Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / 425. Ada Yang Membuntuti

Share

425. Ada Yang Membuntuti

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Senyum tipis nan sinis terkembang pada wajah pria di balik kemudi mobil SUV hitam. Kedua matanya tersus saja mengawasi sampai Nicko keluar dari cafe bersama Sara Wu dan putrinya.

“Hmm,” ia bergumam sambil menunggu pemuda itu masuk ke dalam sedan hitam mewah dan menjalankan mobilnya.

Tak perlu menunggu lama, hanya sekitar lima belas menit, mobil sedan yang ia nantikan meninggalkan area cafe. Pria di balik kemudi itu pun mulai menjalankan SUV nya dan mengikuti sedan hitam yang baru saja keluar.

“Kau tak akan bisa lolos dariku!” gumamnya sambil terus mengemudi dengan kecepatan sedang.

Sengaja pemilik mobil SUV itu mengambil jarak lebih dari sepuluh meter di belakang sedan hitam itu. Mobilnya pun tidak berada di jalur yang sama agar tidak kentara kalau sedang membuntutinya.

Kedua mobil itu kini telah jauh dari cafe tempat mereka semula tak sengaja bertemu. Lal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   426. Dihentikan Paksa

    Pemilik mobil SUV itu keluar dari mobilnya dan melangkah kearah sedan yang dikemudikan Nicko. Di bangku belakang Angeline tampak pucat karena ketakutan. Gadis kecil itu tak henti-hentinya menangis sesenggukan.“Sara, ini mungkin akan berbahaya. Sebaiknya kau minta Angeline untuk merunduk agar tak terlihat oleh orang itu. AKu khawatir ini akan membahayakan keselamatannya,” kata Nicko yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Sara.Nicko langsung melepas jas nya, meninggalkan kemeja lengan pendek yang memperlihatkan otot bisepnya. Sejenak Sara terpesona olehnya, tapi pikiran itu segera ia kesampingkan. Dia harus sadar diri, dan yang terpenting saat ini adalah keselamatan putrinya Angeline yang meringkuk ketakutan.Tanpa menunggu lama lagi Nicko langsung membuka pintu dan meminta Sara untuk mengunci rapat-rapat.Ibu tunggal itu pun pindah ke belakang untuk menemani putrinya dan memeluknya er

  • Tentang Harga Diri   427. Face to Face

    Tinjuan itu sangat cepat mengarah pada pipi Nicko. Dilihat dari ukuran kepalan tangan, sangat mungkin pukulan itu mampu membuat rahang suami Josephine menjadi kebiruan, bahkan tulangnya bergeser. Namun sayang hal itu tidak terjadi, karena dengan cepat Nicko menangkap pukulan itu dengan telapak tangan kirinya, dan tanpa melihat.Aksi yang dibuat oleh pemuda bertubuh kurus ini tentunya menimbulkan kehernan pada mereka. Bagaimana mungkin semua ini bisa dilakukan oleh seorang seperti dirinya. Bahkan salah satu dari mereka pun mengumpat karena pukulan yang gagal.“Sudah jangan pedulikan, ini hanya kebetulan. Lagipula dia datang seorang diri, tentu saja dia tidak bisa mengalahkan kita yang jumlahnya tujuh orang!” seru Walter pada kawanannya.Mereka yang berada di belakang Walter pun berpikir kalau ucapan Walter memang benar. Mereka semua pun sepakat kalau apa yang barusan terjadi hanyalah kebetulan semata.&

  • Tentang Harga Diri   428. Perkelahian

    Mendengar tantangan yang diucapkan Nicko, kawanan Walter bukannya takut, mereka justru malah tertawa terbahak-bahak.“Hei Walter apa kau tidak salah memilih lawan? Bukankah lawanmu ini orang gila yang terus menerus bermimpi?” ejek salah satu dari kawannnya yang wajahnya ditumbuhi jambang yang lebat.“Huh ya dia memang seorang pemimpi ulung, dan sudah saatnya kita untuk menyadarkannya dari mimpi!” seru Walter.“Sudah apalagi yang kita tunggu. Kita serang saja lelaki dungu tak tahu malu ini!” seru yang lain mendahului komando Walter.Walter sama sekali tak keberatan pimpinannya diambil alih. Yang diinginkan olehnya saat ini adalah Nicko segera dikalahkan, tak masalah jika pemuda itu harus mati di tangannya dan juga antek-anteknya.Salah satu antek Walter mulai menyerangnya dari arah kiri. Melayangkan tinju sekali lagi ke arah dagunya. Namun denga

  • Tentang Harga Diri   429. Keadaan Berbalik

    Semuanya tertegun begitu mendengar suara letusan senjata api yang memekakan telinga. Tidak hanya Nicko, tapi kesemua kawanan Walter. Sementara di dalam sedan hitam milik Sara, Ibu dan anak itu menutup mata sambil berpelukan.Mereka berdua tampak begitu akur, dan menampilkan adegan yang begitu indah. Angeline kecil berada dalam dekapan sang ibu yang juga menutupi telinganya. Sementara tangan mungil itu berusaha untuk menutupi telinga sang ibu agar tak mendengar letusan itu.Kembali Angeline menitikkan air mata dan menunjukkan kekhawatirannya.“Ibu apakah itu suara tembakan, apakah mereka menembak Paman Nick dan membuatku kehilangannya?”Lagi-lagi Sara harus dikejutkan oleh sikap putrinya yang begitu mengkhawatirkan kawan barunya. Ini pertama kalinya Sara melihat Angeline merasa dekat dan menyayangi seseorang yang bukan keluarganya.Ibu Muda itu diam-diam mengintip ke a

  • Tentang Harga Diri   430. Perasaan Sara

    Dengan langkah yang lamban Nicko pun berjalan menuju mobil Sara. Perkelahian barusan membuatnya sangat lelah.Pemuda itu pun mengetuk kaca jendela sendan hitam mewah yang berkilau itu. Saat pintu dibuka ia dikejutkan oleh sesuatu yang tak pernah ia kira sebelumnya.Angeline keluar dari mobil lebih dulu dan mendahului ibunya. Yang mengejutkan gadis kecil itu langsung berlari ke pelukannya dan tak ingin melepaskan.“Paman Nick. Kukira Paman akan mati karena mereka menyakiti Paman,” suara Angeline terdengar terisak karena dipenuhi oleh rasa khawatir yang berlebihan pada sosok yang baru ia kenal.Nicko tak menjawab, ia balas memeluk anak kecil itu dan mengangkat tubuhnya hingga tinggi mereka sejajar.“Angeline sayang, kau bisa lihat kan kalau Paman tidak apa-apa,” kata Nicko mencoba menepiskan rasa khawatir pada diri Ageline.Gadis kecil i

  • Tentang Harga Diri   431. Apa Yang Harus Dilakukan

    Angeline sudah terlelap begitu mereka tiba di kediaman Tuan Wu. Sejenak Nicko memperhatikan anak kecil yang saat ini tertidur dengan begitu damai.“Dia pasti kelelahan,” kata Nicko pada Sara yang mematikan mesin mobil.Sejak tadi Sara memang memaksa untuk mengemudikan mobil saja. Ia tak tega melihat kawan barunya harus measa semakin lelah karena mengemudikan mobil ke rumahnya yang cukup jauh dari area mereka dihadang.Meski Nicko memaksa tapi Sara tetap mengijinkan. Sara mengatakan ini sudah seharusnya ia lakukan karena Nicko telah bersusah payah melindungi mereka berdua. Walau sudah dijelaskan kalau mereka berdua terkena imbas dari penyerangan yang memang ditujukan untuknya, tapi Sara tetap tak peduli.Selain itu, Angeline meminta agar Paman Nick duduk saja di bangku penumpang dan meminta Ibunya saja yang menyetir. Jika bos kecil yang sudah meminta tentu saja Nicko tak bisa berkutik.

  • Tentang Harga Diri   432. Jangan Lupakan Hari Istimewa

    “Hmm kurasa ini sudah larut, dan sudah seharusnya aku pulanag ke rumah. Banyak pekerjaan yang harus kulakukan, apalai istriku pasti akan mencariku,” kata Nicko sambil melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya.Sara langsung tersentak, dan ia tiba-tiba memikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh Nicko. Dari pengamatan orang suruhannya Nicko selalu diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu rumah. Ditambah lagi pekerjaan itu hanya dilakukan oleh Nicko saja, tidak dengan anggota keluarga yang lain.Sangat disayangkan seorang yang memiliki kecerdasan luar biasa di atas rata-rata sepertinya mendapatkan perlakuan begitu hinda dari keluarga istrinya. Ia juga berpikir apakah mereka sama sekali tak ada yang bersedia untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.“Jadi kau akan pergi sekarang?” tanya Sara.“Ya aku harus pergi sekarang. Aku juga perl

  • Tentang Harga Diri   433. Satu Kehormatan

    Hari sudah berganti pagi. Namun kedua insan itu masih saja melanjutkan kemesraan mereka semalam. Mereka sepertinya memanfaatkan momen perayaan pernikahan mereka dan juga ketidakhadiran orang lain di rumah.Sebagai penebusan Nicko karena lupa akan hari istimewa mereka, ia pun memanjakan sang istri dengan kemesraan yang bisa ditawarkan. Meskipun semalam diam-diam ia telah menyiapkan suatu hadiah khusus yang akan diambilnya hari ini.Namun kemesraan itu harus berakhir seketika sata tiba-tiba ada mobil sedan mewah yang berhenti di depan rumah mereka. Jo yang awalnya duduk di pangkuan Nicko sambil menyuapi suaminya sarapan pun terpaksa harus turun dan melihat siapa yang datang.“Huh menyebalkan sekali,” keluh Josephine yang meraasa terganggu.Namun ia tetap saja bangun dan mendatangi sosok yang mendatangi rumahnya. Sementara Nicko kembali merapikan pakaiannya, ia memang berencana untuk menemui

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status