Zaka malam ini pulang ke rumahnya. Satu pukulan yang dilayangkan Erik, membuat sudut bibirnya sedikit sobek. Sebelum sampai ke rumah, Zaka memutuskan mampir ke klinik, guna mengobati luka di bibirnya. Setelah selesai, Zaka melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya. Zaka yang memegang kunci rumah, masuk rumah tanpa membangunkan, Mei, istrinya. "Udah puas kangen-kangenannya?!" ucap Mei ketus, begitu Zaka memasuki kamar."Apaan sih, Ma? Baru juga Papa sampe, udah sewot, jangan dibiasakan!" tegur Zaka, dengan nada sedikit tinggi, sambil melepas kancing baju kemejanya satu persatu."Siapa yang ga sewot, Mama dibohongi?" balas Mei tak kalah galak. Zaka tak membalas ucapan Mei, hanya menatap sinis pada istrinya."Jangan harap Mama mau dimadu lagi ya, Pa!"Ingat, Pa, Tara sudah jadi kakak ipar papa, jangan serakah," ucap Mei lagi."Tara akan kembali menjadi istri Papa, dan Papa tidak akan pernah menceraikan Mama!" ujar Zaka tegas sambil mening
Read more