Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / Bab 431 - Bab 440

Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 431 - Bab 440

1073 Bab

432. Jangan Lupakan Hari Istimewa

“Hmm kurasa ini sudah larut, dan sudah seharusnya aku pulanag ke rumah. Banyak pekerjaan yang harus kulakukan, apalai istriku pasti akan mencariku,” kata Nicko sambil melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya. Sara langsung tersentak, dan ia tiba-tiba memikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh Nicko. Dari pengamatan orang suruhannya Nicko selalu diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu rumah. Ditambah lagi pekerjaan itu hanya dilakukan oleh Nicko saja, tidak dengan anggota keluarga yang lain. Sangat disayangkan seorang yang memiliki kecerdasan luar biasa di atas rata-rata sepertinya mendapatkan perlakuan begitu hinda dari keluarga istrinya. Ia juga berpikir apakah mereka sama sekali tak ada yang bersedia untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah. “Jadi kau akan pergi sekarang?” tanya Sara. “Ya aku harus pergi sekarang. Aku juga perl
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

433. Satu Kehormatan

Hari sudah berganti pagi. Namun kedua insan itu masih saja melanjutkan kemesraan mereka semalam. Mereka sepertinya memanfaatkan momen perayaan pernikahan mereka dan juga ketidakhadiran orang lain di rumah. Sebagai penebusan Nicko karena lupa akan hari istimewa mereka, ia pun memanjakan sang istri dengan kemesraan yang bisa ditawarkan. Meskipun semalam diam-diam ia telah menyiapkan suatu hadiah khusus yang akan diambilnya hari ini. Namun kemesraan itu harus berakhir seketika sata tiba-tiba ada mobil sedan mewah yang berhenti di depan rumah mereka. Jo yang awalnya duduk di pangkuan Nicko sambil menyuapi suaminya sarapan pun terpaksa harus turun dan melihat siapa yang datang. “Huh menyebalkan sekali,” keluh Josephine yang meraasa terganggu. Namun ia tetap saja bangun dan mendatangi sosok yang mendatangi rumahnya. Sementara Nicko kembali merapikan pakaiannya, ia memang berencana untuk menemui
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-25
Baca selengkapnya

434. Sambutan Lagi

Pemilik mobil Lexus itu jelas tak dapat menerima apa yang didapat oleh Nicko. Baginya Nicko hanyalah sampah yang keberadaannya hanya mengganggu lingkungan. Nicko tak berhak untuk mendapatkan kehormatan apapun selamanya. Sambil memukul setir dengan telapak tangannya, ia pun memutuskan untuk mengikuti sedan mewah yang menjemput Nicko. “Kurang ajar, berani benar dia membuat sensasi di keluarga kami. Huh jangan-jangan ia mengaku-ngaku kalau dirinya adalah seorang Tuan rumah. Hal ini tak bisa dibiarkan. Aku harus menghentikannya sebelum terjadi perkara yang berkepanjangan,” runtuknya sambil melanjutkan perjalanan membuntuti mobil yang ditumpangi oleh Nicko. Pengemudi Lexus itu adalah Damian, yang tadinya berniat untuk mengambil cucian milik keluarga Windsor sebagai konsekuensi atas taruhannya bersama Josephine beberapa waktu lalu. Agar tak dicurigai, ia pun mengambil jarak yang cukup jauh deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-27
Baca selengkapnya

435. Sebuah Inovasi

Bersama Tuan Hall, Janet dan juga pengawalnya, Nicko memasuki lorong yang didominasi warna silver dengan lampu putih yang menyorot. Perjalanan mereka berhenti sejenak di sebuah pintu yang sepertinya terbuat dari baja. Tuan Hall meletakkan telapak tangannya pada sebuah layar yang berada di samping pintu hingga pintu itu terbuka. Nicko takjub melihat kecanggihan teknologi yang ada di hadapannya. Ini seperti dalam sebuah film produksi Holywood yang menampilkan kecanggihan teknologi. Pemuda itu pun terus melihat ke sekeliling, semua tampak begitu canggih dan menarik perhatiannya. Ia tak tahu kata apa yang pantas diucapkan untuk mengungkapkan kekagumannya kali ini. Semuanya tampak begitu sempurna dan mengagumkan di kedua mata hazelnya. “Silakan masuk Tuan,” Tuan Hall mengundangnya untuk mengikuti dirinya dan Janet, sementara pengawalnya berada di depan pintu dan berniat masuk untuk teakhir kali. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-27
Baca selengkapnya

436. Jangan Sembarangan Mengucap

Wajah Peter Hughes semakin suram mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Nicko. Tangannya mengepal begitu kuat menahan gejolak amarah yang ada padanya. Ini kali pertama kalinya ada seseorang yang mencela hasil pekerjaannya, dan orang itu bukanlah seorang yang layak untuk memberikan hinaan. Sebagai seorang yang berpengalaman tentu saja ini membuat harga diriinya runtuh sebagai seorang insinyur. Tanpa segan dan ingat kalau statusnya adalah orang yang dipekerjakan Tuan Hall. Ia pun memukulkan tangannya di depan meja yang ada di hadapan Nicko. Kemudian mengarahkan telunjuknya pada wajah pemuda itu. “Kau! Berani benar kau menghina hasil karyaku. Kau pikir kau siapa anak ingusan? Kau hanya bocah yang tidak berpengalaman? Apa keahlianmu? Bocah seusiamu tentu tak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni sepertiku!” amuk Peter Hughes yang mengejutkan Tuan Hall dan juga putrinya. “P
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-28
Baca selengkapnya

437. Kekurangannya Adalah ....

Mendengar ucapan Nicko, wajah Peter pun tampak bersungut-sungut. Ia semakin merasa martabatnya diinjak-injak oleh anak muda yang baru saja datang ke ruangan inovasi. “Huh, apa yang kuucapkan tentu saja sudah kupikirkan masak-masak. Aku bicara bukan tanpa alasan, semua sudah kupikirkan resikonya dan aku tahu kalau aku tak mungkin kehilangan pekerjaanku di sini, justru kau lah yang akan dilempar keluar oleh Tuan Hall. Nicko menaikkan satu alisnya yang tebal dan melirik ke arah Peter sambil berkata, “Oh benarkah, bagaimana kalau kita melihatnya nanti.” “Huh kau kira aku akan takut kepadamu?” balas Peter. Melihat kedua orang itu berseteru, jantung Janet berdegup semakin kencang. Terus terang ia takut sekali jika ayahnya harus mengusir Nicko keluar. Tak ingin hal itu terjadi, gadis berpenampilan seperti supermodel runaway ini pun mendekat ke arah Nicko. G
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-28
Baca selengkapnya

438. Konsekuensi

Ucapan Janet benar-benar membuat Kepala Divisi Inovasi ini menjadi kaku. Ia yang tadinya begitu yakin akan temuan terbarunya dan prestasi yang akan diterima oleh Hall Enterprise pun kini menunduk. Ia merasa dirinya telah kehilangan muka. Pertemuannya dengan pemuda yang tampak tak meyakinkan ini telah membuatnya tersadar kalau tak ada hal yang bisa dibanggakan dari sebuah kesombongan. Kesombongan hanya membawa seseorang pada kehancurannya. Sama seperti besi yang tak mudah dihancurkan oleh apapun selain karatnya sendiri. Pria yang rambutnya mulai berwarna kelabu ini pun mulai melirik ke arah Janet yang sedari tadi memandanginya dengan tatapan yang tidak ramah sama sekali. Ia cukup mengenal sosok Janet yang tegas, dan gadis itu pasti tidak akan mudah untuk diajak kompromi. Harus diakui kalau kali ini ia telah melakukan sebuah kebodohan yang fatal. Bagaiamana mungkin ia bisa melupakan hal kecil yang ternyata bisa berdampak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-29
Baca selengkapnya

439. Karena Permintaan Nicko

Lagi-lagi pertanyaan Nicko membuat Peter tak bisa berkutik. Ia tahu kalau memeprbaiki produk ciptaan terbarunya tidaklah sulit. Pria ini tetap saja menunduk, dan membiarkan pemuda itu terus mengoceh padanya. Ia harus menguatkan mentalnya dalam mendengar semua hinaan yang akan dilontarkan padanya. Ini konsekuensi yang haris diterima. Memang ia menyesal telah bersikap sombong, dan menyadari seharusnya ia membiarkan pemuda itu melanjutkan pekerjaannya saja. Sadar kalau posisinya di sini hanyalah orang yang dipekerjakan oleh Tuan Hall, dan tak pantas untuk melangkahi wewenang pemimpin. Tiba-tiba Peter mengangkat wajahnya dan melihat ke arah anak muda yang ternyata jenius itu. “Kau benar Tuan, seharusnya memang aku tidak lari begitu saja, tapi aku sudah terlanjur berkata untuk mempertaruhkan profesiku. Bukankah seorang pria harus menepati janjinya?” Nicko hanya tersenyum s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-30
Baca selengkapnya

440. Kesempatan Kedua

Peter Hughes mengusap-usap telinganya sendiri. Ia ingin memastikan kalau ia tidak salah mendengar. Sekaligus memastikan telinganya masih berfungsi dengan baik. “Anda serius dengan ucapan Anda Tuan?” tanyanya dengan wajah yang berangsur-angsur tampak cerah. “Hei Peter, kau harusnya berterima kasih pada ayahku yang telah berbaik hati dengan memberikan pengampunan untukmu. Bukan malah meragukan kebaikan ayahku,” kata Janet dengan nada bicara yang sinis. “Maafkan saya Nona, saya tidak bermaksud demikian, saya hanya terlalu antusias mendengar keputusan Tuan Hall. Tentu saja ini hal yang sangat baik untuk saya. Saya benar-benar berterima kasih kepada beliau yang telah begitu baik memberikan saya kesempatan. Tentu saja saya tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya berjanji akan memperbaiki temuan saya agar siap diedarkan di pasaran,” kata Peter sambil menundukkan kepalanya penuh hormat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-30
Baca selengkapnya

441. Maksud Tuan Hall

“Anda sungguh murah hati Tuan, sekali lagi aku sanagt berterima kasih atas kebaikan yang telah Anda berikan,” Kembali Peter Hughes membungkuk ke arahnya. Pria ini merasa bersyukur dan seolah lahir kembali. Ia telah menyadari bahwa kesombongan tidak akan membuatnya berada di posisi puncak. Ia sangat beruntung masih mendapatkan kesempatan kedua. “Sudahlah kau tak perlu berlebihan seperti itu. Lakukanlah apa yang seharunsya kau lakukan. Satu pesanku didik para juniormu agar mereka bisa sukses sepertimu,” kata Nicko sebelum Peter Hughes benar-benar kembali bekerja. Pemuda bermata hazel itu kemudian melangkah mengikuti Tuan Hall serta putrinya keluar dari ruangan inovasi. Mereka akan menikmati jamuan makan siang yang memang sudah disiapkan khusus untuknya.                      &
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
108
DMCA.com Protection Status