Home / Urban / Tentang Harga Diri / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 421 - Chapter 430

1073 Chapters

422. Waktumu Hanya Seminggu

Greg segera melangkah menuju tempat adik perempuannya yang masih sibuk pamer perhiasan di pergelangan tangannya. Adiknya memang sering mendapatkan bermacam hadiah mewah dari laki-laki yang akan menikahinya. “Maaf aku menyela sebentar, aku ada perlu dengan adikku,” Greg berkata sambil menyentuh pundak Barbara dan menatap orang-orang yang duduk di sekeliling mereka. Sedikit malas, Barbara pun bangkit dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh sang kakak. Wajah kakaknya masih sedikit pucat, dan putri bungsu keluarga Shelton itu pasti tahu telah terjadi sesuatu dengan mereka. Kakak beradik itu pun mencari tempat yang sedikit sepi agar mereka leluasa untuk berbicara. Di sudut restoran, yang mengarah pada rest room. “Kau harus melakukan sesuatu Barbara!” pinta Greg pada adiknya. “Huh sesuatu apa?” Greg pun menceritakan betapa mu
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

423. Mendekatimu

Nicko menghentikan langkahnya saat hendak menuju mobilnya. Ia merasa seseorang tengahe membuntutinya dari belakang. Pemuda ini sangat yakin kalau yang membuntutinya adalah seorang wanita. Semuanya terdengar jelas dari suara langkah kaki yang tercipat oleh sepatu tumit tinggi. Dalam hati ia bertanya siapa yang tengah berjalan membuntutinya, dan apa tujuannya. Mungkinkah ini semua ada hubungan dengan pamornya sebagai seorang yang memiliki hubungan khusus dengan Tuan Wu dan juga Tuan Lloyd. “Apa kuperlambat saja langkahku, kurasa aku akan mudah menanganginya. Lagipula tempat ini cukup ramai, jadi tak mungkin ada yang mengikuti untuk melakukan hal jahat padaku,” batin Nicko yang kemudian memperlambat langkahnya menuju mobilnya. Benar dugaan Nicko, orang yang mengikutinya ternyata makin mempercepat langkah agar bisa menyusulnya. Sebelum ia berbelok ke arah mobilnya, orang itu sudah berhasil me
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

424. Tepat Pada Waktunya

“Hai Paman Nicko!” sapa Angeline yang duduk di bangku belakang membuyarkan rasa gelisah Nicko akibat kejaran Barbara yang tiba-tiba. “Halo cantik,” Nicko pun balas menyapa dan membuat Sara tersenyum. Ibu tunggal ini merasa begitu bahagia melihat putrinya bisa bersikap begitu ramah dan dekat dengan Nicko. Sara sangat menyayangkan kalau pemuda yang ada bersamanya ini ternyata sudah menikah. Ingin sekali ia memiliki Nicko, tapi apa daya, ia sendiri sudah pernah mengalami ditinggalkan oleh seorang suami, tentu tahu apa yang akan dirasakan oleh Nicko nantinya. Diam-diam Sara melirik Nicko yang tengah berkonsentrasi mengemudi, sambil sesekali ia bercanda dengan Angeline melalui tatapan mata pada narrow miror. Berkali-kali Angeline tertawa melihat ulah Nicko yang begitu bersahabat dengannya. Sementara Sara, semakin ia melihat putrinya tertawa semakin ia merasa kalau Nicko adalah sosok yang tepat.
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

425. Ada Yang Membuntuti

Senyum tipis nan sinis terkembang pada wajah pria di balik kemudi mobil SUV hitam. Kedua matanya tersus saja mengawasi sampai Nicko keluar dari cafe bersama Sara Wu dan putrinya. “Hmm,” ia bergumam sambil menunggu pemuda itu masuk ke dalam sedan hitam mewah dan menjalankan mobilnya. Tak perlu menunggu lama, hanya sekitar lima belas menit, mobil sedan yang ia nantikan meninggalkan area cafe. Pria di balik kemudi itu pun mulai menjalankan SUV nya dan mengikuti sedan hitam yang baru saja keluar. “Kau tak akan bisa lolos dariku!” gumamnya sambil terus mengemudi dengan kecepatan sedang. Sengaja pemilik mobil SUV itu mengambil jarak lebih dari sepuluh meter di belakang sedan hitam itu. Mobilnya pun tidak berada di jalur yang sama agar tidak kentara kalau sedang membuntutinya. Kedua mobil itu kini telah jauh dari cafe tempat mereka semula tak sengaja bertemu. Lal
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

426. Dihentikan Paksa

Pemilik mobil SUV itu keluar dari mobilnya dan melangkah kearah sedan yang dikemudikan Nicko. Di bangku belakang Angeline tampak pucat karena ketakutan. Gadis kecil itu tak henti-hentinya menangis sesenggukan. “Sara, ini mungkin akan berbahaya. Sebaiknya kau minta Angeline untuk merunduk agar tak terlihat oleh orang itu. AKu khawatir ini akan membahayakan keselamatannya,” kata Nicko yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Sara. Nicko langsung melepas jas nya, meninggalkan kemeja lengan pendek yang memperlihatkan otot bisepnya. Sejenak Sara terpesona olehnya, tapi pikiran itu segera ia kesampingkan. Dia harus sadar diri, dan yang terpenting saat ini adalah keselamatan putrinya Angeline yang meringkuk ketakutan. Tanpa menunggu lama lagi Nicko langsung membuka pintu dan meminta Sara untuk mengunci rapat-rapat. Ibu tunggal itu pun pindah ke belakang untuk menemani putrinya dan memeluknya er
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

427. Face to Face

Tinjuan itu sangat cepat mengarah pada pipi Nicko. Dilihat dari ukuran kepalan tangan, sangat mungkin pukulan itu mampu membuat rahang suami Josephine menjadi kebiruan, bahkan tulangnya bergeser. Namun sayang hal itu tidak terjadi, karena dengan cepat Nicko menangkap pukulan itu dengan telapak tangan kirinya, dan tanpa melihat. Aksi yang dibuat oleh pemuda bertubuh kurus ini tentunya menimbulkan kehernan pada mereka. Bagaimana mungkin semua ini bisa dilakukan oleh seorang seperti dirinya. Bahkan salah satu dari mereka pun mengumpat karena pukulan yang gagal. “Sudah jangan pedulikan, ini hanya kebetulan. Lagipula dia datang seorang diri, tentu saja dia tidak bisa mengalahkan kita yang jumlahnya tujuh orang!” seru Walter pada kawanannya. Mereka yang berada di belakang Walter pun berpikir kalau ucapan Walter memang benar. Mereka semua pun sepakat kalau apa yang barusan terjadi hanyalah kebetulan semata.&
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

428. Perkelahian

Mendengar tantangan yang diucapkan Nicko, kawanan Walter bukannya takut, mereka justru malah tertawa terbahak-bahak. “Hei Walter apa kau tidak salah memilih lawan? Bukankah lawanmu ini orang gila yang terus menerus bermimpi?” ejek salah satu dari kawannnya yang wajahnya ditumbuhi jambang yang lebat. “Huh ya dia memang seorang pemimpi ulung, dan sudah saatnya kita untuk menyadarkannya dari mimpi!” seru Walter. “Sudah apalagi yang kita tunggu. Kita serang saja lelaki dungu tak tahu malu ini!” seru yang lain mendahului komando Walter. Walter sama sekali tak keberatan pimpinannya diambil alih. Yang diinginkan olehnya saat ini adalah Nicko segera dikalahkan, tak masalah jika pemuda itu harus mati di tangannya dan juga antek-anteknya. Salah satu antek Walter mulai menyerangnya dari arah kiri. Melayangkan tinju sekali lagi ke arah dagunya. Namun denga
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

429. Keadaan Berbalik

Semuanya tertegun begitu mendengar suara letusan senjata api yang memekakan telinga. Tidak hanya Nicko, tapi kesemua kawanan Walter. Sementara di dalam sedan hitam milik Sara, Ibu dan anak itu menutup mata sambil berpelukan. Mereka berdua tampak begitu akur, dan menampilkan adegan yang begitu indah. Angeline kecil berada dalam dekapan sang ibu yang juga menutupi telinganya. Sementara tangan mungil itu berusaha untuk menutupi telinga sang ibu agar tak mendengar letusan itu. Kembali Angeline menitikkan air mata dan menunjukkan kekhawatirannya. “Ibu apakah itu suara tembakan, apakah mereka menembak Paman Nick dan membuatku kehilangannya?” Lagi-lagi Sara harus dikejutkan oleh sikap putrinya yang begitu mengkhawatirkan kawan barunya. Ini pertama kalinya Sara melihat Angeline merasa dekat dan menyayangi seseorang yang bukan keluarganya. Ibu Muda itu diam-diam mengintip ke a
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

430. Perasaan Sara

Dengan langkah yang lamban Nicko pun berjalan menuju mobil Sara. Perkelahian barusan membuatnya sangat lelah. Pemuda itu pun mengetuk kaca jendela sendan hitam mewah yang berkilau itu. Saat pintu dibuka ia dikejutkan oleh sesuatu yang tak pernah ia kira sebelumnya. Angeline keluar dari mobil lebih dulu dan mendahului ibunya. Yang mengejutkan gadis kecil itu langsung berlari ke pelukannya dan tak ingin melepaskan. “Paman Nick. Kukira Paman akan mati karena mereka menyakiti Paman,” suara Angeline terdengar terisak karena dipenuhi oleh rasa khawatir yang berlebihan pada sosok yang baru ia kenal. Nicko tak menjawab, ia balas memeluk anak kecil itu dan mengangkat tubuhnya hingga tinggi mereka sejajar. “Angeline sayang, kau bisa lihat kan kalau Paman tidak apa-apa,” kata Nicko mencoba menepiskan rasa khawatir pada diri Ageline. Gadis kecil i
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

431. Apa Yang Harus Dilakukan

Angeline sudah terlelap begitu mereka tiba di kediaman Tuan Wu. Sejenak Nicko memperhatikan anak kecil yang saat ini tertidur dengan begitu damai. “Dia pasti kelelahan,” kata Nicko pada Sara yang mematikan mesin mobil. Sejak tadi Sara memang memaksa untuk mengemudikan mobil saja. Ia tak tega melihat kawan barunya harus measa semakin lelah karena mengemudikan mobil ke rumahnya yang cukup jauh dari area mereka dihadang. Meski Nicko memaksa tapi Sara tetap mengijinkan. Sara mengatakan ini sudah seharusnya ia lakukan karena Nicko telah bersusah payah melindungi mereka berdua. Walau sudah dijelaskan kalau mereka berdua terkena imbas dari penyerangan yang memang ditujukan untuknya, tapi Sara tetap tak peduli. Selain itu, Angeline meminta agar Paman Nick duduk saja di bangku penumpang dan meminta Ibunya saja yang menyetir. Jika bos kecil yang sudah meminta tentu saja Nicko tak bisa berkutik.
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
108
DMCA.com Protection Status