Share

Terima Kasih Cinta
Terima Kasih Cinta
Author: Diandra 05

Perpisahan

“Semoga bahagia dengan wanita pilihan mas itu.“ Sera menjabat tangan Dino mantan suaminya sejak putusan sidang beberapa menit yang lalu

Pernikahan yang telah berjalan selama dua tahun antara Sera dan Dino harus berakhir di pengadilan agama akibat adanya orang ketiga alias pelakor.

Pernikahan yang terjadi atas dasar cinta awalnya harus berakhir penih dusta. Perselingkuhan Dino dengan Alena sejak awal pernikahan terlalu menyakitkan buat Nayra yang selalu mencoba untuk bertahan dan berjuang sendiri. Semua itu Sera lakukan demi orang tua Dino. Mantan mertuanya yang sangat menyayangi Sera meminta Sera untuk tetap bertahan dengan Dino. Sera merasa iba melihat kesehatan papa Dino yang terus menurun saat mengetahui perselingkuhan anaknya sejak satu tahun lalu.

Sera akhirnya menyerah dan melepaskan pernikahannya. Sera hanya manusia biasa bukan robot yang bisa menahan rasa sakit bertahun tahun.

Pernikahan yang berlangsung dua tahun terasa seperti penjara untuk Sera. Dino selalu mengekang Sera dalam pergaulan namun Dino tidak pernah membatasi pergaulannya sendiri. Satu keuntungan buat Sera setelah menyandang status janda adalah Sera masih perawan ting ting.

Entahlah!

Sera juga bingung dengan suaminya ralat mantan suaminya yang tidak mau menyentuhnya sama sekali selama masih terikat pernikahan. Padahal dulu waktu masih pacaran Dino selalu romantis dan kontak fisik dengan Sera walau hanya sebatas cium pipi kening dan tangan.

Perubahan Dino terjadi setelah menikah dan bertemu dengan Alena.

Semuanya kini sudah berlalu dan ketuk palu hakim sudah memutuskan ikatan pernikahan Dino dan Sera. Sera menguatkan hati untuk bersalaman dengan Dino karena Sera ingin berpisah secara baik-baik dengan mantan suaminya namun Dino bersikap dingin ke Sera.

Dino pergi meninggalkan Sera tanpa membalas jabat tangan Sera. Melihat hal itu Candra menghampiri adiknya yang sedang tidak baik-baik saja.

“Ngapain juga kamu masih baik sama dia Ra.“ ucap Candra mengelus punggung Nayra

“Niat Sera baik kak. Sera ingin berpisah baik-baik.“

“Belum tentu niat baik kita dianggap baik Sera. Bisa aja kan dia mikir kamu nggak bisa move on.“

“Maafin Sera kak.“

“Ayo pulang.“ Candra menggandeng tangan Sera keluar ruang sidang menuju parkir mobil

Sera merebahkan tubuhnya dikasur berukuran king size di kamarnya yang luas dengan furniture yang lengkap.

“Terima kasih untuk pembelajarannya selama dua tahun. Aku nggak pernah menyesal menikah dengan kamu. Aku juga nggak pernah menyesal berpisah dengan kamu. Aku pastikan kamu yang akan menyesal menyia-nyiakan aku. Kamu akan menyesal lebih percaya wanita rubah itu daripada aku.“ Sera merapikan semua barang-barang pemberian Dino

Satu minggu berlalu sejak ketuk palu perceraiannya, Swra mulai kembali bekerja sebagai pengajar di SMA Harapan Bangsa setelah 1 minggu mengajukan cuti. Sekolah swasta bonafide diibukota tempat anak orang kaya sekolah disana.

“Pagi bu Sera.” ucap Nala guri bahasa Inggris

“Pagi bu Nala. Apa kabar?” balas Sera sopan

“Baik bu Sera. Yang sabar ya bu Sera.”

“Iya Bu Nala. Saya tidak apa-apa.”

“Eh.. Kamu udah masuk Sera?” tukas Alma saat masuk ke kantor

“Iya Al.” balas Sera singkat

“Bukannya kamu masih cuti sampai lusa ya Sera?”

“Aku sudah bosan di rumah Al. Sudah sarapan belum Al?”

“Belum Sera. Kantin yuk. Mumpung jam pertama kita nggak ada jam hari ini.”

“Siap.”

Sera dan Alma berjalan menuju kantin untuk sarapan pagi. Setelah memesan makanan mereka melanjutkan mengobrol.

“Sera.. Sabar ya.”

“Aku nggak apa-apa Al.”

“ Jujur Sera. Aku lebih senang kamu pisah sama Dino. Daripada kamu hidup kaya di penjara. Rumah tangga yang tidak normal.”

“Iya Al. Aku juga lebih lega sekarang. Aku hanya kasihan sama ayahnya Dino Al.”

“Kamu nggak usah terlalu mikirin Sera. Kamu bisa cek kesehatan om Dika kapan saja. Tapi jangan sampai Dino berpikir kamu belum bisa move on Sera.”

“Iya Al. Makasih Al. Kamu sahabat terbaik aku.”

“Aku selalu ada buat kamu. Maafkan aku kemarin nggak datang disidang cerai keputusan kamu Sera.”

“Iya Al. Aku ngerti Al. Gimana lamaran kamu sama Sean Al?”

“Alhamdulillah. Lancar Sera. Besok aku ajak kamu makan malam sama Sean dan temannya ya Sera?”

“Atur aja Al. Aku bosan di rumah.”

“Ok.”

Sera dan Alma kembali ke kantor karena mereka ada jam ngajar.

Sera memasak untuk makan malam bersama Candra kakak Sera satu-satunya. Selesai memasak dan menata rapi hidangan dimeja makan Sera bergegas ke kamar membersihkan diri di kamar mandi pribadinya yang berada didalam kamar.

Terlahir sebagai anaik dari pengusaha Hardian Pratama dan Dira Wijaya tidak membuat Sera sombong. Sejak ditinggal oleh kedua orang tua Sera menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras. Sera tidak suka mengandalkan warisan kedua orang tuanya. Sera dididik menjadi pribadi mandiri sejak kecil oleh orang tuanya.

Pukul tujuh malam tepat Candra sampai di rumah bersama dengan Devan rekan bisnisnya yang sengaja Candra undang makan malam bersama di rumah dengan harapan bisa memperkenalkan Devan dengan Sera agar Sera bisa melupakan masa lalunya.

“Ra..” Candra memanggil Sera yang berada di kamar

“Iya kak. Bentar.” balas Sera dari dalam kamar

Sera turun menghampiri kakaknya yang berada dimeja makan. Nayra duduk disebelah kakaknya.

“Kenalin ini adik aku Sera Dev.” Candra memperkenalkan Sera ke Devan

“Pantas kamu selalu banggain adik kamu Can. Cantik sih.” tukas Devan

“Kamu bisa aja sih. Ra.. Ini Devan rekan bisnis kakak.”

“Iya kak.” jawab Sera acuh

Devan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Sera namun Sera tidak menyambut uluran tangan Devan. Sera tetap memasang wajah datar dan dingin.

‘Wanita yang menarik.’ batin Devan

Mereka melanjutkan makan malam bersama dengan suasana hening hanya dentingan sendok garpu yang memecah keheningan dimeja makan. Sera dengan malas mengikuti perintah kakaknya untuk makan malam bersama rekan bisnis kakaknya.

Entah apa tujuan kakaknya. Yang pasti jika kakaknya ingin menjodohkan Sera maka Sera akan langsung menolak. Perpisahannya dengan Dino masih menyisakan luka dihati yang cukup dalam.

Bukan trauma hanya saja Sera masih enggan untuk membuka hati dan memulai hidup baru dengan seorang pria. Cukup sekali Sera merasakan sakit hati. Jangan sampai terukang lagi.

Devan sesekali menatap Sera yang tampak malas menyuap makanannya. Sera merasa ada yang memperhatikan namun Sera tetap cuek dan memasang wajah datar dan dingin.

Perpisahan membuat Sera menjadi pribadi yang dingin dengan lawan jenis. Hal itulah yang ditakutkan Candra kepada adik kesayangannya Sera.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status