Home / Romansa / PERFECT HUSBAND / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of PERFECT HUSBAND: Chapter 141 - Chapter 150

180 Chapters

NAIRA

Diantara semilir angin dan dinginnya salju dari tanah pemakaman dengan gontai aku tumpukan lututku di kuburan yang masih basah akan di padati taburan bunga itu. “Om, Zura pamit pulang.” Lirihku mengusap nisan dengan air mata yang menetes. “Mungkin, cinta kita di uji dengan perpisahan seperti ini, Zura harus di tuntut kuat, karna cinta ini Om. Anak kita adalah kekuatanku sekarang, sebelumnya om selalu berikan dunia yang berbeda pada Zura. Dan sekarangpun sama. Hanya saja agak sedikit berat. Karna Zura akan lewatinya sendiri”nafasku tersengal dan coba menghela nafasku yang sesak kembali aku kecup nisan itu dan merintih. “Doakan Zura sanggup sayang, sepert pinta Om. Zura akan kuat. Om akan tetap ada disini dalam sanubari Zura walau kita sekarang dalam dunia yang berbeda.“ Dadaku terasa sakit dan berat, aku merebah melepaskan penat hati, dan merintih menangis dengan terisak-isak gemetar aku genggam tanah gundukan itu. “Sayang,
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

ZURA

POV AZZURA Empat tahun berlalu banyak sekali hal yang telah aku lewati dan itu semua serasa tidak mudah tapi aku bisa, seperti janjiku pada Om Aldo, aku harus kuat. Ini mungkin balasan akan sikapku yang egois dan menuruti kata hatiku di perbudak cinta, banyak sekali hal baru yang terjadi. Kelahiranku yang nyaris saja meregang nyawa karna fase umurku yang masih terlalu kecil untuk melahirkan, dan aku bersyukur cintaku Aldo Burhania hadir kembali kedua ini, matanya dan senyumnya adalah wujud ayahnya, dia hidup dalam tubuh kecil ini. Dan tentunya Vano, ponakan dan sekaligus sahabatku lucu memang orang yang selalu ada saat aku butuh, dia bahkan yang paling mengkhawatirkan Al, saat proses lahiran, bersykur, tuhan masih berikan kami kesempatan untuk hidup. karna sibuk urus sekolah dan bantu papanya disana Vano hanya bisa kunjungi aku sebulan sekali ke Indo, aku tidak pernah minta tapi dia ingin menemui Aldo junior disini. “Papa… hari ini adalah hari ulang tahun Al,
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

UNDANGAN

Tuuuuut Tuuuuut Tuuuut…   Panggilan itu tersambung tak butuh waktu lama bang Azzam mengangkat. Jantungku tiba-tiba tak beraturan untuk pertama kalinya setelah sekian tahun aku bicara pada saudaraku aku serasa sangat gugup sekali. “Hallo.’’ “Hal-lo”ucapku terbata. “Ya, saya bicara dengan siapa.” “Saya Direkture Al company, mohon maaf saya tidak bisa menghadiri meetingnya,”ujarku. “Al company? Zura? Apa ini kamu? Kenapa?apa kamu tidak mau menemuiku?.”ujarnya. “Saya masih di Amerika, jika berkenan. Kami wakilkan asisten kami saja.”ujarku, dia terdiam sesaat. “Aku merindukanmu, ini sudah sangat lama, sekalipun kamu tak pernah memberi kami kabar.?”ujarnya, aku mendegup dan kembali pada Topik pembicaraan. “Bagaimana bapak Azzam? apa Saya bisa mengirim asisten saya saja, jujur saya sangat menginginkaan kerja sama kita masih tetap lanjut,”ujarku bicara dengan profesional aku
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

CINTA TERDALAM

POV AZZURA.   Malam ini  aku mengemasi barang-barang untuk persiapan berangkat ke amerika besok,   “Mama, besok di pesawat kita bisa lihat papa gak sih? Kata mama papa ada di langit.’’ucap putraku yang merebah di atas tempat tidur disebelahku itu, sementara aku sibuk mengemasi pakaiannya kedalam koper. Aku terdiam sejenak dan menoleh padanya.   “Papa ada di langit, tapi kita gak akan bisa lihat.”ujarku, dia manyun dan kembali membenamkan wajahnya di bantal.   “Trus, kapan Al, ketemu papa mah. ‘’rengeknya, aku mendegup dan berkata membelai rambutnya.   “Kamu tidurlah. Dan lihatlah papamu dalam mimpi.”ujarku dia menghela nafas dan berkata.   “Baiklah, semoga saja dalam mimpi papa mau mengajak bermain dengan Al dan menggendong Al di pundaknya.’’ujarnya. aku diam saat mengelus-ngelus wajah putra kecilku itu “Ya sudah sayang, kamu tidur ya. Besok kita
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

CINTA VANO

POV AZZURA.   “Aldo…”sambut bang Dirga datang-datang mendekap dan memeluknya.   “Kamu sudah semakin gede aja ini ya,”timpalnya   “Om Dirga. Bang Vano mana Al, kangen.’’ucap bos kecil.   “Ada bang Vano  masih ada urusan kampus sebentar, dia akan kembali sebentaar lagi.”   Olivia dan Allexa yang juga menyambut itu mengajak ke ruang keluarga.   “Terima kasih Zura, kamu sudah lama sekali tidak datang, kami semua sudah sangat merindukan Aldo.”ujarnya aku tersenyum  melihat Aldo di gendong dan di ajak bermain ke taman oleh omnya itu.   “Saya rindu juga tempat ini, selain untuk wisudanya Vano saya ingin memperlihat makamnya Om Aldo pada Al, sudah waktunya dia tau.”jelasku dengan bahasa berat, Olivia mengelus bahuku.   “Kamu yang sabar ya.”lirihnya aku mengangguk, dan Oliv berdiri menemui pembantunya didapur, b
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

SHANUM

POV AZZAM. Semiggu lagi hari pentingku, namun sekarang aku masih disibukkan dengan rutinitas kantor, di perusahaan papa. bagaimanapun aku harus adil, jika waktuku banyak tercurah untuk perusahaan calon mertuaku, papa juga butuh aku disini, andai saja Zura masih disini. Mungkin aku bisa sedikit bersantai jika saling membantu dengannya . “Tuan, untuk model yang akan membintangi pruduck terbaru kita, sudah ada di kantor siang ini. Apa bapak bisa menemui managernya setengah jam lagi.”ujar Asisten, reflek aku melihat waktu di jam tanganku. “Kamu mintak sekarang aja, masalahnya aku mau pergi.”ujarku. “Baik pak,aku akan meminta mereka mendatangi ruang metting.”ucapnya aku berdiri dan beranjak keruang meeting. Kembali aku coba pelajari berkas dan mitra kerja papa yang akan aku tangani kedepannya. Tok Tok Tok…… “Permisi Tuan.’’ Sapa salah seorang yang berdiri di pintu, aku menoleh ke pintu dan sontak saja terkejut, wajah
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

AZZURA

POV SHANUM.   “Duh sial bukanya direspon malah orang-orang buli aku,”gerutuku coba mengotak atik ponselku dari tadi. Mana postingannya dah di hapus, tanpa respon apa-apa dari itu princes anak sultan. Sepolos apakah dia, hingga Azzam harus jatuhkan pilihan padanya, apa karna dia kaya. Miris sekali. Gerutuku. Dalam kekesalan itu mimi datang memasuki kamar. Trakt… Pintu kamar terbuka. aku menoleh   “Ya mi?” “Di panggil tu sama papi.’’ujarnya, aku manyun dan berjalan keluar kamar. “Papi mau ngomong apa mi?”tanyaku. saat melangkah “Biasa..”lirih mimi mengelus punggung, sedikit aku hela nafas dan beranjak turun menemuinya di ruang keluarga. “Malam pi.”santunku menciumi tangannya. “Papi butuh dokter di klinik, mungkin untuk tahun ini , kamu sudahi karirmu sebagai model, papi gak mau sarjana kedokteranmu gak guna.”ucapnya, aku berdesih dan berkata. “Papi, gak
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

TINDAKAN PAPA

POV FERI.   Di umur segini aku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah bersama dua gadis kecilku dan istri tercintaku Ina, aku datangi kantor jika di butuhkan saja. Karna faktanya sekarang putra sulungku sudah bisa menghandle itu semua. Kadang kasian juga, Azzam sudah terlalu sibuk dengan mengurus banyak perusahaan, terlebih sekarang dia harus sibuk dengan persiapan pernikahannya.   “Nana,Tata sini mainnya jangan jauh-jauh.’’panggil Ina yang datang sore hari itu di taman. Dia memegangi nampan berisikan cemilan dan the hangat di tangannya,   “Gak apa kali mah, Papa masih bisa pantau dari sini.”ujarku, Ina menghenyak duduk di kursi taman itu dan meletakkan nampannya di meja.   “Ya tapi kan , panas pa. kotor juga ntar mereka sakit.”celetuk Ina, sedikit aku gerakkan punggungku dan bersorak.   “Anak-anak. Sini lihat, mama bawain apa ini.”   Mendengar itu
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

BUKAN SIAPA-SIAPA

POV SHANUM. Kenapa orang-orang itu angkuh sekali, bertahun-tahun aku dibuatnya tidak habis pikir dan sekarang, aku makin tak habis pikir lagi, berkali-kali aku di hina dan diremehkan, apa keselahanku yang begitu besar hingga membuat mereka begitu memusuhiku. "Argh.."kesalku menimpuk bantal saat aku sampai di kamar dan menghenyak di kasur. Air mataku kembali merintik saat mengingat kembali terakhir kali aku lakukan hal bodoh dengan meminta belas kasihan pada Azzam dan bahkan, hingga detik ini menyesallinya itu sangat mengusik hidupku. Flasback.. Diantara ramainya Murid kelas 12 merayakan perpisahannya, aku juga salah satu ikut nimbrung dalam keceriaan dengan semprot-semprot cat itu, tak lupa juga aku ucapin selamat pada setiap kakak kelas yang aku kenal, hingga sampai kepada kaK Azzam, aku serasa nervous dan bingung berkata apa, ini hari perpisahan dan aku gak mau berpisah dengan keadaan seperti ini, aku ingin berbaikan deng
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

TAMU WANITA

POV INA Setelah kembali dari mall tadi aku benar-benar tidak bisa ngapa-ngapain selain hanya bisa menangisi Zura aku sangat merindukan putriku dan tadi untuk pertama kalinya aku melihatnya hatiku sakit saat tak bisa memeluknya. “Anak mama, Zura putriku.. hiks”tangisku merintih di atas kasur. Mas Feri dia tau kalau aku tidak bisa lagi menahan kesedihanku setelah beberapa tahun lamanya aku berusaha tegar dan sekarang aku tidak bisa lagi tegar, aku sedih sekali. Zura dia disini di indo dan kami tidak bisa bertegur sapa aku rindu putriku. “Hiks..”tangisku merintih di atas kasur. Tak bisa diam saja akhirnya ,mas feri menghampiriku juga, “Mama sudah, papa gak suka kalo mama kayak gini terus, kasian itu Nana sama Tata nunggu mama,”ujarnya, aku tidak peduli dan terus saja menangis. “Putriku, dia disini mas. Aku sangat merindukannya, aku kangen bercerita dan bercanda dengannya seperti dulu lagi.”tangisku, Mas Feri menghela nafas dan iku
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status