POV AZZURA. “Ma, sepertinya Naira keberatan dengan keputusan bang Azzam.”ujarku dengan lirih, mama menatapku sendu dan berkata sembari mengelus pipiku. . “Kita maklumi saja ya sayang, mungkin Naira mencemaskan kesehatan abang, bang pasti bisa yakinin dia.”ujar mama. Aku menelan liur dan beringsut mama membantuku merabah di kasur, papa mendekat, aku menoleh padanya dengan tatapan berkaca-kaca. “Papa…”lirihku, cinta pertamaku itu tampak menatapku hangat dengan sedikit raut gundahnya. “Papa, maafin Zura.”ucapku pelan, dia menghenyak di tepi ranjang dan menggengam tanganku. “Papa kecewa akan semua sikapmu memilih pergi dari papa, tapi papa lebih kecewa lagi, kamu memilih diam saat kenyataannya Aldo meninggal, harusnya kamu tau papa pasti akan menerimamu,Zura.”ucapnya , aku mendegup dan kembali beringsut untuk memeluk papa. air mata haru itu menghujan deras saat aku membenamkan wajahku didadanya. “Zura memang tidak p
Last Updated : 2021-07-05 Read more