Nicko baru saja bangun dari tidurnya yang singkat. Sejenak ia memperhatikan istrinya yang masih tertidur karena kelelehan. Semalam mereka baru tiba di rumah lewat tengah malam, setelah Edmund berhasil di pindahkan di kamar biasa.
Operasi Ayah mertuanya berjalan dengan lancar semalam, walaupun memakan waktu yang cukup lama. Yang terpenting adalah tidak ada komplikasi apapun setelah operasi. Jika hal itu terjadi, tentu saja Jo dan Cathy pasti akan bersedih, dan Nicko tak mau melihat hal itu.
Pemuda berparas tampan ini memperbaiki selimut istrinya yang tersingkap. Kemudian ia pun beranjak dan memulai aktivitasnya seperti biasa, mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang selalu dianggap remeh oleh keluarga Windsor.
Saat ia tengah mengambil vacuum, bahunya serasa ditepuk oleh seseorang dari belakang. Saat ia berbalik, kakak iparnya Cathy berdiri di sana.
Ada yang aneh dengan kakak iparnya kali ini. Rambut pa
Kebekuan muncul diantara Nicko dan Catherine, saat pemuda ini mengantarkan kakak iparnya bekerja. Berulang kali Cathy mencoba mengajaknya bicara untuk meminta maaf tapi diacuhkan. Bahkan sampai tiba di hotel Windsor pun mereka tak bicara.Nicko langsung mengemudikan mobil vannya, dan segera menuju yatch club untuk memenuhi undangan Tuan Wu. Kali ini ia sudah mendapatkan ijin dari Nenek sebagai balasan atas inisiatifnya membiayai operasi Edmund.Meskipun sempat terjadi perdebatan pada keluarga Windsor saat Nicko meminta ijin. Namun ketika Nenek membuat keputusan, maka tak satupun dari mereka berani untuk menolak. Alhasil Damian lah yang diminta untuk menjaga Edmund hari ini, dan tak dapat dibantah.Saat mendengar keputusan Nenek, Daisy pun merasa lega karena ia diberi istirahat dari kegiatan menjaga suaminya. Ia juga merasa senang karena Nicko diijinkan pergi memenuhi undangan Tuan Wu. Tentu saja ia berharap agar tujuan y
Nicko tak berhenti membulatkan matanya saat melihat orang yang menepuk bahunya, sementara Adrian dan Greg saling berbisik menertawakan nasib Nicko kini. Orang yang meneuk pundak Nicko tentu bukanlah orang sembarangan.Baik Adrian maupun Greg sama-sama sibuk untuk memberi kesan yang baik pada orang yang menepuk bahu Nicko. Meskipun orang itu bukanlah orang nomer satu di Westcoast town, tapi ia memiliki kedekatan dengan khusus dengan yang utama.Sebagai anak dari keluarga kaya meski bukan yang teratas, tentu mereka semua berebut untuk mendapatkan perhatian dari yang teratas. Tujuan mereka tentu saja untuk mendapatkan kemudahan bagi bisnis keluarga mereka. Namun sebenarnya tindakan mereka berdua adalah tindakan paling bodoh yang pernah dilihat orang itu.Mengejek dan merendahkan si menantu tak berguna ini adalah satu cara memberi kesan. Pada umumnya orang-orang kaya di WestCoast Town tidak pernah berbaur dengan orang-orang
Kali ini Nicko tak membantah perkataan dari ayahnya. Bukan karena ia takut, tapi menurutnya mereka berdua sudah pantas mendapatkan konsekuensinya.Orang-orang seperti Adrian dan Greg tidak boleh dibiarkan terus-terusan menikmati panggung mereka. Mereka harus menyesal dengan apa yang mereka perbuat terhadap keturunan orang paling berkuasa di WestCoast.Nicko juga tak berkutik saat ayahnya memintanya untuk berjalan bersama kelompoknya. Menurut Phillip Lloyd, saat putranya mendatangi penerima tamu, ia akan mendapati kendala serupa.Sebagai orang baru di yatch club, penerima tamu pasti akan menanyakan banyak hal. Diantaranya mereka akan bertanya mengenai siapa dia, dari keluarga mana dan apa bisnisnya. Nicko yang enggan membuka identitasnya untuk saat ini pun mau tak mau menyetujuinya.Benar dugaan sang ayah. Ketika mereka berada di depan meja penerima tamu, petugas pun meliriknya dengan penuh curiga.
“Sial bagaimana mungkin dia bisa mendapat perlakuan begitu ramah dari keluarga Lloyd. Apa istimewanya pemuda itu,” pikir Greg dengan wajah yang memerah.Adiknya Barbara yang ada di sebelahnya menyikut dirinya. Perempuan bertubuh kurus seperti penggaris itu menyikut kakaknya dan membuyarkan pikiran pemuda itu.“Apa dia Nicko yang wkatu itu?” tanyanya.“Ya Nicko, laki-laki bodoh yang dulu sempat membuatmu tergila-gila padanya,” jawab Greg tanpa melihat ke arah adiknya.“Dia terlihat semakin tampan ya. Sepertinya statusnya sudah berubah, lihat saja pakaiannya tampak mahal,” balasnya.“Kau jangan tertipu akan penampilannya. Dia itu pengangguran yang menumpang hidup pada istrinya, baju yang ia pakai sekarang pasti hanya sewaan atau barang bekas,” jawab Greg sinis.“Lalu bagaimana ia bisa berjalan de
Tak biasanya Adrian mendapati tatapan yang tak menyenangkan dari ayahnya ketika tiba di rumah. Sementara Ibunya, Caroline tengah memegangi lengan ayahnya, seolah menahan agar amarah tidak keluar.Adrian memang meninggalkan pertemuan di yatch club secara diam-diam. Ingin berpamitan, tapi ia segan, dan sepertinya tak ada yang bisa dipamiti, karea ia datang sendirian ke club.Saat ia pergi, keadaan di club tampak berbeda, semua tengah mengagung-agungkan suamiJospehine, dan menganggap dirinya tidak ada. Tentu saja hal ini membuatnya tersinggung dan semakin membenci Nicko. Ia pun berharap saat pulang ke rumah mendapatkan sambutan yang menyenangkan, tapi ternyata dugaannya keliru.“Duduk kau Adrian!” perintah Louis Law saat putranya tiba di ruang duduk.Ayah Adrian pun datang mendekat pada putranya dan langsung melayangkan tamparan pada pipinya dengan cukup keras. Ini adalah pertama kalinya bag
Situasi seperti ini tak pernah dihadapi oleh Nicko sebelumnya. Seumur hidupnya ia hanya disia-siakan, entah itu oleh keluarga Watts, pelayan yang seharusnya mengasuh dan membesarkannya dengan baik, tapi malah memeperlakukannya lebih buruk dari pelayan dan memakan makanan sisia. Padahal mereka mendapatkan fasilitas dari keluarga Lloyd, fasilitas yang seharusnya ia nikmati sejak dulu.Saat dewasa pun ia masih juga disia-siakan karena kemiskinan dan hidup tanpa nama belakang.. Oleh keluarga sang istri pun diperlakukan semena-mena. Meskipun berkali-kali ia menyelamatkan keluarga Windsor dari kemalangan.Namun kali ini ia mendapatkan suatu pengalaman yang tak terfuga. Seperti yang telah ia perkirakan sebelumnya, pertemuannya dengan Wu akan memberikan kejutan-kejutan yang luar biasa. Pria itu akan memberinya banyak kemudahan dan membuat dirinya jadi sosok yang begitu dihormati.Apalagi hari ini ia secara tak sengaja bertemu de
Dengan wajah yang terheran-heran dan alis yang berkerut, Nicko memandang ke arah orang yang baru ia kenal tiba-tiba. Tuan Lynch yang merupakan salah satu konglomerat itu memintanya untuk mengurus permasalahan dalam rumah tangganya.Hal ini terasa aneh untuknya, seharusnya kehidupan rumah tangga menjadi urusan pribadi mereka, tak perlu melibatkan orang luar. Tak perlu seperti keluarga Windsor yang selalu menggembor-gemborkan cerita tentangnya seorang pengangguran yang menumpang pada keluarga istrinya. Kalaupun ingin bercerita pada orang lain, setidaknya carilah orang yang tepat, seperti penasihat perkawinan misalnya dan itu bukan dirinya.Pemuda berambut cokelat ini terdiam sejenak, dan kemudian memandang ke arah Tuan Lynch. Pria yang baru di kenalnya itu menangkupkan kedua tangan di depan dada dan memohon padanya.“Anak muda, tolonglah. Rumah tanggaku saat ini sedang berada di ujung tanduk. Aku dan istriku kerap ka
Greg segera melangkah menuju tempat adik perempuannya yang masih sibuk pamer perhiasan di pergelangan tangannya. Adiknya memang sering mendapatkan bermacam hadiah mewah dari laki-laki yang akan menikahinya.“Maaf aku menyela sebentar, aku ada perlu dengan adikku,” Greg berkata sambil menyentuh pundak Barbara dan menatap orang-orang yang duduk di sekeliling mereka.Sedikit malas, Barbara pun bangkit dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh sang kakak. Wajah kakaknya masih sedikit pucat, dan putri bungsu keluarga Shelton itu pasti tahu telah terjadi sesuatu dengan mereka.Kakak beradik itu pun mencari tempat yang sedikit sepi agar mereka leluasa untuk berbicara. Di sudut restoran, yang mengarah pada rest room.“Kau harus melakukan sesuatu Barbara!” pinta Greg pada adiknya.“Huh sesuatu apa?”Greg pun menceritakan betapa mu