Bab95 "Wiliam, bukankah rasanya tidak sopan, ketika aku bertanya, kamu bukannya menjawab. Sebaliknya, kamu malah membuat pertanyaan." "Maaf, Paman. Aku tidak ingin, membuatmu kecewa." Semua menjadi tegang. Amira sudah ketar-ketir, dengan tingkah Wiliam. Sedangkan Jonas Welas, berusaha menahan diri. Ia pun, menyeka pelan keringatnya. "Maksud kamu ini apa?" bentak Welas, lelaki tua itu pun berdiri dari duduknya tadi, dan menatap tajam penuh amarah ke arah Wiliam. "Aku, aku menyukai Aluna begitu dalam. Tapi, dengan jabatan aku di kantor, aku malu, jika bersanding dengan Aluna." Semua menjadi sedikit lega bagi Amira, begitu juga dengan Aluna, yang sudah sangat was-was, dengan emosi Ayahnya. "Jabatan?" Wiliam mengangguk. "Aku hanya karyawan biasa di kantor Welas Enterprise. Aku asisten Direktur Jonas Welas," terang Wiliam. "Apakah dengan jabatan tinggi, kamu bisa menjamin, Putriku akan bahagia."
Last Updated : 2021-11-09 Read more