Semua Bab LOVE AND POSSESIVE: Bab 1 - Bab 10

71 Bab

RUSAK SUDAH AKU

Audrey Smith, bergegas meninggalkan universitasnya. Audrey harus bisa menghidupi dirinya sendiri. Setelah perbuatan ibu tiri dan adik tirinya yang membuat dia menjadi putri yang terbuang."Lekas-lekas! jangan sampai telat, jika telat kali ini pemotongan gajinya akan sangat besar," gumam Audrey dalam hati.  "Audrey!" panggil  Xander. "Aku harus pergi bekerja, nanti aku salin catatanmu yah!" jawab dan pinta Audrey. Xander mengejar langkah Audrey dan menarik lengan Audrey, "hei! bukankah sudah kukatakan. Aku bisa meminjamimu uang," ujar Xander. "Xander kau memang kaya dan juga sahabatku," ujar Audrey. "Tapi bukan berarti aku bisa memanfaatknmu sesuka hatiku," jelas Audrey. 
Baca selengkapnya

TIDAK BISA DIHAPUS

Setelah kepergian Audrey, barulah Stefan terbangun. Stefan melihat ke sisi ranjangnya dan mendapati bahwa wanita yang menemaninya semalam telah pergi.  "Dia pergi, aku bahkan belum memberikannya cek," pikir Stefan.  Stefan mengernyitkan alisnya ketika meliha jejak darah di spreinya, Stefan pun bangkit lalu merapihkan dirinya. Ketika Stefan turun dari kapal pesiar, nampak Tuan Jorge tengah menunggunya.  "Halo Tuan," sapa Tuan Jorge.  "Ini adalah Nona Claudia," Tuan Jorge memperkenalkan.  "Dia yang akan menemani Tuan, seperti janjiku," ujar Tuan Jorge.  "Bukankah dia sudah mengirimakannya tadi malam?" pikir Stefan.  "Hari ini Claudia baru saja
Baca selengkapnya

BERTEMU KEMBALI

Audrey merentangakan tangannya dan  mengehela nafas panjang, lalu menghapus air matanya yang sedikit terjatuh di sudut matanya. Audrey merapihkan rambutnya lalu bergegas kembali bekerja, karena tak ingin membuat Mia bekerja keras mengerjakan pekerjaan bagiannya."Mia biakarkan aku yang mengerjakannya, kau ini adalah malaikatku. Mana boleh membiarkanmu sakit," ujar Audrey. "Apa sudah merasa lebih baik?" tanya Mia. "Ya aku sudah jauh merasa lebih baik," jawab Audrey. Mia menyerahkan pekerjaan yang ada di tangannya kepada Audrey. Lalu pergi bergegas menangani bagian pekerjaannya. Audrey kembali bersibuk mengerjakan pekerjaannya, "Hei kau!" panggil kapten pelayan. "Antarkan ini ke meja VIP disana!" perintah kapt
Baca selengkapnya

MEMULAI PERMAINAN

Audrey menjalani hari-hari tenangnya, Audrey berkuliah seperti biasa, belajar bersama Xander di perpustakaan. Hari ini akan ada seminar tentang bisnis, dengan narasumber pengusaha sukses yang namanya dirahasiakan.  "Audrey! Ayo," ajak Xander seraya membantu membawakan tumpukan buku ditangan Audrey lalu menggandengnya masuk ke dalam aula. Sebuah mata memandang tajam kepada Audrey dan Xander dari balik jendela Aston Martin.  Audrey dan Xander duduk di kursi barisan paling depan. Sesekali Xander memperlihatkan ponselnya kepada Audrey untuk memperlihatkan video-video lucu. Mereka nampak tersenyum bersama dengan bahagia.  Sepasang mata yang menatapi mereka tadi merasa tidak senang hati, "Arthur!" panggil Stefan.  Stefan membisikan sesuatu kepada Arthur, "baik Tuan," jawab Arthur. 
Baca selengkapnya

SELIR

Audrey memandangi kamar utama tersebut, "Ini lebih luas dari Apartemenku," ujar Audrey.  "Panggil kami jika membutuhkan sesuatu, makan malam akan siap pada jam tujuh malam," ujar pelayan tersebut.  "Baik terima kasih," jawab Audrey.  Audrey duduk di lantai, memeluk kedua lututnya dan menelungkupkan kepalanya. Audrey tak bisa menahan kesedihan dihatinya, dan akhirnya pun menangis. Audrey benar-benar merasa sendirian, tidak ada pelindung.  Setelah makan malam, beberapa pelayan membantu Audrey berbersih diri , "hei, aku bisa melakukannya sendiri," ujar Audrey.  "Tuan Stefan meminta kami mempersiapkan Nona, Tuan akan datang malam ini," jawab mereka.  'Degh' hati Audrey
Baca selengkapnya

MAKAN SIANG

"Ada apa?" tanya Audrey kepada Stefan.  "Kita akan makan siang," jawab Stefan.  "Tuan Wyatt!" panggil Audrey sedikit marah.  "Apa ini tidak keterlaluan? memanggilku hanya untuk ini," ujar Audrey.  "Bukankah kau bisa meminta tunanganmu untuk menemanimu makan," ujar Audrey lagi.  "Siapa?" tanya Stefan.  "Tunanganmu," jawab Audrey mengeraskan suaranya.  "Hari ini dia datang ke Villa, Tuan jika kau sudah memiliki tunangan. Lalu mengapa masih menginginkanku?" tanya Audrey.  "Tidak bisakah kau melepaskanku?" tanya Audrey.  "Dengar wanita! jika aku sudah
Baca selengkapnya

MENANTANGNYA

Setelah berkali-kali memuaskan diri atas tubuh Audrey, Stefan pun terlelap dengan nyenyaknya. Audrey terbangun memgambil ponsel diatas nakasnya  untuk melihat jam. "Jam delapan pagi," gumam Audrey.  "Ah dasar brengsek, benar-benar tak tahu batas," Audrey merutuki Stefan seraya memandangi tanda merah-merah di tubuhnya.  Audrey duduk bersandar di ranjang, lalu ingin sedikit membuka artikel di media sosial, Audrey perlahan mengambil jari jempol Stefan dan memindainya di ponsel Stefan untuk membuka kunci ponsel Stefan.  Audrey membaca-baca artikel yang sedang viral, tiba-tiba tangannya terhenti di satu artikel. Itu adalah artikel tentang Stefan yang terlihat baru keluar dari klub malam mewah bersama artis papan atas.  Audrey menghela nafas
Baca selengkapnya

MASALAH BAGI STEFAN

Dokter segera datang dan memeriksa keadaan Audrey. Mengecek dan memastikan tidak ada hal yang buruk terjadi dokter pun meninggalkan kamar Audrey.    Stefan masuk ke kamar Audrey, berdiri bersedekap di depan Audrey, "Wanita ini benar-benar keras kepala," pikir Stefan.    Stefan bersimpuh di sisi ranjang Audrey, melihat Audrey tertidur dengan mengernyitkan alisnya, "Apa yang ada di pikiranmu, terkadang aku benar-benar tidak bisa membacanya," pikir Stefan lagi.    Stefan meninggalkan Audrey yang ternyenyak di kamarnya. Stefan mengambil kunci mobilnya dan melajukannya ke salah satu klub mewah yang biasa dia datangi. Stefan memanggil beberapa temannya untuk menemaninya. Grey dan Gerson, yang biasa di juluki 2G adalah teman baik Stefan.    "Ada apa ini, Tuan Wyatt berinisiatif mengundang k
Baca selengkapnya

HARI-HARI YANG TENANG

Grey memandangi Audrey yang masih belum tersadar, wajah Audrey masih terlihat pucat.  Tiba-tiba saja terdengar suara pintu yang di geser dengan keras, Grey melihat ke arah pintu lalu melihat seorang wanita tengah berdiri disana.  "Audrey!" panggil Mia dengan panik.  Mia mengetahui tentang keadaan Audrey, dari sepupunya yang bekerja di ruang IGD di rumah sakit ini.  "Apa yang terjadi, apa yang telah kau lakukan kepadanya?" tanya Mia lalu menampar keras pipi Grey.  Nafas Mia naik turun menahan marah dengan mata memerah menahan tangis, "Brengsek katakan apa yang telah kau lakukan padanya?. Grey menahan kebas di pipinya baru kali ini dia ditampar oleh wanita dengan sangat keras. 
Baca selengkapnya

PERTUNANGAN

Audrey membuka buku sketsa yang baru saja dia beli, Audrey sudsh terbiasa menggambar design pakaian semenjak dia kecil. Sebagai penderita Autisme Audrey membatasi minatnnya hanya pada melukis design. Hal inilah yang sangat mempengaruhi interaksi dan komunikasi Audrey terhadap orang lain.    Ibu dan adik tiri Audrey menjadikan kelemahan Audrey ini untuk mengusir Audrey dari rumah. Merangkai rencana seakaan Audrey adalah anak yang liar dan berbahaya.    Mereka melakukan cara kotor, memprovokasi Audrey sehingga Audrey merasa kesal saat rutinitasnnya terganggu. Penderita Autisme juga memiliki gangguan kecemasan dan cenderung mudah depresi.    Ibu dan anak membuat Audrey terlihat sebagai pengacau di dalam keluarga yang selalu saja mengamuk, meraung tidak bisa berbicara.    Karena itulah A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status