Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / Bab 441 - Bab 450

Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 441 - Bab 450

1073 Bab

442. Firasat Tidak Enak

Josephine mencoba untuk menghubungi suaminya. Ia harus tahu darimana suaminya mendapatkan uang untuk membeli hadiah ini. Kalung itu terbuat dari emas putih dengan liontin berlian berbentuk huruf JN yang merupakan inisial nama mereka berdua. Jika ditaksir harga kalung yang dihadiahkan untuk Jo harganya bisa mencapai belasan atau mungkin puluhan juta dolar. Bukannya Jo tidak suka atau tak bersyukur atas apa yang dihadiahkan oleh sang suami. Sebagai seorang istri tentunya ia sangat menyukai hadiah yang diberikan oleh suaminya. Apalagi hadiah itu bertepatan dengan peringatan ulang tahun pernikahannya. Jo hanya bertanya-tanya darimana suaminya bisa mendapatkan hadiah yang begitu mewah? Jo hanya tak ingin terlibat masalah apapun. Perempuan berambut pirang ini pun segera menghubungi ponsel suaminya dan bermaksud untuk menanyakan langsung kepadanya. Meskipun ia tahu kalau saat ini suaminya tengah sibuk menemui Tuan Hall.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-02
Baca selengkapnya

443. Begini Rupanya

Janet menjatuhkan tubuhnya secara perlahan-lahan. Perempuan itu kini bersimpuh di samping Nicko yang terbaring telungkup pada hamparan pasir. Pelan-pelan Janet menyentuh rambut Nicko dan menyibakkannya untuk melihat wajah pemuda itu. Nicko sudah terpejam, dan saat itu Janet mencoba untuk meletakkan jari telunjuknya pada hidung pemuda yang sedang terpejam itu. “Syukurlah ia masih bernapas,” ucapnya kemudian melirik ke arah Ayah kemudian pelayannya. Gadis itu pun berteriak memanggil mereka untuk meminta bantuan. “Tolong! Tolong bantu aku!” teriak Janet meminta bantuan sambil melambaikan tangan. Saat itu empat orang pria bertubuh kekar datang menghampiri mereka dengan dipimpin oleh Tuan Hall. Dua dari pria kekar itu adalah pengawal yang tadinya menyertai Nicko menuju ruang inovasi. “Bawa tamuku untuk beristirahat!” perintah Tu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-02
Baca selengkapnya

443. Kegaduhan di Lobi

Halaman depan Hall Enterprise tampak ramai kali ini. Mobil-mobil hitam tiba-tiba masuk di halaman parkir dan saat itulah orang-orang berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil itu. Tanpa peduli keadaan sekitar, mereka pun berjalan dengan gagah dan tampak menyeramkan. Petugas keamanan yang berjaga di depan Hall enterprise pun tidak ada yang berani untuk menghalangi mereka. Apalagi saat petugas itu melihat salah satu dari gerombolan yang datang adalah orang yang memberikan pelatihan beladiri padanya saat hendak menjadi seorang petugas keamanan. Tentu saja pegawai Hall Enterprise memilih untuk mundur dan meberi jalan pada mereka daripada harus mencari mati. Salah satu gerombolan pria berpakaian serba hitam itu pun menuju ke meja resepsionis dan dengan kasar ia pun langsung membentak petugas resepsionis. Ia tak peduli jika petugas itu adalah seorang wanita yang tampak ketakutan. “Katakan dimana
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

445. Yang Didapat Janet

Janet menutup mulutnya begitu melihat mata hazel Nicko telah terbuka lebar. Lelaki itu tampak berbeda dengan beberapa saat sebelumnya, saat ia tengah tertidur. Kali ini pemuda berparas tampan itu pun menunjukkan raut wajah yang cerah, sama sekali tidak menunjukkan wajah seorang yang bangun tidur ataupun kesakitan. Padahal kedua pergelangan tangannya terikat oleh tali yang dikaitkan dengan sandaran ranjang. “Kau suka bermain tali Nona Janet Hall?” tanya Nicko sambil mengangkat salah satu alisnya seolah mengejek perempuan bertubuh tinggi ini. “Eh aku … aku,” balas janet gugup. Gadis yang saat ini hanya mengenakan pakaian dalam pun meremas-remas jemarinya sendiri. Ia merasa kikuk karena tidak menyangka Nicko akan bereaksi seperti ini. Menurut perkiraannya pemuda itu akan tidur sampai dua atau tiga jam ke depan. Di saat itulah ia akan berpose mesra dengan Nicko dan mengirim
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-03
Baca selengkapnya

446. Janji Seorang Lelaki

Seseorang yang baru keluar dari persembunyiannya itu pun mengangguk dengan mantap kepada pimpinan kelompok berpakaian serab hitam ini. “Anda bisa mempercayakan semua pada saya, karena saya sangat yakin akan hal ini. Bahkan saya jaminkan kepala saya untuk Anda semua,” katanya. “Huh percaya diri sekali kau!” balas Russell. Pria itu hanya mengangguk, dan yakin, bahkan mengangkat tangannya untuk menunjukkan kalau ia tak bersenjata. Dari penampilannya pria itu sama sekali tidak menunjukkan kalau dirinya adalah seorang petugas keamanan. Pria itu justru berpakaian serba putih lengkap dengan jas nya. Pria itu Peter Hughes, yanag tadi sempat membuat keributan dengan Nicko. Entah apa yang membuatnya memberanikan diri untuk menawarkan bantuan pada Russell. Peter langsung mengambil ponsel pintar dalam saku celananya dan membuka situs keamanan Hall Enterpise. Pria itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-04
Baca selengkapnya

447. Respons Janet

Janet mencoba untuk mencegah Nicko yang saat ini hendak mencapai ke arah pintu. Perempuan bertubuh kurus itu menahan lengan kekar milik Nicko. “Kau benar-benar ingin pergi?” tanya Janet. “Menurutmu bagaimana? Apa harus aku berada di sini dan menemanimu? Ada hubungan apa diantara kita, kirasa tidak ada. Bahkan hubungan porfesional pun kita juga tak memilikinya kan?” balas Nicko dengan dingin. Janet masih diam, ia tak menyangka kalau rencana yang telah disusun oleh ayahnya gagal total. Janet yang terbiasa mendapatkan keinginannya dengan mudah semenjak masih kanak-kanak pun terlihat kecewa. Saat ini ia berdiri dengan memakai pakaian dalam saja dan bibirnya meruncing. Ia sangat kecewa dengan apa yang dialaminya sekarang. “Nick, kau harusnya mendengarkan aku,” kata Janet. “Mendengarkanmu? Apa ada hal pantas untuk didengark
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-04
Baca selengkapnya

448. Plan B

Janet berteriak semakin kencang. Ia tak henti-hentinya meminta tolong. Nicko menyipitkan kedua matanya dan mencoba menerka apa yang sebenarnya direncanakan oleh perempuan bertubuh semampai ini. “Apa yang ingin kau lakukan? Berteriak - teriak seperti orang tidak waras?” Bukannya menjawab pertanyaan Nicko, Janet pun semakin keras berteriak, sesekali teriakannya diselingi dengan isak tangis. “Tolong! Tolong aku!” teriak Janet lagi. Tak lama setelah mendengar teriakan itu, terdengar suara pintu yang terbuka dengan kasar dari arah depan, disusul dengan langkah kaki menuju ke ruang tidur. Kamar paviliun tempat mereka berdua berada memang memiliki ruang tidur yang terpisah dengan ruang duduk, sehingga tamu yang menginap lebih memiliki privasi. Mendengar suara itu, Nicko pun akhirnya tahu apa maksud dari teriakan Janet. Untuk masalah yang satu ini, ia belum memili
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-06
Baca selengkapnya

449. Terbongkar

Seketika pria berbaju hitam yang didampingi oleh Peter hughes pun mendekat ke arah Nicko. Kembali pria ini mengarahkan senjata pada dua orang bodyguard yang hendak menyelamatkan Janet secara bergantian. Kedua mata Russell menatap mereka nyalang, ia terlihat begitu lapar ingin segera menghabisi kedua orang itu. “Beraninya kalian!” serunya pada dua orang yang mencoba menyerang Nicko. Satu pengawal keluarga Hall pun mengarahkan jari telunjuknya ke arah Nicko dengan bermaksud menghinakannya. “Bajingan ini sangat layak untuk kami jadikan daging cincang, sebab ia telah melakukan perbuatan tak senonoh pada Nona,”cecar pengawal yang berambut pirang. Sementara Janet cuma diam sambil duduk. Ia belum juga menutupi tubuhnya dengan seliut yang tergeletak, meskipun tadi Nicko sudah mencoba untuk mengingatkannya. Entah apa maksud perempuan ini melakukannya, apakah ia sudah kepalang basah, ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-07
Baca selengkapnya

450. Setelah Tahu Kebenarannya

Tanpa malu perempuan bertubuh tinggi itu mencoba mendekati Nicko. Kembali ia meraih lengan Nicko dan menahannya. “Jadi kau benar-benar putra Tuan Lloyd, maafkan aku, aku telah berbuat lancang padamu,” katanya sambil menunduk dan mengancingkan pakaiannya. Saat mengejar Nicko, perempuan ini sempat mengambil pakaiannya yang tergeletak dan memakainya sambil berlari. Cukup beberapa orang saja yang melihatnya mengenakana pakaian dalam merah muda, dan itu sudah membuatnya sangat malu. Terlebih sekarang saat ia mendengar kenyataan tentang siapa Nicko yang sebenarnya, Janet pun merasa ketakutan karena perbuatannya bersama sang ayah dapat menyebabkan kehancuran akan bisnis mereka. “Tuan Muda, aku betul-betul tidak tahu kalau kau adalah keturunan keluarga Lloyd. Apa yang baru saja kulakukan benar-benar perbuatan yang tak terpuji,” akunya sambil menunduk. “Huh m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-07
Baca selengkapnya

451. Terlambat Nona

Kedatangan Nicko beserta Peter Hughes ke lobby mengejutkan semua. Seketika Adam Reinhart langsung menghampiri pemuda itu dan menunduk dengan hormat. Nicko memperhatikan sekeliling, dan mendapati kalau semua pengawal pribadi yang bekerja pada Tuan Hall sudah tidak lagi berdaya. Mereka semua duduk di lantai dalam keadaan terikat dan wajah yang penuh lebam. “Tuan Muda, orang-orang ini telah berhasil kami lumpuhkan, dan seperti perintah komandan kami, kalau kami diminta mematahkan kaki mereka,” kata Adam. Nicko mengangguk, kemudian menepuk-nepuk pundak Adam Reinhart. “Bagus, sekarang biarkan Russell dan kau yang mengurus mereka semua, aku tak peduli dengan keluarga Hall sama sekali,” balas Nicko. Tuan Hall yang saat ini tengah duduk dalam keadaan terikat pun mendongak dan mulai bersuara dengan lantang. Ia masih tak terima akan kekalahannya, dan mencoba menunju
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4344454647
...
108
DMCA.com Protection Status