Dokter keluarga yang bernama Halim itu tersenyum ramah, seraya manggut-manggut mendengar penjelasan Sinar yang masih menyimpak kekesalan pada Pras. Seharusnya tidak perlu sampai memanggil dokter, karena Sinar hanya kelelahan dan butuh istirahat, pikirnya. “Jadi, kapan jadwal haid terakhir?” tanya Halim sembari memasukkan peralatannya ke dalam tas. “Lupa, Dok.” Sinar memberi ringisan lebar pada sang dokter. “Kira-kira? Dua atau tiga minggu yang lalu?” tanya Halim lagi, mencoba memastikan sesuatu. “Sepertinya tiga, tapi yang jelas, saya yakin kalau ini bukan waktunya haid,” terang Sinar. “Mungkin semingguan lagi, tapi saya gak ingat tanggal pasnya,” lanjutnya sembari mengingat-ingat. Halim mengangguk mengerti. “Tapi kramnya gak lama, kan?” “Gak dok,” jawab Sinar dengan gelengan. Halim kemudian menatap Pras penuh maksud. “Saya gak kasih obat dulu, ya. Pras. Tapi, coba kalian ke dokter kandungan besok pagi, biar bisa sekalian di US
Baca selengkapnya