Home / Urban / Tentang Harga Diri / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 401 - Chapter 410

1073 Chapters

402. Lelaki Yang Tak Tertarik Padanya

Tuan Wu memalingkan wajah pada penjaga rumahnya. Ia merasa muak dengan polah penjaganya kali ini. “Cih! Berani sekali kau berkata begitu,” runtuk Tuan Wu membuat penjaga rumahnya tertunduk penuh sesal. “Apa yang kau lakukan telah membuatku malu di hadapan tamuku. Untuk itu, mulai besok kau akan kupindah menjadi penjaga gudang milikku yang ada di timur!” perintah Tuan Wu yang masih menahan kesal akibat tindakan penjaga rumah yang dinilai telah mencoreng mukanya. Mendengar kata gudang yang berada di timur memang membuat penjaga rumah yang biasa dipanggil Walter itu merasa ngeri. Ia pun membelalakkan kedua matanya, dan mengangkat bahu menunjukkan suatu ekspresi ketakutan. Gudang di arah timur adalah salah satu properti yang sudah lama tidak dipakai oleh Tuan Wu. Sebelumnya gudang itu adalah tempat untuk menyimpan aneka kulit domba yang akan dikirim ke luar negri. Namun beberapa t
last updateLast Updated : 2021-10-05
Read more

403. Memancing Kemarahan Elizabeth

Jo melangkah setengah berlari menuju koridor rumah sakit. Di sana sudah ada Nyonya besar Windsor, Daisy, Catherine, Damian dan juga ayahnya. Mereka semua berkumpul karena hari ini adalah hari penting bagi mereka semua. Seperti sudah dijadwalkan sebelumnya, kalau hari ini akan ada tindakan untuk Edmund. Semua tampak memberi dukungan bagi Daisy agar tidak tegang, dan yakin kalau operasi Edmund tentu akan berhasil. Nenek Elizabeth menoleh ke arah Jo yang datang seorang diri dengan tergopoh-gopoh. Lagi-lagi wanita yang berkuasa di keluarga Windsor itu pun memandang ke arah cucu perempuannya sinis. “Maaf aku terlambat,” kata Jo sambil sedikit membungkukkan tubuhnya dengan hormat. “Huh!” cibir Elizebeth kemudian membuang muka. Josephine tahu kalau kali ini neneknya sungguh marah padanya. Ia pun hanya menunduk dan membiarkan neneknya mengomel. Jo sudah siap untuk
last updateLast Updated : 2021-10-05
Read more

404. Dikhianati

Kedua mata Jo terbuka lebar begitu mendengar ucapan Ibunya yang menyalahkan suaminya. Ia ingat betul kalau tadi Ibunya yang mendorong Nicko untuk tetap menemui Tuan Wu, meskipun suaminya sudah mengatakan akan menjadwal ulang pertemuan itu. Namun sang Ibu tetap bersikeras agar tak menolak undangan itu. “Ini tak bisa dibiarkan, aku harus mengatakan yang sebenarnya pada mereka. Setidaknya aku harus memperbaiki nama baik suamiku,” batin Jo sambil meremas samping rok nya. “Ibu, kenapa Ibu bicara demikian? Bukankah tadi Nicko sudah mengatakan akan menjadwal ulang pertemuan dengan Tuan Wu,” Jo berusaha mengingatkan. Bibir Daisy yang sedikit kering tampak bergetar. Wanita lima puluh tahunan ini terlihat bingung mendengar jawaban dari putrinya. Tentu saja ia tak suka dengan pernyataan ini, walau itu benar adanya. Namun Daisy tak mungkin mengakui kebenarannya karena ia takut akan Nyonya
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

405. Semua Menyudutkan

 Jo cuma terdiam melihat tingkah Ibunya, wanita paruh baya ini benar-benar lupa akan apa yang telah diperbuat sang suami pada keluarganya. Tak hanya itu, semua mata tampak mengarah padanya dengan pandangan menyalahkan. Sepertinya bagi keluarga Windsor ketidak hadiran Nicko di hari penting ini dianggap sebagai hinaan sekaligus kegagalannya sebagai seorang istri. Semuanya sudah terpengaruh oleh ucapan Daisy yang telah memutar balikkan fakta. Keadaan semakin dirasa buruk oleh Josephine karena kakaknya Cathy tengah berbicara dengan perawat yang mengurus ayahnya. “Suamimu sungguh memalukan Jospehine. Dia hidup dari hasil keringatmu, tapi untuk hal sepele seperti ini saja tidak bisa datang,” omel Nenek Elizabeth dengan bibir yang terus bersungut-sungut. Damian yang tak pernah akur dengan saudara sepupunya ini pun mulai berinisiatif untuk menyudutkan Josephine dan semakin menyulut kemarahan Neneknya.
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

406. Alasan Tuan Wu

Ekspresi bahagia terlukis jelas pada wajah Tuan Wu. Ini kali pertama dirinya melihat putrinya menunjukkan sikap ramah dalam menemui tamu istimewa. Lelaki yang ingin ia jadikan sebagai menantu. Meskipun sebelumnya ada drama dan penolakan yang diciptakan oleh putrinya, tapi tuan Wu tidak lagi memperhatikan hal itu. Baginya penolakan yang dilakukan Sara adalah wajar, anak perempuannya belum mengenal tamu istimewanya. Sebelum terkesan dengan sikap Nicko, pria paruh baya ini juga menolak kehadiran pemuda itu. Penampilan yang tidak mengesankan dan juga keadaan emosi yang sedang memanas membuat ia merasa risih dengan kehadiran pemuda yang kini menjadi tamu istimewanya. Ia tak peduli akan siapa nama belakang Nicko, darimana pemuda itu berasal. Yang ada di matanya pemuda itu adalah seorang penyelamat bagi perusahaannya. Menyelamatkan dirinya dari rasa malu di hadapan publik dan juga kerugian yang akan ia terima. 
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

407. Apa Dia Ayahku?

Tersadar Sara pun meninggalkan Nicko yang tengah berbicara dengan putri kecilnya. Ia tak berkata apa-apa pada lelaki yang baru saja ia kenal. Namun tak bisa dipungkiri kalau ia begitu terkesan akan tindakan yang dilakukan oleh pemuda itu. Menjadi seorang Ibu tunggal bukanlah hal yang mudah memang. Angeline kerap menanyakan keadaan siapa ayahnya, kemana dia dan apa yang tengah dilakukannya. Tak jarang gadis kecil itu juga meminta Sara untuk mengajaknya bertemu dengan sosok ayahnya. Sara memang tak pernah mengajak Angeline untuk bertemu dengan ayah kandungnya, bukan karena rasa sakit hati yang bersemayam pada dirinya. Ia melakukannya karena lelaki itu tak pernah menginginkan keberadaan Angeline. Ia tak ingin Angeline terluka oleh lelakiyang seharusnya dipanggil ayah olehnya. Angeline melirik ke arah Nicko, kemudian berpamitan untuk membersihkan diri. Anak kecil itu tak lagi memiliki ketakutan, ia justru melangkah gembira m
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

408. Mengirim Mata- Mata

Usapan lembut pada rambut pirang Jo membuatnya tersadar dan mendongakkan kepala. Ia tahu betul siapa pemilik tangan itu. Sentuhan yang lembut dari telpak tangan yang kokoh, siapa lagi jika buka suaminya, Nicko. Perempuan berambut pirang itu perlahan bangkit dan menyandarkan tubuhnya pada dada bidang sang suami. Tempat yang selalu membuatnya merasa nyaman dan terlindungi. “Kenapa kau bersedih Jo, mereka merundungmu kembali?” tanya Nicko dengan lembut, kemudian membimbing istrinya untuk kembali duduk. Jo pun duduk kembali dan menceritakan semuanya kepada sang suami. Ia bercerita tentang apa yang dilakukan oleh sang Ibu serta kebingungannya menghadapi keluarganya saat ini. Termasuk Nenek yang memintanya untuk mengambil kembali villa yang saat ini dimiliki oleh keluarga Lloyd. Nicko menghela napas panjang mendengar ucapan istrinya. Hal ini tidak aneh untuknya, sejak dulu Jo memang selalu dian
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more

409. Keputusan Nicko

“Nenek, kenapa kau bicara seperti itu. Nicko baru saja datang dan bermaksud untuk menunggu ayah operasi,” kata Josephine berusaha membela suaminya. Namun wanita tua itu sama sekali tak mempedulikan perkataan Josephine. Ia justru berdiri dengan bantuan tongkat lengkungnya dan berjalan sedikit lamban. Tubuh Elizabeth tergolong tambun, dan usianya yang tak lagi muda membuat kakinya semakin lemah dalam menopang berat tubuhnya. Saat dirinya sudah berdiri di hadapan Nicko, ia pun menunjuk-nujuk pemuda itu dengan tongkatnya. Meluapkan kemarahan dan kebencian yang semenjak tadi ditahan olehnya. “Kau sungguh kurang ajar Nicko berani benar kau menjual villa yang kuberikan padamu. Kau ini sungguh tak tahu malu, sudah menumpang di keluarga kami, kini kau malah menyia-nyiakan apa yang telah kami berikan untukmu!” bentak Nenek. Damian yang memang gemar mencari muka pada wanit tua itu pun ik
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more

410. Sudah Berubah

Sara menempelkan ponsel pada dagunya setelah menerima laporan dari orang suruhannya. Kemudian ia mengangguk setelah mencerna seluruh laporan tentang Nicko. Apa yang ia dengar membuatnya cukup terkaget, tak mengira seorang yang jenius seperti Nicko memiliki nasib yang begitu buruk. Menjadi seorang pembantu berstatus menantu di rumah mertuanya. Bukan hanya menjadi pembantu, tapi ia selalu disalahkan setiap ada kemalangan yang terjadi pada keluarga Windsor. “Aku tak mengerti bagaimana Nicko bisa hidup di tengah-tengah keluarga berbisa seperti mereka,” pikir Sara. Ibu tunggal itu kemudian kembali ke ruang tengah, di situ ia melihat putri kecilnya Angeline tengah bercanda dengan adik laki-lakinya Karl. Sedangkan ayahnya menutup buku yang barusan dibaca dan melirik ke arah Sara. “Duduklah Sara!” perintahnya. “Baik Ayah, apa ada yang ingin dibicarakan denga
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

411. Keluarga Yang Tak Penting

“Apa maksudmu berkata demikian? Apa ini ada hubungannya dengan kejadian menghebohkan dua tahun lalu?” tanya Tuan Wu. Berita pernikahan Josephine yang nyaris gagal menikah saat itu memang terdengar jelas seantero WestCoast Town. Saat itu keluarga Windsor sedang dalam masa kejayaan mereka, dan pernikahan itu melibatkan keluarga Jones yang terpandang. Berita pernikahan itu memenuhi surat kabar dan televisi, dan dianggap sebagai pernikahan termegah tahun itu. Namun di detik-detik terakhir ada perubahan mempelai pria. “Sepertinya Nicko adalah laki-laki yang dijadikan pengganti mempelai pria di hari pernikahan putri bungsu keluarga Windsor,” jawab Sara. “Hmm jadi begitu ceritanya. Itu mudah saja, kau tentu bisa bersama dengan lelaki itu,” kata Tuan Wu penuh dengan keyakinan. “Apa maksud Ayah?” Tuan Wu hanya menyeringa
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
108
DMCA.com Protection Status