Home / Romansa / Skandal Cinta Pilot Angkuh / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Skandal Cinta Pilot Angkuh: Chapter 101 - Chapter 110

214 Chapters

101. Bantuan Kecil Brendalina

Prang!?Gelas yang ada di tangan Joya tergelincir dengan suksesnya, membuat gelas itu hancur berkeping-keping dan pecahannya mengenai salah satu jemari kaki Joya."Aw ...." Joya menjerit dengan keras sambil meloncat mundur, merasakan pecahan kaca yang menyayat kakinya."Astaga, Joy." Dengan cepat Fajar berjongkok dan melihat kaki Joya yang terluka. "Duduk di sana."Joya dengan patuh berjalan ke arah sofa yang ada di ruang keluarga Fajar. Joya meringis melihat luka di kakinya yang lumayan parah dan mengeluarkan darah. "Aw ... sakit, Jar."Fajar datang sambil membawa kotak P3K, dengan lembut Fajar mengambil kaki Joya dan memeriksa kaki Joya. "Joy, kamu harusnya hati-hati."Suara
Read more

102. Dendam Kesumat

"Siapa?" tanya Naomi yang baru masuk ke dalam ruang ganti dan mendapati Brendalina sedang menelepon."Buka siapa-siapa," dusta Brendalina seraya memasukkan dompet ke dalam tasnya.Naomi memicingkan matanya, seolah meminta perjelasan lebih lagi, ia curiga dengan gelagat Brendalina yang seolah menutupi sesuatu."Siapa?""Bukan siapa-siapa, Nom," ucap Brendalina seraya mengalihkan pandangannya."Jangan bohong, siapa?" tanya Naomi sambil berteriak keras, entah kenapa dia bertingkah sangat menyebalkan semenjak hamil. Hormon kehamilan benar-benar membuat Naomi gila."Astaga, Naomi terkejut eike," ucap Brendalina dengan logat melambainya.
Read more

103. Burhan Bule

Naomi berjalan dengan menggunakan kacamata hitam dan syal yang dililitkan di kepalnya, berusaha untuk menyembunyikan jati dirinya. Pakaian yang ia kenakan pun hanya celana jeans dan kaos oversize, Naomi berusaha untuk menutupi jati dirinya dari incaran wartawan dan orang-orang yang tidak segan-segan untuk mendekatinya, kemudian meminta foto, tanda tangan atau sekedar basa basi busuk. Naomi sedang tidak ingin melakukan itu semuanya, lelah rasanya terus menerus tersenyum. Kram.Ekor mata Naomi langsung menemukan Burhan Bule yang sedang duduk dan menikmati vodka dingin dan membaca koran dengan santai. Naomi tidak habis pikir, manusia macam apa yang minum vodka jam dua siang? Pantas saja dia dipecat dari pekerjaannya dulu.“Pak Burhan,” panggil Naomi sembari menarik kursi dan duduk di hadapan Burhan.Tak perlu waktu lama Burhan mengalihkan pandangannya dari koran miliknya ke arah wajah cantik Naomi yang ditutupi kaca mata hitam extra besar. Ya ... memang
Read more

104. Kurang HD

Joya menatap layar ponselnya dengan mata yang tidak berkedip sama sekali, sudah sejak tadi pagi hingga sore ini, Joya kaget dengan banyaknya notifikasi sosial media, chat, pesan dan telepon yang masuk ke dalam ponselnya. Semuanya seperti menggila, Joya bersumpah seandainya ponselnya ini seorang manusia mungkin dia akan menjerit meminta tolong karena terlalu banyak notifikasi yang masuk.“Astaga ... ini gila!” ucap Joya sambil menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal, notifikasinya benar-benar membeludak. Dengan cepat dia mengubah semua akun sosial medianya menjadi pribadi dan berjuang untuk tidak membaca satu pun kata yang ada di sana. Sakit.Setelah berhasil ia langsung melemparkan ponselnya ke sembarang arah, dia ingin menjauh dari benda itu sejenak. Seram.Joya mengambil remote TV berusaha untuk mencari hiburan lain, saat ia menyalakan TV-nya kupingnya langsung mendengar suara salah satu host Infotainment yang sedang membahas skandal dirinya, Fa
Read more

105. I don’t Like It, But, I Love It.

Plak!?Joya merasakan bokongnya ditampar oleh Fajar, sialnya Fajar menampar bokongnya dengan menyingkap mini dress miliknya yang mau tidak mau tamparan Fajar mengenai kulitnya langsung. Perih.“Fajar, sakit,” ringis Joya sambil berusaha memutar tubuhnya namun lengan Fajar menahannya hingga Joya harus pasrah menempel di kulkas empat pintu milik Fajar.“Kamu kalau dikasih tahu suka banget ngelawan,” bisik Fajar lagi sambil menampar bokong Joya dengan keras, bahkan membuat bokong Joya memerah.“Jar,” pekik Joya sambil menggigit bagian bawah bibirnya karena entah kenapa dia tiba-tiba merasakan hasratnya meledak saat merasakan rasa perih di bokongnya itu. Sinting, tapi, itulah yang Joya rasakan saat ini gelenyar nikmat menjalar dari rasa sakit di bokongnya ke seluruh tubuhnya.“Kenapa, Joy?” bisik Fajar sambil mengelus bokong Joya pelan, jemari Fajar bergerak dari bokong ke arah garis ceruk kenikmatan mili
Read more

106. Soto Lamongan

Setelah mereka bercinta dengan panas di dapur, Fajar menggendong Joya yang sudah kelelahan dan tak berdaya itu ke dalam kamarnya. Sepanjang malam mereka hanya berbincang, saling menggoda dan mencumbu dengan penuh cinta dan kasih sayang. "Mulai detik ini, nggak ada ponsel atau nonton TV. Kamu pake telepon penthouse sama nonton TV langganan atau Kabel TV aja," ucap Fajar sambil menarik-narik kuping Joya pelan. "Lah, kalau gitu aku liat jadwal kerja aku gimana? Besok pembagian jadwal terbang, Jar," protes Joya. "Liat di website dan cuman liat itu aja nggak ada yang lain," ucap Fajar sambil mengambil ponsel milik Joya dan menyimpannya di atas nakas. "Aku kok kaya di penjara sih?" tanya Joya gemas, ia merasa kemerdekaannya sebagai seorang manusia terambil dengan semena-mena oleh
Read more

107. Joya Meriang

Fajar terbangun di malam hari saat merasakan tubuh Joya yang menggigil dan panas. Dengan sigap Fajar menyentuh kening Joya, rasa panas menjalar dari kening Joya ke telapak tangannya, Joya sakit. "Hei, Joy, Sayang kamu panas banget," ucap Fajar sambil menyentuh kening dan pipi Joya, rona merah terlihat di wajah Joya. Kekasihnya ini sakit. "Hmm ... dingin Jar," ucap Joya sambil menarik selimutnya lebih rapat lagi untuk menutupi tubuhnya yang hanya berbalut lingerie tipis berwarna hitam. Fajar turun dari ranjang dan mengambil minyak kayu putih juga sweter miliknya dari lemari, dia yakin Joya FLU karena dari kemarin Joya sudah mulai gatal hidung ditambah Joya selalu bersin. "Joy, pake sweter aku dulu," pinta Fajar. Dalam keada
Read more

108. Gantian Sakitnya

"Joy, aku sakit ini, tega kamu yah. Aku lagi sakit butuh susu malah kamu tinggal kaya tadi," ucap Fajar sambil membuka mulutnya lebar-lebar saat sesuap bubur hangat masuk ke mulutnya. "Kamu tuh sakit, butuh minum obat bukan minum susu, Jar," ucap Joya geram sambil menyuapkan sesendok bubur lagi ke mulut Fajar. Detik ini Fajar benar-benar seperti anak kecil yang sakit dan disuapi oleh ibunya, "Joy, wajar kalau sakit minum susu." "Wajar kalau susu sapi, susu kental manis, susu murni. Itu baru wajar, nah ... masalahnya kamu tuh maunya susu yang lain," cerocos Joya sambil menyuapkan sesuap bubur bersama potongan ayam yang lumayan besar ke mulut Fajar. Menerima potongan ayam yang lumayan besar membuat Fajar tersedak, "Uhuk ... uhuk ...."
Read more

109. Obat Mujarab

Napas Joya memburu saat dirinya memompa pinggulnya, bergerak naik dan turun  meraup kenikmatan duniawi saat batang kenikmatan Fajar menghunjamnya. Payudara Joya yang bergoyang dengan sensual memecut birahi Fajar ke puncaknya, bibir Fajar sibuk menyesap dan menggigiti puting Joya dengan penuh nafsu. Desahan demi desahan berloncatan dari mulut Joya yang mungil, kuku-kuku tangannya menancap di bahu Fajar berusaha menahan deburan kenikmatan yang ia rasakan dari tiap hunjaman yang Fajar berikan pada dirinya rasanya memenuhi tubuhnya. Nikmatnya bukan main. Plak .... Joya merasakan bokongnya di remas juga ditampar oleh Fajar, sensasi sakit dibokong dan nikmat di bagian intinya membuat Joya menggila, dia bergerak makin cepat naik dan turun sambil mengangkat wajah Fajar yang sed
Read more

110. Joya Rapuh

"Kamu nggak bisa redam itu berita?" tanya Fajar sambil menatap Byan dengan tatapan kesel, rasanya kesabarannya sudah hampir habis karena menunggu Byan bergerak dan menyelesaikan masalah yang ada. Byan seperti kura-kura dalam menyelesaikan masalah Joya, mungkin dia terlalu terbuai dengan kenikmatan dada Szasza yang besarnya seperti semangka."Sabar astaga, kamu sangka redam masalah segede itu gampang," ucap Byan sambil memijat kepalanya yang tiba-tiba pusing, rasanya kepalanya ini akan meledak sebentar lagi karena menghadapi masalah dan tekanan dari Fajar. Seandainya Fajar bukan saudaranya mungkin sudah dia cekik detik itu juga.
Read more
PREV
1
...
910111213
...
22
DMCA.com Protection Status