หน้าหลัก / Urban / Tentang Harga Diri / บทที่ 381 - บทที่ 390

บททั้งหมดของ Tentang Harga Diri: บทที่ 381 - บทที่ 390

1073

382. Suruhan

Tuan Woodward tidak mengatakan apa-apa kala Namanya disebut oleh majikannya. Alih-alih ia menoleh pada pria paruh baya nan gagah itu. Namun pria berkulit sangat pucat ini justru memalingkan muka seolah mencari sesuatu. Bahasa tubuh yang ia ungkapkan jelas-jelas menunjukkan kalau ia gugup, sangat gugup. Tuan Wu yang melihat hal ini sepertinya mencurigai sesuaitu. Sesekali ia melirik ke arah Nicko, seolah menguatkan dugaan yang ada untuk asisten pribadinya. “Woodward … aku bicara padamu!” seru Tuan Wu. Sementara Nicko hanya duduk dengan posisi kursi yang menghadap ke arah asisten pribadi klien Raina. Kepalanya mendongak seolah menantang pria itu. Sesekali ia melirik Raina lalu berbisik, “Tunggu saja, sebentar lagi akan terbongkar semuanya.” Raina hanya mengangguk pelan. Namun dalam hati ia merasa lega, karena kawannya berhasil memecahkan suatu masalah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-22
อ่านเพิ่มเติม

383. Mengaku Salah Tidak Pun Salah

Pertanyaan Raina terasa begitu menyudutkan bagi Tuan Woodward. Sambil berlutut ia pun menudukkan kepala. Sepertinya ada hal yang dipikirkan olehnya. “Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya, tapi bagaimana dengan keadaan keluargaku, jika aku membongkar ini semua. Sial! Seharusnya aku memikirkan hal ini sejak awal,” runtuk pria albino ini dalam hati. “Jawab kami Woodward, siapa yang telah menyuruhmu!” bentak Tuan Wu. Sepertinya pikiran pria berkulit kuning ini sudah tidak karuan. Marah dan kecewa itu sudah pasti, bahkan dari tempat Nicko berdiri saja, ia sudah bisa melihat bagaimana pria ini bernapas dengan memburu. “Aku … aku,-“ tuan Woodward masih belum bisa melanjutkan ucapannya. Ada keraguan besar yang tersimpan dalam dirinya. Sebulan yang lalu ia bertemu dengan keluarga Shelton, mereka mengajaknya bekerja sama dengan imbalan yang cu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-22
อ่านเพิ่มเติม

384. Sebuah Konsekuensi

“A … Anda serius dengan ucapan Anda Tuan Wu?” tanya asisten Woodward yang tiba-tiba bangun dari bersimpuh dan langsung mendekat ke arah bosnya. Tuan Wu hanya menoleh sedikit kea rah orang yang telah lama mendampinginya. Kemudian ia mendengkus dan membuang muka, rasanya sangat muak melihat Tuan Woodward. “Kau kira aku akan bercanda dengan ancamanku? Kau sudah lama mengenal diriku dan pastinya tahu aku sangat membenci pengkhianatan!” seru Tuan Wu. Tuan Woodward menunduk dan membiarkan pria yang mempekerjakannya mengomel berkepanjangan. Ini sudah resiko yang harus ia terima, mendengarkan amarah yang tak kunjung berhenti. Sementara Nicko dan Raina sama-sama diam melihat perseteruan antara bos dan asistennya itu. “Kita diam saja Raina, biarkan mereka menyelesaikan urusannya sendiri. Jika mereka sudah selesai, baru kita bicarakan apa yang akan kalia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-23
อ่านเพิ่มเติม

385. Jebakan

“Nona Raina, aku meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Aku tahu kalau apa yang kulakukan ini telah menimbulkan kerugian besar bagi Blanc Inc, dan saya siap untuk mempertanggungjawabkan asal jangan bawa perkara ini pada pihak kepolisian,” Asisten Woodward tiba-tiba datang dan meminta ampun pada Raina, setelah sebelumnya Tuan Wu menyampaikan permintaan maafnya pada Direktur Blanc Inc. Melihat hal ini, Nicko sama sekali tak melakukan apa-apa. Menurutnya ia tak perlu turut campur dalam masalah ini, ini adalah wewenang dari Tuan Wu dan Raina. Sebenarnya pemuda ini ingin segera pergi dari kantor Raina, tapi ia merasa tidak enak jika harus meninggalkan tempat ini sekarang. “Huh, kenapa kau baru sadar sekarang? Aku bisa saja tidak melaporkanmu pada polisi jika kau memang benar-benar bertanggung jawab,” jawab Raina yang langsung disambut gembira oleh pria berkulit sangat pucat ini. “Namun aku tak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-23
อ่านเพิ่มเติม

386. Pengkhianat vs Pengkhianat

Pemuda berambut cokelat terang ini langsung mendekatkan diri pada asisten Woodward kemudian menarik kerah bajunya. Kedua matanya menyala-nyala menatap tajam ke arah pria di hadapannya. “Kau! Apa maksud dari semua ini? Kau berusaha menipuku ha?” balas Greg yang semakin kuat menarik kerah baju Tuan Woodward. Woodward tak berkata apa-apa, ia hanya menunduk menahan sakit pada lehernya akibat jeratan Greg. “Cepat katakan padaku! Apa kau memang merencanakan ini semua?” bentak Greg. “Kau tak perlu memaksanya, kami yang menyuruhnya untuk melakukan ini!” seru Raina yang tiba-tiba datang. “Sebaiknya kau lepaskan dia, karena kalian berdua sama saja! Tambah Tuan Wu. Kemudian pria paruh baya ini pun memerintahkan orang-orangnya untuk memisahkan mereka berdua. Orang-orang yang mengawal Tuan Wu jumlahnya hanya e
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-24
อ่านเพิ่มเติม

387. Nasibmu Kini

 “Kau ... Kau mengancamku Raina?” tanya Greg. “Huh kau kira aku akan takut padamu? Tentu saja … dalam mimpimu!” balas Greg kali ini sambil tertawa mengejek perempuan berkulit gelap yang ada di hadapannya. “Kau!” balas Raina kemudian menahan ucapannya. Nicko yang sedari tadi diam berdiri di samping sahabatnya pun menyentuh pundak Raina. Pemuda itu pun menggeleng, dan meminta Raina untuk tidak emosional. “Kau tak perlu meladeni laki-laki ini. Kau ingat kan kalau aku sudah merekam semua percakapan mereka? Hal ini bisa dibawa ke kantor polisi bukan?” balas Nicko sambil berbisik. Sengaja ia berbisik karena tak ingin dianggap terlalu mencampuri urusan rumah tangga perusahaan Blanc Inc. Meskipun sebenarnya tak ada yang keberatan bagi pemuda ini untuk ikut berbicara. Apalagi Tuan Wu sepertinya berhutang budi pada Nicko.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-24
อ่านเพิ่มเติม

388. Memohon

Sepertinya Tuan Wu sengaja untuk tidak mengatakan apa-apa mendengar pertanyaan dari asistennnya. Sepertinya ia masih kecewa dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh Tuan Woodward.Raina dan Nicko saling berpandangan. Lagi-lagi mereka berdua enggan untuk ikut campur masalah ini. Sudah bukan ranah mereka berdua lagi, tapi Tuan Woodward justru mendekat ke arah pemuda ini dan menahan lengannya.“Tuan, tolong bantu saya,” pintanya dnegan penuh harap.Nicko menyipitkan mata, sambil menunduk ke arah lengannya yang saat ini dipegangi kuat-kuat. Kemudian ia menghela napas panjang dan berkata,“Apa yang Anda inginkan?”“Kumohon tolong saya. Saya masih harus mengurus keluarga saya Tuan,” pinta Tuan Woodward lagi.Perlahan pemuda ini menepiskan tangan putih pucat yang menahan lengannya.“Kurasa itu bukan wewenangku. Kau seharusnya mengatakan hal ini pada Tuan Wu. Bukankah kau bekerja padanya, dan beliau j
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-26
อ่านเพิ่มเติม

389. Kekhawatiran Daisy

“Ma … Maksud Anda?” tanya asisten Woodward tak mengerti. Tuan Wu tertawa semakin menjadi-jadi dan semakin membuat asistennya bingung. Sementara Nicko hanya mengangguk pelan, seolah ia sudah mengerti apa maksud dari Tuan Woodward. “Kita seperti sedang menontotn drama,” bisik Nicko pada Raina. “Hmm sepertinya aku sependapat denganmu, tapi biarlah, anggap saja ini hiburan bagi kita semua,” balas Raina. Kembali Tuan Woodward memohon pada bosnya. Kali ini ia berlutut lagi untuk merendahkan diri. Sesekali ia menampari wajahnya sendiri, tanpa mempedulikan ada karyawan lain yang lalu lalang di sekitar lobi. “Kumohon Tuan berikanlah sedikit belas kasihan untukku,” pinta Tuan Woodward kembali memohon. Tuan Wu kembali melirik ke arah Nicko kemudian mengangguk ke arahnya, lalu kembali kepada asisten pribadinya.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-26
อ่านเพิ่มเติม

390. Adrian Beraksi

Tepukan pada pundak Daisy membuyarkan lamunannya di depan ruang ICU yang sunyi. Sesosok pemuda berambut pirang telah berdiri dengan gagah di belakangnya sambil tersenyum. “Selamat siang Nyonya, terima kasih untuk tidak memperpanjang perkara kelalaian yang tak sengaja saya perbuat,” katanya sambil menatap teduh ke arah Daisy. Ibu Josephine tertegun melihat kedatangan pemuda ini. Dia adalah Adrian, laki-laki yang selalu ia idam-idamkan untuk menjadi menantu. “Ka … Kau,” katanya terkejut. “Iya Nyonya Windsor, ini saya. Sekali lagi saya berterima kasih untuk kebaikan Anda,” jawab Adrian kemudian men gambil tempat duduk di samping Daisy tanpa perlu menunggu untu dipersilakan terlebih dahulu. Meski ada kekecewaan pada diri Daisy akibat perbuatan Adrian, tapi Daisy tetap saja bersedia memafkan, dan menganggap semuanya hanya sebuah ketidak senga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-28
อ่านเพิ่มเติม

391. Pahlawan Kesiangan

Daisy langsung bangkit berdiri begitu melihat kedatangan orang yang ia tunggu-tunggu dari kejauhan. Apalagi pemuda itu tidak datang sendirian, tapi ada seorang perempuan yang ikut mendampinginya. Sejenak ia mengingat-ingat siapa perempuan yang datang bersama Nicko. “Siapa perempuan yang bersama si pecundang itu?” gumam Daisy, dan terdengar oleh Adrian. Pemuda yang begitu menggilai Josephine ini tentu saja menggunakan kesempatan ini untuk membuat wanita disampingnya semakin kesal dan segera mengungkapkan sumpah serapahnya pada menantunya. “Hmm mungkin dia wanita yang menyewa jasa Nicko,” jawab Adrian. Perempuan yang datang bersama Nicko memang pernah berkunjung ke rumahnya. Namun saat itu Daisy memilih untuk bersembunyi di dalam. Mungkin itulah kenapa ia tak bisa mengenali sosoknya dan mudah sekali terpengaruh oleh Adrian. “Nicko
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-09-29
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
3738394041
...
108
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status