Bab109Beberapa orang terkapar, hanya karena tendangan Wiliam. Amira masih memeluk erat lengan anaknya, dengan tubuhnya yang kian gemetar."Bu! Duduklah," pinta Wiliam, sembari menyentuh lembut tangan Ibunya, yang memeluk erat tangan Wiliam.Amira menggelengkan kepalanya. "Enggak mau!" sahutnya."Bu, terlalu berbahaya. Wiliam takut, Ibu kena pukulan mereka."Ingin Amira bersikeras. Namun, melihat bahaya mengancam mereka, Amira terpaksa menuruti ucapan Putranya.Amira duduk, dengan rasa takut, yang masih meliputi hatinya.Meskipun pada kenyataanya, Wiliam telah berkali-kali, membuat mereka tumbang."Anda benar-benar mengibarkan bendera perang!" ucap Alendra, ketika melihat anak buahnya, terkapar semua di lantai.Hatinya panas, namun dia tahan sekuat tenaga."Aku tidak merasa melakukannya. Hati-hati, bisa jadi, kamu yang akan tertuduh!" seru Wiliam, sambil tersenyum mengejek. Alendra terkekeh, mendengar
Last Updated : 2021-11-25 Read more