Home / CEO / Istri Kedua CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Kedua CEO: Chapter 11 - Chapter 20

227 Chapters

11. Takut Bercinta

Tidak terasa sudah hampir satu bulan Cara tinggal di rumah Alvaro. Setiap hari gadis itu harus mengurus rumah, selain itu mengurus Alvaro karena Angela tidak becus mengurus suami. Yang bisa dilakukan wanita itu hanya bermalas-malasan dan menghabiskan uang Alvaro. Cara selalu bangun sebelum matahari terbit, setelah itu memasak, kemudian mencuci baju dan membereskan rumah. Benar-benar melelahkan karena dia mengerjakannya seorang diri. Alvaro pun tidak berubah. Lelaki itu masih suka marah dan bersikap kasar pada dirinya. Sejak awal dia memang tidak menyukai ide gila Angela untuk menikahi Cara demi memberi Mama cucu. Alvaro bisa langsung marah jika Cara berbuat salah, sekecil apa pun itu. Cara dulu selalu diam saat Alvaro menghina dan merendahkan dirinya. Dia menelan semua ucapan Alvaro yang terasa pahit seperti obat. Namun, dia sekarang mulai b
Read more

12. Malam Pertama (21+)

Cara kembali masuk ke kamarnya dan membanting pintu lumayan keras untuk melampiaskan kekesalan. Ucapan Alvaro tadi benar-benar melukai hatinya. Jika Alvaro menganggapnya perempuan murahan, maka dia akan bertingkah seperti  jalang.Cara membuka lemarinya dengan kasar. Di dalam tergantung lingeri dengan berbagi model yang dia dapatkan dari Angela. Dia mengambil satu buah lingeri secara asal lalu memakainya. Cara sebenarnya jijik memakai pakaian kurang bahan tersebut. Namun, dia harus memakainya untuk menggoda Alvaro."Akan aku buktikan pada Tuan Alvaro kalau aku bukan jalang!"***Alvaro menghela napas panjang. Sepertinya Angela benar-benar sudah gila, pikirnya. Bagaimana mungkin wanita itu menyuruhnya untuk segera menghamili Cara? Apa Angela tidak tahu kalau dia tidak ingin melak
Read more

13. Lelaki Paling Berengsek!

Alvaro merasa menjadi lelaki paling berengsek yang pernah Tuhan ciptakan setelah penyatuan mereka semalam. Selama ini dia selalu menganggap Cara jalang. Namun, gadis itu ternyata berhasil membuktikan jika dirinya bukanlah jalang seperti yang dia pikirkan. Cara ternyata masih perawan meskipun pernah bekerja di kelab malam.Jujur, Alvaro merasa sangat beruntung dan bahagia menjadi lelaki pertama bagi Cara. Dia juga begitu menikmatinya semalam. Dia bahkan menginginkan gadis itu lagi.Cara mengerjabkan mata perlahan saat cahaya matahari jatuh mengenai wajah cantiknya. Gadis itu merasa ada sesuatu yang berat sedang menindih perutnya. Cara pun berusaha membuka mata walaupun masih terasa berat. Kedua alis gadis itu menyatu saat melihat dada bidang seorang pria.Kedua mata Cara sontak membelalak lebar. "Aa ... hhft ...."Alvaro segera membekap mulut Cara sebelum gadis itu berteriak. "Kau
Read more

14. Es Itu Perlahan Mencair

Cara menatap pantulan dirinya di depan cermin. Banyak bekas kemerah-merahan di leher juga dadanya, hasil perbuatan Alvaro semalam. Wajah Cara tiba-tiba dijalari rasa panas, meninggalkan semburat merah di kedua pipinya. Semalam adalah pengalaman pertama bagi Cara, menyerahkan kesuciannya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka bercinta rasanya sangat nikmat. Dia bahkan terus menyebut nama Alvaro saat lelaki itu bergerak di dalamnya. "Aduh, kenapa aku jadi mesum gini, sih?" Cara tanpa sadar memukul kepalanya sendiri. Entah kenapa kejadian semalam begitu membekas di ingatannya. Lebih baik dia segera memakai baju dan menyiapkan sarapan untuk Alvaro. Cara mengobrak-abrik isi lemari pakaiannya. Gadis itu ingin mencari baju model turtle neck untuk menutupi lehernya yang terdapat kiss mark Alvaro. Namun, Cara lupa jika dia tidak mempunyai pakaian model tersebut. Semua pakaiannya hanya kaus berukuran longgar, itu pun warnanya sud
Read more

15. Siapa Romeo?

Alvaro gelagapan. Dia menelan ludah susah payah mendengar pertanyaan Angela barusan. Bagaimana mungkin Angela tahu jika dirinya tengah membayangkan sedang bercinta dengan Cara? Apa istrinya itu seorang cenayang?"Em, ti-tidak," jawabnya terbata-bata.Tatapan Angela sangat lekat, membuat jantung Alvaro seketika berdetak tidak nyaman. Dia takut Angela tahu apa yang ada di pikirannya. "Aku menyuruhmu menikahi Cara untuk memberi Mama cucu, Al. Jangan sampai kamu jatuh hati pada istri keduamu itu."Alvaro tersenyum mendengar ucapan Angela barusan. Ternyata istri pertamanya itu takut dia jatuh hati pada Cara. "Aku tidak mungkin mencintai wanita lain karena yang aku cintai cuma kamu, Sayang," ucapnya sambil menangkup kedua pipi Angela dengan lembut."Sungguh?"Alvaro mengangguk."Kamu tidak bohong, kan?""Iya, Sayang." Alvaro mengecup bibir Angela sekilas. Dia te
Read more

16. Mencari Tahu Hubungan Cara dan Romeo

Kedua mata Alvaro terlihat serius memandangi layar laptopnya yang ada di hadapan. Beberapa menit yang lalu dia baru saja mendapat sebuah email dari orang suruhannya. Sebuah email yang berisi tentang data diri Cara juga masa lalu gadis itu. "Caramell, nama yang sangat singkat. Usia Cara ternyata sudah dua puluh tahun, tapi tingkahnya masih seperti gadis berusia belasan. Kekanakan." Alvaro pun kembali membaca data diri Cara. Pantas saja gadis itu sering bertingkah aneh karena golongan darahnya ternyata AB. Pernah suatu waktu Alvaro melihat Cara mengobrak-abrik tempat sampah karena tidak sengaja membuang uangnya di antara tumpukan daun kering. Yang membuat lelaki itu nyaris tertawa ketika melihat Cara melambai-labaikan uang sepuluh ribu rupiah yang berhasil ditemukannya. Raut senang tak terkira gadis itu tidak sebanding dengan jumlah uangnya yang hilang dan betapa berantakan halaman rumahnya. Cara hanya tersenyum-senyum tidak jelas saat Ang
Read more

17. Mimpi Basah

Alvaro tidak pernah mengalihkan pandang dari Cara yang sedang asyik berbicara dengan Romeo. Sedikit pun dia tidak pernah menyangka jika Romeo ternyata seekor ikan. Padahal dia sudah mengeluarkan uang tidak sedikit untuk mencari tahu informasi tentang Romeo. Menyebalkan! Rasanya Alvaro ingin sekali menguyah apa pun yang ada di sekitarnya untuk melampiaskan kekesalannya. Bagaimana mungkin dia bisa cemburu pada seekor ikan? Astaga! "Romeo kalau tidur matanya merem nggak, ya?" Alvaro terenyak mendengar pertanyaan Cara barusan. Kenapa pertanyaan gadis itu aneh sekali? Mana mungkin dia tahu ikan memejamkan mata atau tidak saat tidur. Dasar aneh!
Read more

18. Ingin Bercinta

Kedua mata Alvaro sontak terbuka lebar. Napasnya terengah. Butiran keringat dingin pun keluar membasahi tubuhnya. Ekspresi wajahnya terlihat begitu tegang. Dia hanya berbaring telentang, memandangi langit-langit kamarnya sambil berusaha mengatur napas.Mimpinya barusan terasa begitu nyata. Dia seolah-olah masih bisa merasakan sentuhan lembut gadis bermata zamrud itu di tubuhnya. Ini benar-benar gila.Alvaro pun bangun, lalu mendudukkan diri di atas tempat tidur. Benda yang ada di  kedua pahanya pun ikut bangun. Terasa keras dan sesak di balik celana dalamnya. Seolah-olah memberontak mencari pasangannya.Sial!Dia bergairah. Bagaimana mungkin dia bisa bergairah hanya karena bermimpi bercinta dengan Cara? Apa dia mendambakan gadis itu?Alva
Read more

19. Memancing Gairahmu

Cara langsung pulang ke rumah setelah menjenguk Ibu di rumah sakit. Gadis itu segera ganti baju lalu menyiapkan makan malam untuk Alvaro. Namun, ponsel jadulnya yang tergeletak di atas meja tiba-tiba berdering. Ada sebuah panggilan masuk dari Angela.Cara tanpa sadar menggigit bibir bagian bawahnya. Gadis itu terlihat cemas. Untuk apa Angela menelepon? Apa wanita itu ingin bertanya apakah dirinya sudah hamil?Cara menarik napas dalam-dalam agar merasa lebih tenang sebelum menerima panggilan itu. "Ha-halo ...," ucapnya takut-takut."Bagimana? Apa kau sudah hamil?" todong Angela begitu Cara menerima teleponnya.Cara meringis. Gadis itu takut menjawab pertanyaan Angela karena sampai sekarang dia belum hamil."Kenapa kau diam saja, Cara? Jawab pertanyaanku!"Cara terlonjak kaget karena suara Angela terdengar cukup keras. "Be-belum.""Apa?
Read more

20. Bercinta di Kamar Mandi

Cara mengerjabkan mata perlahan karena mendengar dengkuran halus Alvaro. Gadis itu sontak disuguhi pemandangan dada bidang Alvaro begitu membuka mata. Wajah Cara sontak memanas, pipi pun bersemu merah ketika mengingat apa yang baru saja dirinya lakukan dengan Alvaro. Dia benar-benar tidak menyangka akan melakukan hubungan suami istri lagi dengan lelaki itu. Awalnya dia merasa sangat malu, tapi sentuhan Alvaro lama kelamaan membuatnya terbuai hingga ikut mengimbangi gerakan lelaki itu. Dia bahkan terus meneriakkan nama Alvaro ketika puncak kenikmatan itu datang. "Kenapa aku berpikiran mesum kayak gini, sih?" desah Cara tanpa sadar sambil memukul kepalanya pelan. "Kau sudah bangun?" gumam Alvaro sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Cara. Cara tersentak, jantung pun
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status