“Nenek, kenapa kau bicara seperti itu. Nicko baru saja datang dan bermaksud untuk menunggu ayah operasi,” kata Josephine berusaha membela suaminya.
Namun wanita tua itu sama sekali tak mempedulikan perkataan Josephine. Ia justru berdiri dengan bantuan tongkat lengkungnya dan berjalan sedikit lamban. Tubuh Elizabeth tergolong tambun, dan usianya yang tak lagi muda membuat kakinya semakin lemah dalam menopang berat tubuhnya.
Saat dirinya sudah berdiri di hadapan Nicko, ia pun menunjuk-nujuk pemuda itu dengan tongkatnya. Meluapkan kemarahan dan kebencian yang semenjak tadi ditahan olehnya.
“Kau sungguh kurang ajar Nicko berani benar kau menjual villa yang kuberikan padamu. Kau ini sungguh tak tahu malu, sudah menumpang di keluarga kami, kini kau malah menyia-nyiakan apa yang telah kami berikan untukmu!” bentak Nenek.
Damian yang memang gemar mencari muka pada wanit tua itu pun ik
Sara menempelkan ponsel pada dagunya setelah menerima laporan dari orang suruhannya. Kemudian ia mengangguk setelah mencerna seluruh laporan tentang Nicko.Apa yang ia dengar membuatnya cukup terkaget, tak mengira seorang yang jenius seperti Nicko memiliki nasib yang begitu buruk. Menjadi seorang pembantu berstatus menantu di rumah mertuanya. Bukan hanya menjadi pembantu, tapi ia selalu disalahkan setiap ada kemalangan yang terjadi pada keluarga Windsor.“Aku tak mengerti bagaimana Nicko bisa hidup di tengah-tengah keluarga berbisa seperti mereka,” pikir Sara.Ibu tunggal itu kemudian kembali ke ruang tengah, di situ ia melihat putri kecilnya Angeline tengah bercanda dengan adik laki-lakinya Karl. Sedangkan ayahnya menutup buku yang barusan dibaca dan melirik ke arah Sara.“Duduklah Sara!” perintahnya.“Baik Ayah, apa ada yang ingin dibicarakan denga
“Apa maksudmu berkata demikian? Apa ini ada hubungannya dengan kejadian menghebohkan dua tahun lalu?” tanya Tuan Wu.Berita pernikahan Josephine yang nyaris gagal menikah saat itu memang terdengar jelas seantero WestCoast Town. Saat itu keluarga Windsor sedang dalam masa kejayaan mereka, dan pernikahan itu melibatkan keluarga Jones yang terpandang.Berita pernikahan itu memenuhi surat kabar dan televisi, dan dianggap sebagai pernikahan termegah tahun itu. Namun di detik-detik terakhir ada perubahan mempelai pria.“Sepertinya Nicko adalah laki-laki yang dijadikan pengganti mempelai pria di hari pernikahan putri bungsu keluarga Windsor,” jawab Sara.“Hmm jadi begitu ceritanya. Itu mudah saja, kau tentu bisa bersama dengan lelaki itu,” kata Tuan Wu penuh dengan keyakinan.“Apa maksud Ayah?”Tuan Wu hanya menyeringa
Melihat Daisy meiliriknya dengan pandangan sinis, Nicko pun semakin menjadi-jadi. Mungkin ia sudah lelah dengan keluarga Windsor yang selalu saja menginjak-injak harga dirinya.“Kurasa seharusnya Anda mempertanyakan kenapa orang yang sengaja menyebabkan kecelakaan pada anggota keluarga Anda dilepaskan begitu saja dan digantikan oleh beberapa barang,” tambah Nicko.Kali ini wanita yang paling berkuasa di keluarga Windsor pun terdiam seribu bahasa. Ia tengah mencoba mencerna perkataan Nicko, dan sepertinya memikirkan apa yang tengah dilakukan oleh keluarga besarnya kali ini.Walaupun enggan merasa kelasnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menantu yang paling tak diinginkan ini, tapi Elizabeth tak dapat menyalahkan ucapannya kali ini. Sejak tadi ia tak menyadari kalau dirinya terlalu sibuk memikirkan villa miliknya sampai lupa kalau sebenarnya kondisi Edmund lebih penting di atas segalanya.
“Hmm, jadi itu alasanmu Daisy?” tanya Nenek dengan nada yang sinis.Ibu Josephine mengangguk membenarkan. Meskipun sebenarnya ia merasa was-was karena takut akan kemarahan Ibu mertuanya.Daisy yang memang selalu mengharapkan hidup dalam kenyamanan ini pun merasakan ketakutan yang luar biasa dalam hati. Ia mengkhawatirkan kalau ia akan diusir dari keluarga Windsor.Jika hal itu terjadi tentu ia akan kebingungan, Daisy tentu saja tak tahu dimana ia akan tinggal setelahnya. Ia hanyalah perempuan yang berasal dari kelas bawah yang selalu memimpikan kehidupan yang wah.Sebenarnya ia masih memiliki rumah milik keluarganya di kampung halaman. Namun rumah itu sangat kecil dan jelek. Rumahnya hanya memiliki dua kamar tidur sempit untuknya dan kedua orang tua yang sudah meninggal. Terlebih lagi, rumah itu berada jauh dari kota.Tentu saja ia enggan untuk kembali ke tempat itu l
Nicko baru saja bangun dari tidurnya yang singkat. Sejenak ia memperhatikan istrinya yang masih tertidur karena kelelehan. Semalam mereka baru tiba di rumah lewat tengah malam, setelah Edmund berhasil di pindahkan di kamar biasa.Operasi Ayah mertuanya berjalan dengan lancar semalam, walaupun memakan waktu yang cukup lama. Yang terpenting adalah tidak ada komplikasi apapun setelah operasi. Jika hal itu terjadi, tentu saja Jo dan Cathy pasti akan bersedih, dan Nicko tak mau melihat hal itu.Pemuda berparas tampan ini memperbaiki selimut istrinya yang tersingkap. Kemudian ia pun beranjak dan memulai aktivitasnya seperti biasa, mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang selalu dianggap remeh oleh keluarga Windsor.Saat ia tengah mengambil vacuum, bahunya serasa ditepuk oleh seseorang dari belakang. Saat ia berbalik, kakak iparnya Cathy berdiri di sana.Ada yang aneh dengan kakak iparnya kali ini. Rambut pa
Kebekuan muncul diantara Nicko dan Catherine, saat pemuda ini mengantarkan kakak iparnya bekerja. Berulang kali Cathy mencoba mengajaknya bicara untuk meminta maaf tapi diacuhkan. Bahkan sampai tiba di hotel Windsor pun mereka tak bicara.Nicko langsung mengemudikan mobil vannya, dan segera menuju yatch club untuk memenuhi undangan Tuan Wu. Kali ini ia sudah mendapatkan ijin dari Nenek sebagai balasan atas inisiatifnya membiayai operasi Edmund.Meskipun sempat terjadi perdebatan pada keluarga Windsor saat Nicko meminta ijin. Namun ketika Nenek membuat keputusan, maka tak satupun dari mereka berani untuk menolak. Alhasil Damian lah yang diminta untuk menjaga Edmund hari ini, dan tak dapat dibantah.Saat mendengar keputusan Nenek, Daisy pun merasa lega karena ia diberi istirahat dari kegiatan menjaga suaminya. Ia juga merasa senang karena Nicko diijinkan pergi memenuhi undangan Tuan Wu. Tentu saja ia berharap agar tujuan y
Nicko tak berhenti membulatkan matanya saat melihat orang yang menepuk bahunya, sementara Adrian dan Greg saling berbisik menertawakan nasib Nicko kini. Orang yang meneuk pundak Nicko tentu bukanlah orang sembarangan.Baik Adrian maupun Greg sama-sama sibuk untuk memberi kesan yang baik pada orang yang menepuk bahu Nicko. Meskipun orang itu bukanlah orang nomer satu di Westcoast town, tapi ia memiliki kedekatan dengan khusus dengan yang utama.Sebagai anak dari keluarga kaya meski bukan yang teratas, tentu mereka semua berebut untuk mendapatkan perhatian dari yang teratas. Tujuan mereka tentu saja untuk mendapatkan kemudahan bagi bisnis keluarga mereka. Namun sebenarnya tindakan mereka berdua adalah tindakan paling bodoh yang pernah dilihat orang itu.Mengejek dan merendahkan si menantu tak berguna ini adalah satu cara memberi kesan. Pada umumnya orang-orang kaya di WestCoast Town tidak pernah berbaur dengan orang-orang
Kali ini Nicko tak membantah perkataan dari ayahnya. Bukan karena ia takut, tapi menurutnya mereka berdua sudah pantas mendapatkan konsekuensinya.Orang-orang seperti Adrian dan Greg tidak boleh dibiarkan terus-terusan menikmati panggung mereka. Mereka harus menyesal dengan apa yang mereka perbuat terhadap keturunan orang paling berkuasa di WestCoast.Nicko juga tak berkutik saat ayahnya memintanya untuk berjalan bersama kelompoknya. Menurut Phillip Lloyd, saat putranya mendatangi penerima tamu, ia akan mendapati kendala serupa.Sebagai orang baru di yatch club, penerima tamu pasti akan menanyakan banyak hal. Diantaranya mereka akan bertanya mengenai siapa dia, dari keluarga mana dan apa bisnisnya. Nicko yang enggan membuka identitasnya untuk saat ini pun mau tak mau menyetujuinya.Benar dugaan sang ayah. Ketika mereka berada di depan meja penerima tamu, petugas pun meliriknya dengan penuh curiga.
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt