Semuanya tertegun begitu mendengar suara letusan senjata api yang memekakan telinga. Tidak hanya Nicko, tapi kesemua kawanan Walter. Sementara di dalam sedan hitam milik Sara, Ibu dan anak itu menutup mata sambil berpelukan.
Mereka berdua tampak begitu akur, dan menampilkan adegan yang begitu indah. Angeline kecil berada dalam dekapan sang ibu yang juga menutupi telinganya. Sementara tangan mungil itu berusaha untuk menutupi telinga sang ibu agar tak mendengar letusan itu.
Kembali Angeline menitikkan air mata dan menunjukkan kekhawatirannya.
“Ibu apakah itu suara tembakan, apakah mereka menembak Paman Nick dan membuatku kehilangannya?”
Lagi-lagi Sara harus dikejutkan oleh sikap putrinya yang begitu mengkhawatirkan kawan barunya. Ini pertama kalinya Sara melihat Angeline merasa dekat dan menyayangi seseorang yang bukan keluarganya.
Ibu Muda itu diam-diam mengintip ke a
Dengan langkah yang lamban Nicko pun berjalan menuju mobil Sara. Perkelahian barusan membuatnya sangat lelah.Pemuda itu pun mengetuk kaca jendela sendan hitam mewah yang berkilau itu. Saat pintu dibuka ia dikejutkan oleh sesuatu yang tak pernah ia kira sebelumnya.Angeline keluar dari mobil lebih dulu dan mendahului ibunya. Yang mengejutkan gadis kecil itu langsung berlari ke pelukannya dan tak ingin melepaskan.“Paman Nick. Kukira Paman akan mati karena mereka menyakiti Paman,” suara Angeline terdengar terisak karena dipenuhi oleh rasa khawatir yang berlebihan pada sosok yang baru ia kenal.Nicko tak menjawab, ia balas memeluk anak kecil itu dan mengangkat tubuhnya hingga tinggi mereka sejajar.“Angeline sayang, kau bisa lihat kan kalau Paman tidak apa-apa,” kata Nicko mencoba menepiskan rasa khawatir pada diri Ageline.Gadis kecil i
Angeline sudah terlelap begitu mereka tiba di kediaman Tuan Wu. Sejenak Nicko memperhatikan anak kecil yang saat ini tertidur dengan begitu damai.“Dia pasti kelelahan,” kata Nicko pada Sara yang mematikan mesin mobil.Sejak tadi Sara memang memaksa untuk mengemudikan mobil saja. Ia tak tega melihat kawan barunya harus measa semakin lelah karena mengemudikan mobil ke rumahnya yang cukup jauh dari area mereka dihadang.Meski Nicko memaksa tapi Sara tetap mengijinkan. Sara mengatakan ini sudah seharusnya ia lakukan karena Nicko telah bersusah payah melindungi mereka berdua. Walau sudah dijelaskan kalau mereka berdua terkena imbas dari penyerangan yang memang ditujukan untuknya, tapi Sara tetap tak peduli.Selain itu, Angeline meminta agar Paman Nick duduk saja di bangku penumpang dan meminta Ibunya saja yang menyetir. Jika bos kecil yang sudah meminta tentu saja Nicko tak bisa berkutik.
“Hmm kurasa ini sudah larut, dan sudah seharusnya aku pulanag ke rumah. Banyak pekerjaan yang harus kulakukan, apalai istriku pasti akan mencariku,” kata Nicko sambil melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya.Sara langsung tersentak, dan ia tiba-tiba memikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh Nicko. Dari pengamatan orang suruhannya Nicko selalu diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu rumah. Ditambah lagi pekerjaan itu hanya dilakukan oleh Nicko saja, tidak dengan anggota keluarga yang lain.Sangat disayangkan seorang yang memiliki kecerdasan luar biasa di atas rata-rata sepertinya mendapatkan perlakuan begitu hinda dari keluarga istrinya. Ia juga berpikir apakah mereka sama sekali tak ada yang bersedia untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.“Jadi kau akan pergi sekarang?” tanya Sara.“Ya aku harus pergi sekarang. Aku juga perl
Hari sudah berganti pagi. Namun kedua insan itu masih saja melanjutkan kemesraan mereka semalam. Mereka sepertinya memanfaatkan momen perayaan pernikahan mereka dan juga ketidakhadiran orang lain di rumah.Sebagai penebusan Nicko karena lupa akan hari istimewa mereka, ia pun memanjakan sang istri dengan kemesraan yang bisa ditawarkan. Meskipun semalam diam-diam ia telah menyiapkan suatu hadiah khusus yang akan diambilnya hari ini.Namun kemesraan itu harus berakhir seketika sata tiba-tiba ada mobil sedan mewah yang berhenti di depan rumah mereka. Jo yang awalnya duduk di pangkuan Nicko sambil menyuapi suaminya sarapan pun terpaksa harus turun dan melihat siapa yang datang.“Huh menyebalkan sekali,” keluh Josephine yang meraasa terganggu.Namun ia tetap saja bangun dan mendatangi sosok yang mendatangi rumahnya. Sementara Nicko kembali merapikan pakaiannya, ia memang berencana untuk menemui
Pemilik mobil Lexus itu jelas tak dapat menerima apa yang didapat oleh Nicko. Baginya Nicko hanyalah sampah yang keberadaannya hanya mengganggu lingkungan. Nicko tak berhak untuk mendapatkan kehormatan apapun selamanya.Sambil memukul setir dengan telapak tangannya, ia pun memutuskan untuk mengikuti sedan mewah yang menjemput Nicko.“Kurang ajar, berani benar dia membuat sensasi di keluarga kami. Huh jangan-jangan ia mengaku-ngaku kalau dirinya adalah seorang Tuan rumah. Hal ini tak bisa dibiarkan. Aku harus menghentikannya sebelum terjadi perkara yang berkepanjangan,” runtuknya sambil melanjutkan perjalanan membuntuti mobil yang ditumpangi oleh Nicko.Pengemudi Lexus itu adalah Damian, yang tadinya berniat untuk mengambil cucian milik keluarga Windsor sebagai konsekuensi atas taruhannya bersama Josephine beberapa waktu lalu.Agar tak dicurigai, ia pun mengambil jarak yang cukup jauh deng
Bersama Tuan Hall, Janet dan juga pengawalnya, Nicko memasuki lorong yang didominasi warna silver dengan lampu putih yang menyorot. Perjalanan mereka berhenti sejenak di sebuah pintu yang sepertinya terbuat dari baja.Tuan Hall meletakkan telapak tangannya pada sebuah layar yang berada di samping pintu hingga pintu itu terbuka. Nicko takjub melihat kecanggihan teknologi yang ada di hadapannya. Ini seperti dalam sebuah film produksi Holywood yang menampilkan kecanggihan teknologi.Pemuda itu pun terus melihat ke sekeliling, semua tampak begitu canggih dan menarik perhatiannya. Ia tak tahu kata apa yang pantas diucapkan untuk mengungkapkan kekagumannya kali ini. Semuanya tampak begitu sempurna dan mengagumkan di kedua mata hazelnya.“Silakan masuk Tuan,” Tuan Hall mengundangnya untuk mengikuti dirinya dan Janet, sementara pengawalnya berada di depan pintu dan berniat masuk untuk teakhir kali.
Wajah Peter Hughes semakin suram mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Nicko. Tangannya mengepal begitu kuat menahan gejolak amarah yang ada padanya.Ini kali pertama kalinya ada seseorang yang mencela hasil pekerjaannya, dan orang itu bukanlah seorang yang layak untuk memberikan hinaan. Sebagai seorang yang berpengalaman tentu saja ini membuat harga diriinya runtuh sebagai seorang insinyur.Tanpa segan dan ingat kalau statusnya adalah orang yang dipekerjakan Tuan Hall. Ia pun memukulkan tangannya di depan meja yang ada di hadapan Nicko. Kemudian mengarahkan telunjuknya pada wajah pemuda itu.“Kau! Berani benar kau menghina hasil karyaku. Kau pikir kau siapa anak ingusan? Kau hanya bocah yang tidak berpengalaman? Apa keahlianmu? Bocah seusiamu tentu tak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni sepertiku!” amuk Peter Hughes yang mengejutkan Tuan Hall dan juga putrinya.“P
Mendengar ucapan Nicko, wajah Peter pun tampak bersungut-sungut. Ia semakin merasa martabatnya diinjak-injak oleh anak muda yang baru saja datang ke ruangan inovasi.“Huh, apa yang kuucapkan tentu saja sudah kupikirkan masak-masak. Aku bicara bukan tanpa alasan, semua sudah kupikirkan resikonya dan aku tahu kalau aku tak mungkin kehilangan pekerjaanku di sini, justru kau lah yang akan dilempar keluar oleh Tuan Hall.Nicko menaikkan satu alisnya yang tebal dan melirik ke arah Peter sambil berkata, “Oh benarkah, bagaimana kalau kita melihatnya nanti.”“Huh kau kira aku akan takut kepadamu?” balas Peter.Melihat kedua orang itu berseteru, jantung Janet berdegup semakin kencang. Terus terang ia takut sekali jika ayahnya harus mengusir Nicko keluar.Tak ingin hal itu terjadi, gadis berpenampilan seperti supermodel runaway ini pun mendekat ke arah Nicko. G
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt