Joya memanjangkan lehernya mencoba mencari sahabatnya di Bandara Internasional Ngurah Rai, matanya sama sekali tidak bisa menemukan di mana Szasza berada. “Ke mana sih, kamu?” tanya Joya sambil melihat layar ponselnya, berharap menemukan panggilan dari Szasza atau chat. Nihil, tidak ada notifikasi apa pun. Joya melihat papan pengumuman yang menampilkan tentang waktu kedatangan dan keberangkatan. Joya yakin, pesawat Szasza sudah mendarat tapi, ke mana sahabatnya ini? Please, jangan bilang Byan menghalanginya lagi karena nafsunya yang besar membuat Szasza tidak bisa ke Bali untuk liburan. Mesum. Kring ... Kring .... “Iya, Sza kamu di mana?” tanya Joya saat mengangkat teleponnya. “Aku di taksi, Joya.” “Lah, kok bisa? Aku sudah di Bandara ini dari tadi, kok bisa kamu sudah di taksi?” tanya Joya. “Aku tadi cari kamu nggak ketemu, Byan resek paksa aku buat cepat-cepat ke hotel dan video call. Padahal aku bilang lagi cari kamu, tapi,
Read more