Semua Bab Terima Kasih Cinta: Bab 1 - Bab 10

22 Bab

Perpisahan

“Semoga bahagia dengan wanita pilihan mas itu.“ Sera menjabat tangan Dino mantan suaminya sejak putusan sidang beberapa menit yang lalu Pernikahan yang telah berjalan selama dua tahun antara Sera dan Dino harus berakhir di pengadilan agama akibat adanya orang ketiga alias pelakor. Pernikahan yang terjadi atas dasar cinta awalnya harus berakhir penih dusta. Perselingkuhan Dino dengan Alena sejak awal pernikahan terlalu menyakitkan buat Nayra yang selalu mencoba untuk bertahan dan berjuang sendiri. Semua itu Sera lakukan demi orang tua Dino. Mantan mertuanya yang sangat menyayangi Sera meminta Sera untuk tetap bertahan dengan Dino. Sera merasa iba melihat kesehatan papa Dino yang terus menurun saat mengetahui perselingkuhan anaknya sejak satu tahun lalu. Sera akhirnya menyerah dan melepaskan pernikahannya. Sera hanya manusia biasa bukan robot yang bisa menahan rasa sakit bertahun tahun. Per
Baca selengkapnya

Dinner

Alma menjemput Sera di rumahnya menggunakan mobilnya. Ya. Malam ini seperti janji Alma kemarin, Alma mengajak Sera makan malam dengan pacar Alma dan teman pacar Alma. Alma ingin memperkenalkan Sera pada teman pacarnya dengan tujuan dan harapan Sera bisa membuka hati untuk lelaki lain setelah perpisahannya dengan Dino beberapa waktu lalu. Setelah melewati perjalanan selama empat puluh lima menit, Sera dan Alma tiba di sebuah restoran mewah yang berada didaerah Jakarta Selatan. Sera dan Alma turun dari mobil lalu melangkahkan kaki kearah restoran. Dua orang pria dengan paras tampan dan memesona para wanita yang menatapnya telah berada didalam restoran. Ya. Dua orang pria itu Sean pacar Alma dan Devan teman Sean. Sera dan Alma tiba di meja yang telah dipesan oleh Sean. Sera terkejut melihat keberadaan Devan disana, namun Sera berusaha setenang mungkin menutupi keterkejutannya dengan sifat datar dan dinginnya. Hal yang sama
Baca selengkapnya

Bertemu Mantan

Sera menemani kak Candra ke perusahaan Devan hari ini atas permintaan kakaknya. Sera telah menelepon kepalas sekolah untuk memohon ijin hari ini tidak masuk bekerja karena ada kepentingan keluarga. Sera merasa jenuh berada didalam ruangan Devan bersama kakaknya. Sera sama sekali tidak memehami apa yang tengah mereka bicarakan. Sera memutuskan keluar dari ruangan Devan untuk berjalan-jalan mencari udara segar disekitar perusahaan Devan. Devan dan kakaknya masih serius mengobrol didalam ruangan Devan. Sera turun kelantai bawah tempag resepsionis berada. Sera berjalan menuju sofa yang berada dilobby perusahaan Devan. Bruk Sera terjatuh setelah menabrak seseorang saat hendak melangkahkan kaki menuju sofa lobby. Sera bangun lalu bangkit berdiri. “Maaf..” ucap Sera menundukan kepalanya “Tidak masalah. Lain kali hati-hati kalau jalan.” Balas
Baca selengkapnya

Bumerang

Berita Devan yang mengklaim Seea sebagai calon istrinya telah tersebar di ibu kota hingga ke orang tua Devan. Ya. Devan sama sekali tidak menyadari ketika Devan mengucapkan dengan lantang dan mengklaim Sera sebagai calon istri Devan, ada pencari berita yang tengah berasa di kantor Devan dan disekitar mereka mengobrol tadi. Devan tidak menyadari jika di perusahaannya tengah diadakan launching produk baru sehingga ada banyak wartawan disana. Sera menghembuskan nafas kasar saat melihat tayangan di televisi yang memberitakan Devan dan Sera. “Kenapa beritanya ini semua?” Sera menggerutu kesal Sera memencet tombol power berwarna merah pada remote televisi sehingga televisi yang tadi menyala langsung mati. Sera beranjak masuk ke kamar mengambil ponsel yang berada diatas nakas. Banyak panggilan tidak terjawab dan banyak pesan yang terlewatkan Sera. Sera membuka pesan sembari duduk disofa yang berada di kamarnya.
Baca selengkapnya

Ok

Sera melewati koridor kelas menuju ke ruang guru. Tanpa sengaja Sera menabrak Alena yang tengah berjalan dengan Dino mantan suami Sera. Bruk.. Sera menabrak tubuh Alena hingga limbung, beruntung Dino sigap menangkap tubuh Alena hingga tidak terjatuh. “Maaf..” ucap Sera tanpa melihat siapa yang ditabrak “Makanya kalau jalan hati-hati! Punya mata dipake!” Balas Alena menaikan nada bicaranya setelah tahu siapa yang menabraknya Sera menghela nafas pelan saat mengetahui siapa yang telah Sera tabrak. Sela bersikap tenang dan berusaha tidak terpancing emosi. “Ye.. Aku kan udah minta maaf. Kenapa sewot.” Alena menatap Sera dari bawah keatas dengan sinis. “Wow.. Ini calon istri CEO Devan? Yakin? Apa kamu nggak kepedean? Apa nggak drama?” Alena mendekatkan diri kearah Sera lalu me
Baca selengkapnya

Mama Soraya

Devan telah rapi dengan pakaian santainya celana jeans berwarna biru dengan kemeja santai berwarna senada. Devan meneliti penampilannya lalu mengingat satu persatu apa yang belum dipakainya. ‘Parfum sudah.. Jam tangan ok.. Rambut ok.. Bau mulut wangi.. Perfect..’ gumam Devan Devan keluar dari kamar menuju ke mobil yang telah disiapkan supir pribadi Devan, namun kali ini Devan akan mengemudi sendiri. Devan mengemudika mobil dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Candra dan Sera.  ***  Sera merapikan hijab yang membungkus mahkota dikepalanya. Penampilan Sera cenderung cuek dan sederhana, hanya gamis berwarna pink dan jilbab warna senada, bahkan Sera tidak menggunakan make up. Sera hanya memoles lip balm dibibirnya agar tidak tampak pucat. Ting Tong Ting Tong Ting Tong Suara bunyi b
Baca selengkapnya

Fitting Baju

Sera berangkat bekerja hari ini bersama Raina. Hari ini Sera tidak mengendarai mobil sendiri karena Devan memaksa Sera agar tidak mengendarai mobil sendiri. Hari ini Devan akan menjemput Sera di sekolah untuk melakukan fitting pengantin. Pikiran Sera berkecamuk mengingat ucapan Devan terhadap mamanya semalam. ‘Menikah?’ ‘Minggu depan?’ Sungguh. Semua itu tidak pernah terbayangkan Sera. Tidak pernah Sera berpikiran sejauh ini, apalagi menikah kembali setelah mengalami kegagalan pernikahan dengan Dino. Sera melangkahkan kaki ke kantin bersama Alma untuk makan siang. Sera dan Alma tidak ada jam mengajar sehingga Sera memilih untuk makan siang di kantin bersama Alma daripada berdiam diri di kantor. “Lo kenapa Sera?” tanya Alma “Gue nggak apa-apa. Makan yuk.” Balas Sera seraya menyendokan pecel ke mulutnya&nb
Baca selengkapnya

Keputusan Sera

Sera melangkahkan kaki menuju dapur setelah sholat subuh. Ya. Sera selalu bangun pagi tepat kalau adzan subuh berkumandang sedari kecil seperti apa yang diajarkan orang tuanya yang kini telah tiada. Sera membantu bi Tati memasak di dapur. BI Tati tidak melarang Sera membantu memasak karena bi Tati telah mengetahui sifat Sera jika keinginannya dilarang. Sera dan bi Tati memasak sembari bercerita dan bersenandung dengan riang.  *** Sera menuruni anak tangga menuju meja makan dengan ruang. Wajah cantiknha semakin terpancar dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Devan tertegun kala melihat Sera berjalan kemeja makan dengan senyum mempesona seolah menghipnotis dirinya. ‘Cantik..’ batin Devan Sera membom akan kedua mata ketika sampai didepan meja makan melihat satu sosok yang membuat moodnya hancur seketika. Sera berdiri mematung ditempatnya tanpa berkedip menatap Devan. Candra ter
Baca selengkapnya

Berkunjung ke Perusahaan Devan

Sera melangkah dengan anggun memasuki lobby perusahaan Devan. Wajahnya yang cantik menghipnotis siapa saja yang melihat Sera. Sapaan hangat Sera ucapkan kepada security dan resepsionis perusahaan Devan. “Selamat siang mba.. Pak Devannya ada?” tanya Sera sopan dan lembut “Ada bu. Apa ibu sudah membuat janji dengan Pak Devan?” balas resepsionis dan mengajukan  pertanyaan kepada Sera “Belum mba. Bisa minta tolong sambungkan ke Pak Devan mba.” “Maaf ibu tidak bisa bertemu Pak Devan jika belum membuta janji temu.” “Bagus Ta. Dia emang nggak boleh masuk sembarang ke kantor ini.” Alena menyela pembicaraan Sera dan resepsionis Sera mengalihkan pandangan kearah Alena yang kini berdiri disampingnya. Sera menahan amarah yang mulai berkecamuk dalam dirinya melihat tingkah Alena. “
Baca selengkapnya

Alena

Alena melempar tas kesegala arah ketika masuk ke kamar. Alena merasa kesal kepada Sera. Ya. Hari ini Alena resmi diberhentikan kerja dari perusahaan Devan akibat kesalahannya sendiri, namun Alena selalu melimpahkan kesalahannya kepada orang lain, terutama orang yang tidak disukai Alena. “Kenapa hidup lo selalu lebih baik dari gue. Gue pikir setelah merebut Dino dari lo, hidup lo akan berantakan dan lo akan jadi wanita yang mengenaskan. Tapi apa? Kenyataanya hidup lo justru bahagia dan lebih bahagia dari aku. Lo akan jadi istri pria kaya, tampan dan sukses. Sementara aku hanya istri seorang pekerjaan bukan pengusaha seperti calon suami lo.” Alena menatap foto Sera yang dilihatnya melalui media sosial Sera “Nggak. Lo nggak boleh bahagia! Lo nggak boleh lebih bahagia dari gue. Gue akan merebut kembali apa yang lo miliki sehingga hidup lo menderita dan menyedihkan.” Alena tertawa sendiri didalam kamarnya, “Gue akan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status