Share

DONGENG

Author: Queen Lathi
last update Last Updated: 2021-07-05 19:28:53

"Kamu mau apa? Katakan saja!"hardikku. Dia sedikit tersenyum simpul dan berkata.

"Aku hanya ingin sedikit berbagi sih, perlu waktu dan aku tidak bisa buru-buru."ujarnya, aku menoleh kelain arah, karna muak melihat raut wajah wanita itu. Aku jengkel sekali. Sedikit ia geleng-geleng dan berdiri.

"Kamu tau kan siapa aku?"singkatnya, terdengar menegaskan. Aku hanya memperhatikan wajahnya sambil tak habis pikir. Kembali ia duduk menghenyak di sofa sembari menyilang pahanya, paha seksi dan kaki indahnya itu tampak berkelas sekali dengan higheels brandid yang ia kenakan.

"Sebagai public figure. Aku tau resikonya jika berani koment di postinganmu tempo lalu."ujarnya coba menjelaskan, aku hanya coba menyimak. Apa inti dari perkataanya.

"Aku memiliki kenangan dan kisah yang tak biasa dengannya, dan bagiku tidak semudah itu untuk di lupakan,"jelasnya, sedikit aku menghela nafas dan berusaha tegar mendengarkan, dia memainkan gelangnya dengan manyu
Queen Lathi

TBC

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PERFECT HUSBAND   NIKAH AZZAM

    POV RIVANO. Tuuuuut.. Sambungan Panggilan telpon rumah kekediaman Zura di Indonesia tersambung, entah kenapa semenjak semalam aku mencemaskannya. “Hallo?’’ Terdengar suara mungil menjawab, aku tau pasti putra Zura Aldo yang angkat. “Al, apa kalian baik-baik aja? Mamamu mana?”tanyaku. “Ini bang Vano ya? Mama dia sakit, dan sekarang lagi di obati sama pak dokter.“ “Kok bisa? Mamamu kecapean pasti.’’tuturku. “Iya bang, kasian mama dari pagi tiduran aja.”ucapnya, aku membuang nafas pelan. “Ya sudah kamu tutup ya, Bang harus temui kakaK aLexa dulu.’’tutupku . “Baik bang.” Setelah mendengar ituaku jadi cemas dan tak tenang, bagaimana tidak, selama ini aku sudah terbiasa memproritaskannya. Sebelumnya kalau ada apa-apa

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   MALAM PERTAMA

    POV NAIRA Malam ini adalah malam sebuah penantian yang selama ini aku nantikan tapi entah kenapa aku mendadak nervous dan sedikit takut, takut jika seandainya aku tidak bisa berikan yang terbaik untuk suamiku di malam pertamaku ini dan aku nervous karna ini untuk pertama kalinya, aku akan melewati satu fase yang mungkin akan menentukan kebahagiaanku kedepannya, sedikit aku hela nafas dan coba menunggu kak Azzam yang tengah bersiap di kamar mandi, sedikit aku lirik gaun malam dan riasanku yang tengah duduk di sofa didepaan ranjang pengantin yang indah dan tak lupa dengan taburan kelopak bunga mawar bertebaran, aku geleng-geleng. Mba Natsya adalah biang kerok dibalik dekorasi kamar ini, terkesan lebay sih menurutku, tapi aku tau ini hanya agar terlihat berkesan. “Ini bagus gak sih?”bisikku coba bergerak ke cermin melihat penampilanku. “Terlalu seksi.”ucapku pelan coba mengacak-ngacak lemari, ini saran mba Natsya dengan gaun tidur minim begini Jadi a

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   DUKA ZURA

    Wajah anak ini tampak dipenuhi dengan kegundahan yang teramat sangat, air matanya megucur deras dan dia sangat terlihat kacau sekali. “Mau apa kamu kesini?”tanyaku, dia mendegup tangisnya dan reflek bersimpuh di kaki. “Papa tolong maafkan zura.”rintihnya memegangi betisku sedikit aku mundur mendeguk pahit dalam kerongkonganku. “Kenapa? Apa yang dilakukan pria itu hingga sekarang kamu harus menghinakan diri seperti sekarang kamu tau kan aku sudah lama nganggap kamu mati’’tuturku kesal, dia semakin merintih menangis. “Papa. Zura butuh bantuan papa. Tolong bantu Zura pa.” tangis nya. Aku diam tak bergeming. Hingga dai kamar Tamu Ina keluar untuk me cek siapa yang datang, tentu saja dia syock dan terkejut melihat Zura datang dengan keadaan seperti itu. “Zura…”lirih Ina mendekat mendekat pada anaknya itu, namun aku menghalanginya dengan lenganku, aku tidak akan biarkan mereka melepaskan Rindu satu sama lain. “mama..”

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   ARGA

    POV AZZURA. “Ma, sepertinya Naira keberatan dengan keputusan bang Azzam.”ujarku dengan lirih, mama menatapku sendu dan berkata sembari mengelus pipiku. . “Kita maklumi saja ya sayang, mungkin Naira mencemaskan kesehatan abang, bang pasti bisa yakinin dia.”ujar mama. Aku menelan liur dan beringsut mama membantuku merabah di kasur, papa mendekat, aku menoleh padanya dengan tatapan berkaca-kaca. “Papa…”lirihku, cinta pertamaku itu tampak menatapku hangat dengan sedikit raut gundahnya. “Papa, maafin Zura.”ucapku pelan, dia menghenyak di tepi ranjang dan menggengam tanganku. “Papa kecewa akan semua sikapmu memilih pergi dari papa, tapi papa lebih kecewa lagi, kamu memilih diam saat kenyataannya Aldo meninggal, harusnya kamu tau papa pasti akan menerimamu,Zura.”ucapnya , aku mendegup dan kembali beringsut untuk memeluk papa. air mata haru itu menghujan deras saat aku membenamkan wajahku didadanya. “Zura memang tidak p

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   PENANTIAN VANO

    POV SHANUM "Siang nyonya." sapa Managerku saat aku sibuk make up untuk pemotretan berikutnya. Aku menoleh dan mempersilahkan dia masuk. "Ada kabar baik apa?"tanyaku. "Ada permintaan kontrak, dari perusahaan Zara house versace Brand."ujarnya, Aku mengerutkan kening dan berkata. "Itu bukannya perusahaan Sultan?"ucapku dengan nada meledek. Managerku tersenyum simpul da berkata. "Ya nyonya, lebih tepatnya pemasok sekaligus produksi barang-barang brandid. Ini kontrak besar. Saya terkejut dapat tawaran ini, secara kan."ucapanya aku hentikan. "Secarakan maksudmu? Aku tidak pantas untuk dapat tawaran jadi ambasador producknya?"ujarku, managerku kembali tertunduk. "Maaf nyonya, saya tidak maksud menyinggung. Cuman ini sungguh luar biasa. "ucapnya, aku terdiam sejenak. Benar juga aku bukan model go international dengan prestasi dan folowers yang fantastis seperti halnya model ternama lainnya memang ada

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   RUMAH TANGGA NATSYA

    pov Azzura Semua orang tampak menunggu aku angkat bicara setelah mendengar ungkapan Vano barusan, satu persatu aku pandangi wajah mama dan papa, sedikit aku hela nafas berat dan coba menggetarkan bibirku. “Aku, tidak ingin bahas ini dulu, bagiku sekarang, kesembuhanku adalah hal yang utama.”ujarku, semua tampak paham. “Mungkin Zura benar Vano.”singkat papa. Rivano hanya bisa mengangguk pelan aku mendegup dan dengan gundah. “Iya om, saya juga tidak ingin terburu-buru.’’ucapnya pelan aku hanya diam dan coba mengalihkan pembicaraan itu. “Bagaimana keadaan kantor?”tanyaku, dia menarik ujung bibirnya untuk tersenyum dan berkata. “Baik, semua baik-baik saja.”ucapnya, aku mengangguk dengan senyum. “Makasih ya,”lirihku, dia hanya diam. “Semuanya, aku harus izin pulang.”timpal bang Azzam berdiri dan mendekat pada kami. Aku dan Vano tersenyum dengan senyum hangat dia menepuk pundak Vano. “A

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   HARAPAN NATSYA

    POV ARGA Nuansa café ini terasa kurang berkesan saja secara aku ingin special di kebersamaan pertama ini, secara dia model cantik nan muda, ini kesempatan yang berharga bagiku untuk bisa lebih dekat dengannya entah kenapa aku sekarang suka gadis-gadis cantik, suasana baru dan sensasi baru sepertinya aku harus mulai memikirkan wanita lain untuk bersedia mengandung anakku, 5 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk aku berusaha sabar menunggu kabar baik dari Natsya,tapi sepertinya dia hanya akan jadi pajanganku selamanya,sedikit di sayangkan, sampai detik ini aku belum bisa mengusai segilintir dari kekayaan orang tuanya aku harus dapatku dulu itu jika ingin minggat dari sana, bersyukur sih sekarang aku punya investasi untuk tabunganku sendiri. Setidaknya nanti aku bisa punya rumah dan tabungan keuangan untuk diriku sendiri, tapi sebelum itu aku harus bujuk natsya untuk dapatkan bagiannya. Sebelum nanti keturunan Azzam mendapatkannya, mas Bima dan bayu sudah menjadi pembisnis ha

    Last Updated : 2021-07-05
  • PERFECT HUSBAND   OPERASI

    POV FERI. Besok adalah hari penjadwalan operasinya ada kecemasan yang mendalam karna aku sangat menyayangi keduanya, aku baru saja bertemu Zura setelah sekian tahun dan Azzam baru saja menjalani kehidupan barunya, semoga operasi ini berjalan dengan lancar dan keduanya baik-baik saja, entah kenapa dari tadi aku tak bisa berpikir dengan jernih. “Papa.”sapa Ina aku menoleh dengan wajah sendu menyambut dia datang. “Ya sayang?” “Papa kenapa jam segini belum tidur?”ucapnya lirih memandang mata sembari iku menghenyak, sedikit aku tarik ujung bibir untuk tersenyum. “Aku hanya mengkhawatirkan hari esok.”ucapku pelan, perlahan Ina mengelus bahuku dan berkata. “Semuanya akan baik-baik saja pah, lebih baik sekarang kamu istirahat mungkin kita akan sangat sibuk seharian di rumah sakit.”ujarnya, aku menghela nafas dan mengangguk rasa cemas itu masih menyelimutiku. Dengan gontai aku ikuti langkah Ina menuju ranjang

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • PERFECT HUSBAND   OBSESI

    POV AZZAM“ Pihak Shanum sama sekali tidak mengubris.” Ucap Naira melempar ponselnya ke atas ranjang, sejenak aku abaikan itu dan mencari pakaianku di lemari. Naira terus saja mendumel.“Udah ya Nai, jangan terlalu di pikirkan, ngabisin tenaga tau lebih baik kita bahas yang lain.’’“Tapi Kak,kayaknya kakak itu jauh lebih santai menghadapi ini?’’ Ucapnya tak habis pikir, sedikit aku menoleh pada Naira dan mengenakan piyama tidur.“Ya ampun Nai, kamu juga ngapain terlalu di pikirin? Lagi pula ini bisa di selesaikan, tanpa harus kamu buang-buang tenaga, karna kan kenyataannya, bayi itu bukan tanggung jawabku.’’ Geramku tak habis pikir, Naira terdiam sejenak dan tertunduk dengan manyun, aku menghela nafas panjang dan membuangnya, melihat istriku terdiam begitu aku mendekat padanya dan duduk di sampingnya.“Aku ak

  • PERFECT HUSBAND   CINTA VANO

    POV INA.“Papa…,” panggilku saat mencari mas Feri di kamar, karna sibuk dengan urusan rumah, aku jadi sedikit mengabaikannya, aku melihat berkas dan laptop mas Feri di atas kasur namun bunyi mobilnya terdengar melaju keluar pagar.“Loh mas Feri mau kemana?’’ bisikku membuka jendela aku menoleh ke barang-barangnya di kasur mendekat dan menghenyak di kasur,“Mungkin mas Feri keluar sebentar, kalau ke kantor gak mungkin dia tinggalkan barang-barangnya.” Bisikku, aku memeriksa tas dan dan dompetnya, sedikit aku menautkan alis melihat ada kartu nama dokter spesialis,“Mas Feri, konsul pada dokter spesialis penyakit dalam buat apa?’’ bisikku coba mengotak atik semua berkas dan tasnya, namun aku tidak temukan apa-apa selain kartu nama itu, aku mulai cemas dan coba menghubunginya.Tuuuuuuut…..Panggilan itu tersambung dan

  • PERFECT HUSBAND   HATI AZZAM

    POV AZZAM.Ting nong…Bunyi bel bergema, Aku yang tengah menunggu Naira di ruang keluarga itu sedikit beringsut dan menoleh kea rah pintu, bisa aku lihat Art bergegas membukakan pintu. Aku juga menyusul karna aku tau itu papa, mama dan yang lainnya.“Siang papa..” sambutku pada keluargaku, dengan girang dua adik gadisku mengejar, akupun bersimpuh mendekap keduannya, mungkin mereka sangat merindukannku karna sudah beberapa minggu tidak bertemu.“Bang Azzam, Tata sangat merindukan bang Azzam.’’ Ucap bibir mungil salah satu dari mereka. Aku tersenyum manis dan mengacak rambut keduanya.“Abang Azzam, juga sangat merindukan kalian.”“Papa mama, ayo semua masuk.” Ajak Naira yang telaah turun dari kamarnya, aku berdiri dan mengajak mama masuk.“Ayo pa..”

  • PERFECT HUSBAND   EGOIS

    POV RARA.Dengan langkah gontai aku temui mas Bagas di kliniknya, semenjak pertikaian itu dia tidak pernnah menemuiku kerumah tidak mau bicara denganku atau bahkan mengusirku, langkahku terhenti saat mendengar chanel televise yang di tonton mas Bagas adalah berita terbaru tentang Shanum, tampak media mengkrumini apartemen anakku itu, aku mendegup dan berniat hendak kembali mas Bagas pasti tidak senang dengan berita ini.“Kamu lihat, anak yang besar karna asuhanmu.”ucapnya tanpa menoleh akupun menghentikan langkahku dan menoleh padanya.“Dia hanya bisa buat malu keluarga.”geramnya, aku menghela nafas dan bersiap hendak pergi lagi, mengajak bicara mas Bagas dalam kondisi seperti ini juga tampaknya sia-sia lebih baik aku pergi sekarang.“ Kamu mau kemana?” cegatnya, langkahku kembali terhenti dan enggan menoleh.“

  • PERFECT HUSBAND   SIBUK

    POV INA.Aku sangat di buat sibuk dengan acara yang akan mendatang, tapi tak mengapa demi Azzura aku harus lakukan semua ini, pesta pernikahan yang terbaik yang sesuai dengan impiannya."Mama sayang, mama dari mana sih."sambut putriku itu mendekap dan mencium pipi, sedikit aku berdengus dan tersenyum hangat."Mama habis dari gedung, dan kamu tau semua gedung itu bagus-bagus, mama jadi bingung mau sewa yang mana." ucapku, Zura sedikit manyun dan menghenyak di sofa."Kok mama gak ngajak?" aku menggeleng dan ikut juga menghenyak."Memang harus ya bawa kamu?""Ya iyalah, oh iya, mama tadi kekantor papa, papa mana?" tanyaku, aku sedikit melapas blezer dan meletakkan tas. 'papa lagi sibuk jadi mama pulang duluan oh iya, aanak-anak mana. Mama capek mau langsung istiraahat.""Ya udah mama istirahat aja, ma kalau baju pengantinyaya boleh gak Zura aja yang pilih bareng Vano?"tanya anakku, aku te

  • PERFECT HUSBAND   ANGGOTA BARU

    POV AZZAMPagi hari ini, kami tegah bersantai di ruang keluarga, selain menghibur mbak natsya yang tengah bersedih karna pengkhianatan Arga, Naira juga sedikit kurang enak badan, dan aku tak bisa kekantor melihat kondisinya."Selamat siang tuan nyonya." ucap Art, kemi semua menoleh."Ya ijah?""Itu nyonya, aden Arga pulang, dan dia-"ucapan Inem berhenti karna mbak Natsya berdiri, Naira yang tiduran di pahaku dari tadi juga beringsut untuk duduk"Apa mas Arga, membawa wanita itu?"bisiknya aku juga penasaran dan menoleh ke pintu, papa dan mama mertua juga tampak menyimak, hingga tak butuh waktu lama mereka bertiga masuk, dan tentunya bersama Shanum. Aku mendegup. Naira menggertakkan rahangnya dan berdiri, namun aku cegat dengan mencengkram lengannya."Sayang, jangan. Kita cukup nyimak saja."bisikku."Berani sekali dia, d

  • PERFECT HUSBAND   SHANUM HAMIL

    POV NAIRA.Kak Azzam tega sekali padaku, dia menyalahkan sikapku dan memperdulikan Shanum. Apa aku salah kalau aku menamparnya,“Ah sudahlah, aku bisa setres. Lebih baik sekarang aku temui mbak Natsya dulu di kamar.”bisikku sembari berjalan kekamar mbak natsya walau kesal dengan tingak dua pria dirumah ini yakni kak Azzam dan mas Arga, aku harus kasih perhatian pada mbakku, bagaimanapun sekarang dia sangat terpuruk sekali“Mbak….,’’ panggilku saat sudah sampai di pintu kamarnya, sedikit aku terheran karna kamarnya sunyi, aku mengerinyitkan dahi dan coba berfikir.“Apa mbak Nats, menemui mas Arga sekarang?”bisikku, aku membalik bergegas menuruni anak tangga dan berpapasan dengan papa dan mama di bawah.“Nai, kamu bukannya baru pulang ya kok pergi lagi?” tanya mama, aku sedikit menghela nafas dan berkata.

  • PERFECT HUSBAND   PERMOHONAN MAAF

    POV RARA.Sudah lelah aku mencari Shanum kemanapun, semalam dia pergi dari rumah karna marah padaku dan sekarang ini sudah hendak malam lagi,, nomornya belum lagi aktif aku sangat bingung sekali. Mana sekarang papinya sudah tidak peduli lagi padanya aku harus cari anakku kemana bahkan aku gak tau sekarang dia diimana, terkahir yang aku tau dia dekat dengan seorang pengusaha iparnya nya Azzam, mungkin aku bisa menghubungi Azzam?“Semoga saja aku masih punya kontaknya.”bisikku mengotak atik ponsel, namun aku kesal karna aku tidak punya kontak Azzam selain mas Feri.“Apa aku hubungi mas Feri? Tapikan nanti aku tanya apa? Mungkin aku bisa tanyakan nomor Azzam? Tapi apa nanti aku tidak dianggap sok akrab? Ah sialan sekali..”gerutuku sendiri akhirnya dengan ragu aku menghubungi juga nomor iitu.Tuuuuuuut.Aku gemetar saat panggilan itu tersambung

  • PERFECT HUSBAND   TAK ADIL (SHANUM)

    POV INA.Bahagia tak terhingga saat mas Feri rangkul dan peluk aku, menyaksikan kebahagian putrinya setelah sekian lama ia tampak merelakan Zura dengan orang yang tepat.“Akhirnya Zura menemukan seseorang yang sangat mencintainya,”lirihnya, bisa aku lihat ada yang terbendung di sudut matanya, aku terharu bersandar di bahu bidang suamiku itu.“Semoga selamanya kita akan tetap dapatkan kebahagiaan, jangan ada kesedihan lagi pah.”lirihku, mas Feri mengusap kepalaku dan mengecup keningku.“Hidup akan terus berjalan mama, suka duka itu pasti ada, hanya saja bagaimana kita menghadapinya.’’tuturnya aku tersenyum simpul dan berkata.“Dan aku ingin menjalani suka duka itu bersama Papa selamanya.’’ujarku mas Feri terkekeh kembali mendekapku erat.“Jangan manja, kamu ini tidak muda lagi. coba biasakan tanpa diriku.&rsq

DMCA.com Protection Status