hera sedikit waspada dengan perkataan King. Karena ia sudah sangat mengenal perangai suaminya yang suka banget memodusi dirinya.   "Tapi cuma memijit doang kan mas?" lirihnya hati-hati ia juga sedikit takut suaminya akan marah.   "Hahahaha.., tentu saja hanya memijit sayang, kamu ini sepertinya takut banget aku terkam. Padahal aku kan nggak menggigit sama sekali. Tapi jika ingin mendengarmu mendesah dengan permainan panasku, hehehe, kamu pasti tau jika aku jagonya!"    "Ih.., mas apa-apaan sih..!" Hera naik ke atas ranjang setelah mengambil lotion yang biasa ia pakai di dalam koper.    King terlihat sudah dalam posisi tengkurap di atas kasur. Hera m
Baca selengkapnya

114. Jalan-jalan ke taman

Kediaman pak Tobi,  Sudah beberapa hari berlalu ibu Lisma kembali rujuk dengan suaminya. Kebahagiaan mulai terpancar di wajah pak Tobi. Ia sangat senang ternyata istrinya itu memang benar-benar sudah berubah. Ia sangat mengurusi pak Tobi. Suatu ketika pak Tobi bangun dari tidur siangnya. Ia melangkah keluar dari kamar dan melihat istrinya sedang melamun. "Lis, kamu kenapa? hei.., kamu kok menangis?" Pak Tobi segera duduk di depan istrinya. Bu Lisma yang melihat pak Tobi datang dengan segera menyeka air matanya. "Aku nggak apa-apa kok pak, mataku tadi terkena debu saat bersih-bersih." Namun pak Tobi tau jika istrinya sedang berbohong saat ini. "Bu.., aku tau kamu sedang berbohong. Tolong jujurlah jangan sampai apa yang kamu pikirkan membuatmu menjadi sakit. Kamu tau kita sudah tua. Kita harus menjaga kesehatan supaya kita bi
Baca selengkapnya

115. Diganggu Sang Jodi

Setelah puas bermain di danau. King mengajak istrinya untuk makan siang di sebuah kafe yang ada di dekat taman itu. Saat istrinya sedang asyik memilih-milih souvenir di etalase kafe itu. Ponsel Hera yang ada pada King berdering.Ia lalu merogoh sakunya tempat ia menyimpan ponsel Hera dan ia melihat di layar ponsel jika Jodi yang menghubungi Hera saat ini. "Ngapain sih, si jomblo abadi terus-terusan menghubungi Hera, bikin bad mood saja!" Ia sengaja tidak mengangkat panggilan dari Jodi. Bahkan ia mematikan ponsel istrinya. Jodi yang tau jika Hera mematikan ponselnya. Ia memastikan jika yang melakukan itu adalah King. "Hhhhhmm dasar serigala! posesif banget sih sama Hera. Emang dia pikir Hera hanya butuh komunikasi dengannya sajakah?" gerutuan Jodi sempat di dengar oleh nyonya Yesi ibunda King. "Kenapa Jod?" tanya nyonya Yesi. "P
Baca selengkapnya

116. Keluar rumah tanpa izin

Hera terbangun, dan mendapati ia sedang berada di atas tempat tidur. King juga sedang tidur di sampingnya. Ia melihat sekelilingnya."Lho bukannya ini, kamar di rumahnya bibi Carol? kok aku bisa ada disini? bagaimana caranya?" karena yang ia ingat, mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah bibi Carol. "Jangan-jangan aku ketiduran di mobil, lalu mas King menggendongku ke dalam kamar. Duh.., malunya.., aku kok bisa ketiduran sih?" Ia hendak membangunkan suaminya. Namun ia melihat jika King tidur sangat lelap. Ia pun bergegas untuk mandi. Waktu sudah menunjukkan jam 6 malam waktu London.Setelah selesai mandi, tenggorokannya terasa haus. Ia lalu keluar dari kamar dan hendak menuju dapur untuk minum segelas air. Namun tiba-tiba suara bibi Mona mengagetkannya, "Hera kamu sudah bangun..?"  "Su..sudah bi.., baru saja." Hera masih kaget karena bibi Mona yang tib
Baca selengkapnya

117. Hera yang berbeda

"King.., tunggu dulu nak, mami mau bicara." Tukas nyonya Yesi.   "Ada apa lagi sih mi?" kesalnya semakin menjadi-jadi.   "King.., mami mohon, kamu jangan memarahi istrimu, mami yang salah telah menyuruhnya keluar rumah tanpa seizinmu. Mami harap, kamu bisa mengontrol emosimu." Ujar nyonya Yesi kepada anaknya.    "Mi, aku heran deh dengan jalan pikiran mami, mami pasti tau kan jika Jodi berada disini?" pandangannya penuh selidik kepada ibunya.   "Iya King mami tau." Jujur nyonya Yesi.   "Tapi, mami kok tidak memberitahukannya kepadaku? bikin kesal saja!"   "Lho kenapa jika Jodi berada disini? dia kan sepupu Bernard calon suami Shasa. Mami nggai berhak melarangnya King."   "Tapi mi, setidaknya jika mami kasi tau. Aku nggak bakalan
Baca selengkapnya

118. Ramuan misterius

Tidak sampai disitu saja, Hera mulai melucuti pakaiannya sendiri sehingga kedua gundukannya terasa penuh di dada King. "Sayang.., what's wrong with you?" King masih mengira jika ia dlsedang bermimpi melihat istrinya yang sangat liar malam ini. "Biar aku yang memimpin malam ini mas!" ujarnya menatap wajah suaminya dengan tatapan penuh damba.  " Wow..! i like you for to night! Okay baby, go ahead! do it what do you want to do for me!" dengan cepat King membuka bajunya. Hera yang melihat jika suaminya sudah bertelanjang dada, dengan segera meraba dada suaminya dan mengecupnya dengan liar. King juga tidak tinggal diam, tangannya sibuk meremas kedua aset pribadi istrinya. King benar-benar melayang saat ini. Terlebih istrinya sedang mengelus tropedonya yang berada di balik celananya. King membantu Hera melucuti celananya. Lalu dengan cepat mengelus torpedo King.
Baca selengkapnya

119. Ada yang mengamuk

"Ramuan itu mengandung vitamin sayang.., kan berasal dari rempah-rempah alami." "Tapi kok aku merasa berbeda setelah meminumnya mas?" "Berbeda bagaimana? menurutku kamu tetap sama cantik dan sangat menggodaku," King malah merayu istrinya. "Ih.., gombal!" ujar Hera cemberut karena King tidak mau mendengar keluhannya. Padahal, ia menaruh curiga dengan ramuan bibi Carol itu. Sarah yang merasa dipermalukan oleh keluarga King menyimpan sakit hati di dalam dirinya. Ia tetap berniat untuk merebut King dari istrinya. Untuk itu ia menambah cutinya beberapa hari lagi untuk tetap tinggal di London. Berbekal undangan pernikahan dari Shasa ia pun bertekad untuk menghadiri undangan pernikahan Shasa seorang diri. Saat ini ia sedang berada di sebuah salon mewah yang berada di pusat kota London.Ia ingin merubah penampilannya s
Baca selengkapnya

120. Di sebuah ruangan

Ia lalu meraih tangan istrinya dan membawa ke sebuah ruangan kecil yang ada di gedung itu. Ia lalu memperhatikan sekeliling ruangan itu. Memastikan jika tidak ada kamera tersembunyi.   Hera terus memperhatikan tingkah King. Ia masih bingung, untuk apa suaminya membawanya ke tempat ini.   "Sepertinya ini adalah ruangan untuk kamar ganti" pikirnya dalam hati. Setelah semua ia rasa aman, King pun menghampiri Hera.   "Come on baby..,"   "Ki..kita mau ngapain disini mas?"   "Hehehe menjinakkan yang ini sayang..," ia kembali meletakkan tangan Hera di atas torpedonya.   "Ta..tapi cuma sebentar ya mas? maksud aku, satu ronde saja. Okay?" Hera memastikan lebih dulu karena ia juga ada janji dengan Shasa untuk menemaninya ke salon.  
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status