Tanpa malu perempuan bertubuh tinggi itu mencoba mendekati Nicko. Kembali ia meraih lengan Nicko dan menahannya.
“Jadi kau benar-benar putra Tuan Lloyd, maafkan aku, aku telah berbuat lancang padamu,” katanya sambil menunduk dan mengancingkan pakaiannya.
Saat mengejar Nicko, perempuan ini sempat mengambil pakaiannya yang tergeletak dan memakainya sambil berlari. Cukup beberapa orang saja yang melihatnya mengenakana pakaian dalam merah muda, dan itu sudah membuatnya sangat malu.
Terlebih sekarang saat ia mendengar kenyataan tentang siapa Nicko yang sebenarnya, Janet pun merasa ketakutan karena perbuatannya bersama sang ayah dapat menyebabkan kehancuran akan bisnis mereka.
“Tuan Muda, aku betul-betul tidak tahu kalau kau adalah keturunan keluarga Lloyd. Apa yang baru saja kulakukan benar-benar perbuatan yang tak terpuji,” akunya sambil menunduk.
“Huh m
Kedatangan Nicko beserta Peter Hughes ke lobby mengejutkan semua. Seketika Adam Reinhart langsung menghampiri pemuda itu dan menunduk dengan hormat.Nicko memperhatikan sekeliling, dan mendapati kalau semua pengawal pribadi yang bekerja pada Tuan Hall sudah tidak lagi berdaya. Mereka semua duduk di lantai dalam keadaan terikat dan wajah yang penuh lebam.“Tuan Muda, orang-orang ini telah berhasil kami lumpuhkan, dan seperti perintah komandan kami, kalau kami diminta mematahkan kaki mereka,” kata Adam.Nicko mengangguk, kemudian menepuk-nepuk pundak Adam Reinhart.“Bagus, sekarang biarkan Russell dan kau yang mengurus mereka semua, aku tak peduli dengan keluarga Hall sama sekali,” balas Nicko.Tuan Hall yang saat ini tengah duduk dalam keadaan terikat pun mendongak dan mulai bersuara dengan lantang. Ia masih tak terima akan kekalahannya, dan mencoba menunju
“Ayah, ayo ikuti aku, segeralah kita berlutut dan minta maaf padanya,” Janet menarik-narik lengan ayahnya yang telah selesai menerima panggilan telepon.Pria itu tampak muram, lantaran berita yang baru saja ia dengar dari rekan bisnisnya. Kontrak yang baru saja batal itu bernilai miliaran. Yang artinya ia kehilangan hampir dua puluh persen asetnya.“Apa katamu Janet? Aku harus berlutut pada laki-laki ini? Laki-laki ini telah menggagalkan rencanaku,” protes Tuan Hall.“Ayah, kita harus melakukannya. Laki-laki ini adalah seorang yang sangat penting bagi kita,” rengek Janet.Namun sang ayah tak mempedulikannya, ia justru menghempaskan tangan putrinya.“Dengar Janet, apa tadi dia sempat menyentuhmu?”Janet menggeleng, dan ia mengatakan apa yang terjadi dengannya, dan juga kemarahan Nicko. Gadis tinggi itu menunjukka
“Da … darimana kau mendapatkan ini?” tanya Josephine kemudian meletakkan ponsel Damian dengan sedikit kasar.Perempuan berambut pirang itu tak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika mendapatkan gambar suaminya sedang bersama seorang gadis cantik yang penampilannya seperti seorang supermodel papan atas.Damian cukup pintar mengambil gambar, ia menggunakan tehnik perbesar gambar agar yang terekspos adalah gambar Nicko dan perempuan itu, sementara pria lainnya tidak terfoto karena berada di depan dan belakang mereka berdua. Beruntung sekali Damian, karena penanda Hall Enterprise yang ada di depan pintu tertutup oleh tubuh perempuan yang bersama Nicko, sehingga terkesan mereka berdua hendak masuk ke dalam hotel.Damian tak pandai untuk mengedit foto ataupun teknologi. Namun kali ini nasibnya sangat beruntung, tak sia-sia usahanya dalam mengikuti Nicko dan mengambil banyak gambar mereka secara diam-dia
Nicko terkejut saat mendapati mobil Damian berada di dalam rumah mertuanya. Sementara jam segini belum waktunya jam kerja selesai.“Hmm masih berani pulang juga kau rupanya?” tanya Damian begitu melihat Nicko masuk ke dalam dan melewati ruang duduk.“Oh kau Damian, ada apa?” tanya Nicko berbasa-basi.“Tentu saja aku mengantar istrimu pulang, apalagi?” tanyanya sambil mendongakkan wajah dan menunjukkan kepongahannya.“Jo sudah pulang? Memangnya kenapa? Apa dia sakit?’ tanya Nicko.Sebenarnya tadi ia sempat melirik ponselnya dan mendapati beberapa panggilan tak terjawab dari istrinya. Ingin sekali ia membalas panggilan telepon itu, tapi saat itu ia membatalkan niatnya, karena saat ia menyadari ada panggilan tak terjawab dari Jo, adalah jam sibuk bagi istrinya bekerja di kantor.Nicko pun mulai merasa bersalah kare
Dua sejoli itu keluar dari kamar tidur mereka dalam keadaan mesra. Nicko berdiri di belakang sang istri, sambil memeluk pinggang rampingnya.Sementara di ruang duduk Damian tampak duduk sambil emletakkan kaki kanannya di atas kaki kiri. Sepertinya ia menunggu sesuatau yang besar muncul dari kamar Jo, yaitu pertengkaran sepupunya dan sang suami yang tak berguna.“Hai Damian, kau masih di sini rupanya?” tegur Josephine mengejutkan saudaranya.Kali ini Damian memang sungguh terkejut. Sekali lagi rencana yang sudah ia pikirkan matang-matang untuk menyingkirkan si benalu di keluarga Windsor kembali gagal. Tadinya ia berharap saat Nicko masuk ke dalam kamar akan terdengar suatu keributan.Namun selama ia menunggu di ruang duduk, ia tak mendengarkan apa-apa, hanya suara lenguhan sesekali. Damian menganggap saat itu Josephine tengah terisak.“Jo … Nicko, kalian b
Tuan Hall kembali menerima panggilan yang mengabarkan pembatalan kontrak kerjasama. Ini sudah ketiga kalinya bagi pria paruh baya ini untuk mendapatkan sebuah kesialan bertubi-tubi di hari yang sama.Pria ini kemudian melemparkan ponselnya ke pelataran dan terduduk di sana. Ia menggerak-gerakkan kakinya seperti anak kecil yang merengek karena tidak mendapatkan mainan.Janet yang ada di sebelahnya pun hanya bisa menyentuh pundak ayahnya untuk mencoba menenangkan pria itu.“Ini benar-benar gila, kedatangan dia benar-benar memusingkan kita. Sudah ada lima perusahaan yang membatalkan kontrak kerjasama dengan kita, tinggal satu yang masih tersisa. Jika hal ini sampai terjadi bisa-bisa perusahaan kita bangkrut, bahkan membayar biaya operasional dan gaji karyawan saja ayah tak yakin mampu,” papar Tuan Hall pada putri tunggalnya.“Ya ayah dan ini berat sekali, aku juga tak bisa jika kita ha
Janet terduduk lemas begitu mendengar penuturan John Wittman. Lututnya terasa kaku, dan ia hanya bisa menangis sambil meluruskan kakinya di lantai.“Tidak … aku tak mau, aku tidak mau bangkrut, aku tak boleh hidup miskin,” rengeknya sambil mengegrak-gerakkan kakinya yang panjang di atas lantai.Janet terlihat begitu buruk kali ini, rambutnya yang biasanya tersisir rapi, melalui sentuhan penata rambut dan rias pribadinya, kini tampak berantakan tak karuan. Rias wajahnya pun sudah seperti badut, berantakan karena air mata, dan usapan tangannya sendiri. MEskipun ia memakai make up tebal dan mahal, tapi jika terus menerus terkena air mata dan tidak diperbaiki, tentu saja akan luntur.Penampilannya sudah tak seperti seorang supermodel lagi. Ia lebih mirip orang gila sekarang, apalagi dengan tingkahnya yang merengek-rengek tak karuan. Tak seorang karyawanpun peduli padanya, mereka semua tampak sibuk dengan b
Josephine mengerutkan dahinya saat mendapati suaminya tampak serius menelepon seseorang. Tak biasanya suaminya menelepon dengan posisi sembunyi.Orang bilang, jika pasangan kita melakukan panggilan seara sembunyi-sembunyi, maka kita pantas untuk curiga. Sekali lagi Jo mulai terprovokasi akan ucapan Damian.Sepertinya sepupu Josephine ini seperti kucing yang memiliki sembilan nyawa. Berulang kali ia gagal dalam menjatuhkan Nicko, berulang kali pula ia mendapatakan cara untuk menjatuhkan Nicko.“Kau lihat sendiri kan? Mana ada orang jujur yang menelepon sambil sembunyi-sembunyi?” cibir Damian.Jo kembali terlihat bimbang kali ini. Ia melirik ke arah suaminya dan Damian secara bergantian. Tampaknya perempuan berambut panjang ini bingung menentukan manakah yang bisa ia percaya kali ini.“Jo, dengar ya aku ini seorang laki-laki, tentunya aku tahu kebiasaan dan apa ya
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt