Malam yang indah bertabur bintang dan bulan yang bersinar dengan cerah di angkasa menjadi saksi dua insan yang telah resmi menjadi sepasang suami istri dan telah memutuskan untuk berdamai itu kini sedang menembus jalanan ibu kota yang tampak lengang jika sang surya telah tenggelam.
Ya. Devan menepati janji membawa Sera jalan-jalan hari ini. Setelah menyelesaikan pekerjaan, Devan membawa Sera menikmati ibu kota Indonesia dengan menggunakan mobil sport Lamborghini berwarna merah itu. Malam ini Devan memiliki rencana membawa sang istri makan malam di luar seperti yang telah direncanakan pagi tadi.
Disinilah Devan dan Sera berada saat ini, sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota Jakarta di lantai lima puluh dua. Konsep mewah restoran ini dapat dirasakan mulai dari pintu masuk dengan desain yang elegan. Sera memang bukan dari kalangan bawah. Sera kalangan atas dimana sang kakak dan perusahaan mendiang kedua orang tuanya berkembang dengan pesat dan sangat berpengaruh
Hari yang cerah dengan matahari yang menyinari bumi menjadi hari yang baru bagi pasangan suami istri yang telah sepakat untuk berdamai. Masa cuti yang telah habis sehingga hari ini Sera harus berangkat ke sekolah seperti biasanya.Setelah menikmati hidangan sarapan, Devan mengantar Sera ke sekolah dimana sang istri bekerja. Devan tidak ingin melarang sang istri bekerja karena pekerjaan itu cita-cita sangat istri yang Devan ketahui dari kakak iparnya, Candra.“Kerjanya hati-hati iya sayang.. Sore mas jemput lagi sayang. Jangan pulang dulu sebelum mas datang iya sayang,” ucap Devan“Iya mas.. Mas juga hati-hati iya kerjanya. Yang semangat kerjanya demi istri dan calon anak kita nanti,” balas SeraDevan mengangakan mulut mendengar apa yang diucapkan oleh sang istri. Lihatlah wanita yang kini telah menjadi istrinya itu lebih berani saat ini. Padahal di awal pertemuan dan pernikahan mereka, Sera sangat menolak dengan tegas. Ah.. Tapi De
“Patricia?”Sera akhirnya menggumamkan satu nama yang tidak asing bagi dirinya. Devan menautkan kedua alis saat mendengar Sera menggumamkan nama Patricia.“Iya. Patricia. Apa kamu mengenalnya sayang?” jawab Devan dengan bertanya kepada Sera“Patricia Geraldine?” Sera kemabli bertanya sembari menatap ke arah DevanDevan menganggukan kepala membalas pertanyaan sang istri, “Iya sayang. Apa kamu mengenalnya sayang?”Huft..Helaan nafas berat terdengar dari bibir Sera setelah mendengar jawaban dari Devan. Apa yang berada di dalam pikiran Sera ternyata benar adanya. Patricia Geraldine. Satu nama yang sama dan dapat Sera pastikan jika orang yang sama juga dengan orang dari masa lalu Sera.“Ada apa sayang? Apa kamu mengenal Patricia?” tanya Devan semakin penasaran melihat sikap sang istri yang berubah setelah mendengar nama PatriciaSatu helaan nafas berat kembali terdengar da
“Semoga bahagia dengan wanita pilihan mas itu.“ Sera menjabat tangan Dino mantan suaminya sejak putusan sidang beberapa menit yang laluPernikahan yang telah berjalan selama dua tahun antara Sera dan Dino harus berakhir di pengadilan agama akibat adanya orang ketiga alias pelakor.Pernikahan yang terjadi atas dasar cinta awalnya harus berakhir penih dusta. Perselingkuhan Dino dengan Alena sejak awal pernikahan terlalu menyakitkan buat Nayra yang selalu mencoba untuk bertahan dan berjuang sendiri. Semua itu Sera lakukan demi orang tua Dino. Mantan mertuanya yang sangat menyayangi Sera meminta Sera untuk tetap bertahan dengan Dino. Sera merasa iba melihat kesehatan papa Dino yang terus menurun saat mengetahui perselingkuhan anaknya sejak satu tahun lalu.Sera akhirnya menyerah dan melepaskan pernikahannya. Sera hanya manusia biasa bukan robot yang bisa menahan rasa sakit bertahun tahun.Per
Alma menjemput Sera di rumahnya menggunakan mobilnya. Ya. Malam ini seperti janji Alma kemarin, Alma mengajak Sera makan malam dengan pacar Alma dan teman pacar Alma. Alma ingin memperkenalkan Sera pada teman pacarnya dengan tujuan dan harapan Sera bisa membuka hati untuk lelaki lain setelah perpisahannya dengan Dino beberapa waktu lalu.Setelah melewati perjalanan selama empat puluh lima menit, Sera dan Alma tiba di sebuah restoran mewah yang berada didaerah Jakarta Selatan. Sera dan Alma turun dari mobil lalu melangkahkan kaki kearah restoran.Dua orang pria dengan paras tampan dan memesona para wanita yang menatapnya telah berada didalam restoran. Ya. Dua orang pria itu Sean pacar Alma dan Devan teman Sean.Sera dan Alma tiba di meja yang telah dipesan oleh Sean. Sera terkejut melihat keberadaan Devan disana, namun Sera berusaha setenang mungkin menutupi keterkejutannya dengan sifat datar dan dinginnya. Hal yang sama
Sera menemani kak Candra ke perusahaan Devan hari ini atas permintaan kakaknya. Sera telah menelepon kepalas sekolah untuk memohon ijin hari ini tidak masuk bekerja karena ada kepentingan keluarga.Sera merasa jenuh berada didalam ruangan Devan bersama kakaknya. Sera sama sekali tidak memehami apa yang tengah mereka bicarakan. Sera memutuskan keluar dari ruangan Devan untuk berjalan-jalan mencari udara segar disekitar perusahaan Devan. Devan dan kakaknya masih serius mengobrol didalam ruangan Devan.Sera turun kelantai bawah tempag resepsionis berada. Sera berjalan menuju sofa yang berada dilobby perusahaan Devan.BrukSera terjatuh setelah menabrak seseorang saat hendak melangkahkan kaki menuju sofa lobby. Sera bangun lalu bangkit berdiri.“Maaf..” ucap Sera menundukan kepalanya“Tidak masalah. Lain kali hati-hati kalau jalan.” Balas
Berita Devan yang mengklaim Seea sebagai calon istrinya telah tersebar di ibu kota hingga ke orang tua Devan. Ya. Devan sama sekali tidak menyadari ketika Devan mengucapkan dengan lantang dan mengklaim Sera sebagai calon istri Devan, ada pencari berita yang tengah berasa di kantor Devan dan disekitar mereka mengobrol tadi. Devan tidak menyadari jika di perusahaannya tengah diadakan launching produk baru sehingga ada banyak wartawan disana.Sera menghembuskan nafas kasar saat melihat tayangan di televisi yang memberitakan Devan dan Sera.“Kenapa beritanya ini semua?” Sera menggerutu kesalSera memencet tombol power berwarna merah pada remote televisi sehingga televisi yang tadi menyala langsung mati. Sera beranjak masuk ke kamar mengambil ponsel yang berada diatas nakas. Banyak panggilan tidak terjawab dan banyak pesan yang terlewatkan Sera. Sera membuka pesan sembari duduk disofa yang berada di kamarnya.
Sera melewati koridor kelas menuju ke ruang guru. Tanpa sengaja Sera menabrak Alena yang tengah berjalan dengan Dino mantan suami Sera.Bruk..Sera menabrak tubuh Alena hingga limbung, beruntung Dino sigap menangkap tubuh Alena hingga tidak terjatuh.“Maaf..” ucap Sera tanpa melihat siapa yang ditabrak“Makanya kalau jalan hati-hati! Punya mata dipake!” Balas Alena menaikan nada bicaranya setelah tahu siapa yang menabraknyaSera menghela nafas pelan saat mengetahui siapa yang telah Sera tabrak. Sela bersikap tenang dan berusaha tidak terpancing emosi.“Ye.. Aku kan udah minta maaf. Kenapa sewot.”Alena menatap Sera dari bawah keatas dengan sinis.“Wow.. Ini calon istri CEO Devan? Yakin? Apa kamu nggak kepedean? Apa nggak drama?” Alena mendekatkan diri kearah Sera lalu me
Devan telah rapi dengan pakaian santainya celana jeans berwarna biru dengan kemeja santai berwarna senada. Devan meneliti penampilannya lalu mengingat satu persatu apa yang belum dipakainya.‘Parfum sudah.. Jam tangan ok.. Rambut ok.. Bau mulut wangi.. Perfect..’ gumam DevanDevan keluar dari kamar menuju ke mobil yang telah disiapkan supir pribadi Devan, namun kali ini Devan akan mengemudi sendiri. Devan mengemudika mobil dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Candra dan Sera.***Sera merapikan hijab yang membungkus mahkota dikepalanya. Penampilan Sera cenderung cuek dan sederhana, hanya gamis berwarna pink dan jilbab warna senada, bahkan Sera tidak menggunakan make up. Sera hanya memoles lip balm dibibirnya agar tidak tampak pucat.Ting TongTing TongTing TongSuara bunyi b