Tak biasanya Adrian mendapati tatapan yang tak menyenangkan dari ayahnya ketika tiba di rumah. Sementara Ibunya, Caroline tengah memegangi lengan ayahnya, seolah menahan agar amarah tidak keluar.
Adrian memang meninggalkan pertemuan di yatch club secara diam-diam. Ingin berpamitan, tapi ia segan, dan sepertinya tak ada yang bisa dipamiti, karea ia datang sendirian ke club.
Saat ia pergi, keadaan di club tampak berbeda, semua tengah mengagung-agungkan suamiJospehine, dan menganggap dirinya tidak ada. Tentu saja hal ini membuatnya tersinggung dan semakin membenci Nicko. Ia pun berharap saat pulang ke rumah mendapatkan sambutan yang menyenangkan, tapi ternyata dugaannya keliru.
“Duduk kau Adrian!” perintah Louis Law saat putranya tiba di ruang duduk.
Ayah Adrian pun datang mendekat pada putranya dan langsung melayangkan tamparan pada pipinya dengan cukup keras. Ini adalah pertama kalinya bag
Situasi seperti ini tak pernah dihadapi oleh Nicko sebelumnya. Seumur hidupnya ia hanya disia-siakan, entah itu oleh keluarga Watts, pelayan yang seharusnya mengasuh dan membesarkannya dengan baik, tapi malah memeperlakukannya lebih buruk dari pelayan dan memakan makanan sisia. Padahal mereka mendapatkan fasilitas dari keluarga Lloyd, fasilitas yang seharusnya ia nikmati sejak dulu.Saat dewasa pun ia masih juga disia-siakan karena kemiskinan dan hidup tanpa nama belakang.. Oleh keluarga sang istri pun diperlakukan semena-mena. Meskipun berkali-kali ia menyelamatkan keluarga Windsor dari kemalangan.Namun kali ini ia mendapatkan suatu pengalaman yang tak terfuga. Seperti yang telah ia perkirakan sebelumnya, pertemuannya dengan Wu akan memberikan kejutan-kejutan yang luar biasa. Pria itu akan memberinya banyak kemudahan dan membuat dirinya jadi sosok yang begitu dihormati.Apalagi hari ini ia secara tak sengaja bertemu de
Dengan wajah yang terheran-heran dan alis yang berkerut, Nicko memandang ke arah orang yang baru ia kenal tiba-tiba. Tuan Lynch yang merupakan salah satu konglomerat itu memintanya untuk mengurus permasalahan dalam rumah tangganya.Hal ini terasa aneh untuknya, seharusnya kehidupan rumah tangga menjadi urusan pribadi mereka, tak perlu melibatkan orang luar. Tak perlu seperti keluarga Windsor yang selalu menggembor-gemborkan cerita tentangnya seorang pengangguran yang menumpang pada keluarga istrinya. Kalaupun ingin bercerita pada orang lain, setidaknya carilah orang yang tepat, seperti penasihat perkawinan misalnya dan itu bukan dirinya.Pemuda berambut cokelat ini terdiam sejenak, dan kemudian memandang ke arah Tuan Lynch. Pria yang baru di kenalnya itu menangkupkan kedua tangan di depan dada dan memohon padanya.“Anak muda, tolonglah. Rumah tanggaku saat ini sedang berada di ujung tanduk. Aku dan istriku kerap ka
Greg segera melangkah menuju tempat adik perempuannya yang masih sibuk pamer perhiasan di pergelangan tangannya. Adiknya memang sering mendapatkan bermacam hadiah mewah dari laki-laki yang akan menikahinya.“Maaf aku menyela sebentar, aku ada perlu dengan adikku,” Greg berkata sambil menyentuh pundak Barbara dan menatap orang-orang yang duduk di sekeliling mereka.Sedikit malas, Barbara pun bangkit dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh sang kakak. Wajah kakaknya masih sedikit pucat, dan putri bungsu keluarga Shelton itu pasti tahu telah terjadi sesuatu dengan mereka.Kakak beradik itu pun mencari tempat yang sedikit sepi agar mereka leluasa untuk berbicara. Di sudut restoran, yang mengarah pada rest room.“Kau harus melakukan sesuatu Barbara!” pinta Greg pada adiknya.“Huh sesuatu apa?”Greg pun menceritakan betapa mu
Nicko menghentikan langkahnya saat hendak menuju mobilnya. Ia merasa seseorang tengahe membuntutinya dari belakang.Pemuda ini sangat yakin kalau yang membuntutinya adalah seorang wanita. Semuanya terdengar jelas dari suara langkah kaki yang tercipat oleh sepatu tumit tinggi.Dalam hati ia bertanya siapa yang tengah berjalan membuntutinya, dan apa tujuannya. Mungkinkah ini semua ada hubungan dengan pamornya sebagai seorang yang memiliki hubungan khusus dengan Tuan Wu dan juga Tuan Lloyd.“Apa kuperlambat saja langkahku, kurasa aku akan mudah menanganginya. Lagipula tempat ini cukup ramai, jadi tak mungkin ada yang mengikuti untuk melakukan hal jahat padaku,” batin Nicko yang kemudian memperlambat langkahnya menuju mobilnya.Benar dugaan Nicko, orang yang mengikutinya ternyata makin mempercepat langkah agar bisa menyusulnya. Sebelum ia berbelok ke arah mobilnya, orang itu sudah berhasil me
“Hai Paman Nicko!” sapa Angeline yang duduk di bangku belakang membuyarkan rasa gelisah Nicko akibat kejaran Barbara yang tiba-tiba.“Halo cantik,” Nicko pun balas menyapa dan membuat Sara tersenyum.Ibu tunggal ini merasa begitu bahagia melihat putrinya bisa bersikap begitu ramah dan dekat dengan Nicko. Sara sangat menyayangkan kalau pemuda yang ada bersamanya ini ternyata sudah menikah. Ingin sekali ia memiliki Nicko, tapi apa daya, ia sendiri sudah pernah mengalami ditinggalkan oleh seorang suami, tentu tahu apa yang akan dirasakan oleh Nicko nantinya.Diam-diam Sara melirik Nicko yang tengah berkonsentrasi mengemudi, sambil sesekali ia bercanda dengan Angeline melalui tatapan mata pada narrow miror. Berkali-kali Angeline tertawa melihat ulah Nicko yang begitu bersahabat dengannya. Sementara Sara, semakin ia melihat putrinya tertawa semakin ia merasa kalau Nicko adalah sosok yang tepat.
Senyum tipis nan sinis terkembang pada wajah pria di balik kemudi mobil SUV hitam. Kedua matanya tersus saja mengawasi sampai Nicko keluar dari cafe bersama Sara Wu dan putrinya.“Hmm,” ia bergumam sambil menunggu pemuda itu masuk ke dalam sedan hitam mewah dan menjalankan mobilnya.Tak perlu menunggu lama, hanya sekitar lima belas menit, mobil sedan yang ia nantikan meninggalkan area cafe. Pria di balik kemudi itu pun mulai menjalankan SUV nya dan mengikuti sedan hitam yang baru saja keluar.“Kau tak akan bisa lolos dariku!” gumamnya sambil terus mengemudi dengan kecepatan sedang.Sengaja pemilik mobil SUV itu mengambil jarak lebih dari sepuluh meter di belakang sedan hitam itu. Mobilnya pun tidak berada di jalur yang sama agar tidak kentara kalau sedang membuntutinya.Kedua mobil itu kini telah jauh dari cafe tempat mereka semula tak sengaja bertemu. Lal
Pemilik mobil SUV itu keluar dari mobilnya dan melangkah kearah sedan yang dikemudikan Nicko. Di bangku belakang Angeline tampak pucat karena ketakutan. Gadis kecil itu tak henti-hentinya menangis sesenggukan.“Sara, ini mungkin akan berbahaya. Sebaiknya kau minta Angeline untuk merunduk agar tak terlihat oleh orang itu. AKu khawatir ini akan membahayakan keselamatannya,” kata Nicko yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Sara.Nicko langsung melepas jas nya, meninggalkan kemeja lengan pendek yang memperlihatkan otot bisepnya. Sejenak Sara terpesona olehnya, tapi pikiran itu segera ia kesampingkan. Dia harus sadar diri, dan yang terpenting saat ini adalah keselamatan putrinya Angeline yang meringkuk ketakutan.Tanpa menunggu lama lagi Nicko langsung membuka pintu dan meminta Sara untuk mengunci rapat-rapat.Ibu tunggal itu pun pindah ke belakang untuk menemani putrinya dan memeluknya er
Tinjuan itu sangat cepat mengarah pada pipi Nicko. Dilihat dari ukuran kepalan tangan, sangat mungkin pukulan itu mampu membuat rahang suami Josephine menjadi kebiruan, bahkan tulangnya bergeser. Namun sayang hal itu tidak terjadi, karena dengan cepat Nicko menangkap pukulan itu dengan telapak tangan kirinya, dan tanpa melihat.Aksi yang dibuat oleh pemuda bertubuh kurus ini tentunya menimbulkan kehernan pada mereka. Bagaimana mungkin semua ini bisa dilakukan oleh seorang seperti dirinya. Bahkan salah satu dari mereka pun mengumpat karena pukulan yang gagal.“Sudah jangan pedulikan, ini hanya kebetulan. Lagipula dia datang seorang diri, tentu saja dia tidak bisa mengalahkan kita yang jumlahnya tujuh orang!” seru Walter pada kawanannya.Mereka yang berada di belakang Walter pun berpikir kalau ucapan Walter memang benar. Mereka semua pun sepakat kalau apa yang barusan terjadi hanyalah kebetulan semata.&
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt