“Oke kalau begitu, kita ketemu lagi besok lusa, permisi,” ucap Pria dengan penampilan parlente berkumis tipis kemudian berdiri. Mengakhiri sebuah pertemuan untuk membahas sebuah kasus perebutan sengketa lahan yang terjadi di dalam perusahaanya.Setelah pria tua itu menjauh, ada helaan panjang diikuti gelengan dari Lex. “Fiiuh, aku gak suka sebenarnya dapat klien seperti ini, mereka banyak duit tapi terlampau sombong. Apalagi, kalau tahu mereka berada di pihak yang benar.”“Gak usah dipedulikan, kita kerjakan kasusnya, selesai, dan dia berani bayar mahal,” balas Pras tidak ingin masuk terlalu jauh dalam sifat sekaligus kepribadian kliennya. Selama mereka bersikap sopan dan saling menghargai, itu saja sudah cukup bagi Pras. “Serahkan kasus ini ke Novan, biar dia yang tangani. Tapi terus kamu pantau.”“Hm,” gumam Lex sembari mengangguk. “Kita belum sempat bicara tentang istri barumu, Pras,” sin
Baca selengkapnya