Home / Urban / Tentang Harga Diri / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 461 - Chapter 470

1073 Chapters

462. Kakak Adik Yang Bertengkar

Ben Shelton tampak tak peduli istrinya yang meninggalkan taman belakang dan masuk ke rumah. Pria paruh baya itu kini menatap kedua putranya dengan tatapa yang tajam, dan membuat kedua anak itu semakin gugup, terutama Greg. “Ayah ingin tahu, sebenarnya apa diantara kalian ada yang membuat kekacauan pada keluarga Lloyd? Atau adakah diantara kalian yang menyinggung perasaan beliau?” tanya tuan shenton dengan tegas. Suasana masih hening, tak seorang pun dari kedua anak Tuan Shelton membuka mulut. Tentunya hal ini membuat pria paruh baya itu semakin murka, hingga akhirnya Greg sebagai anak tertua memberanikan diri untuk membuka mulut. “Mana berani kami melakukan hal itu Ayah,” katanya dengan suara yang sedikit gugup. Mendengar putra pertamanya merespons, Ben pun langsung mengarahkan pandangan pada putra pertamanya. “Kau bilang tidak berani? Tapi kenapa sa
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

463. Rencana Shelton

Ben Shelton menggebrak dua tangannnya ke atas meja dan memandang kedua anaknya secara bergantian. Pria paruh baya ini tampak tak puas dengan apa yang baru saja diucapkan oleh putra pertamanya. Apa yang baru saja dikatakan oleh Greg adalah sebuah jawaban yang sangat konyol, dan tidak masuk akal. Sebuah jawaban yang tak pantas untuk dikatakan oleh seorang yang berpendidikan seperti Greg dan Barbara. Pria paruh baya itu pun menggelengkan kepala kemudian melayangkan tamparan pada pipi putera pertamanya. “Kau sungguh bodoh Greg! Apa yang kau lakukan ini sebuah kesalahan yang fatal. Sudah pasti pemuda itu akan melaporkan perbuatanmu pada Tuan Phillip Lloyd. Kau seharusnya bisa menjaga sikapmu Greg!” bentak Tuan Shelton sambil mengacak-acak rambutnya. Greg melirik ke arah Barbara yang sama diam sepertinya. Kembali pemuda itu memberikan kode pada adiknya, tapi kali ini Barbara tidak paham dengan
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

464. Rencana Apa Lagi

Jo hanya diam dan cemberut mendengarkan ucapan suaminya. Perempuan bertubuh ramping ini tampak tak puas dengan jawaban yang dilontarkan oleh Nicko. Jawaban itu membuat bibir Josephine mengerucut. Ia kecewa dan bertingkah seperti layaknya anak kecil yang tidak mendapatkan mainan favoritnya. “Kau kenapa Jo?” tanya Niko mencoba kembali merayu perempuan di sampingnya. “Kenapa kau bisa bersikap sesantai itu dengan apa yang kukatakan. Ini masalah aku dan Catherine. Ia berubah dengan tiba-tiba, dan aku ingin tahu apa yang menyebabkannya berbuat demikian?” tanyanya. Sesungguhnya Jo sangat menikmati saat-saat kakaknya berubah menjadi seorang perempuan yang begitu dekat dengannya. Sudah lama sekali ia merasakan persaingan dalam persaudaraan dengan sang kakak. Sejak dulu mereka seringkali ribut satu sama lain. Semenjak kejadian malang yang menimpa sang kakak, mereka
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

465. Penemuan Damian

Damian mencoba untuk mengusap kedua matanya, memastikan apa yang ia lihat tidaklah benar. Namun semakin ia mengusap mata dan mencoba menyangkal, apa yang ia lihat semakin terlihat nyata di depan matanya. “Ini tidak mungkin? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini benar-benar tidak masuk akal bagiku?” omelnya sendiri. Ia pun mendengkus kesal dan mencoba untuk menetralisir keadaan. Kemudian memikirkan sesuatu dan menduga-duga apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini. “Apa mungkin,—” Damian berpikir sejenak, kemudian ia melambaikan tangan di depan wajahnya, seolah menampar angin. Segera ia menepiskan pikiran buruknya jauh-jauh, tak ingin membuat kekecewaan dengan berpikir yang tidak-tidak. Ia pun mencoba menenangkan diri dan melangkah menuju ruangan Adrian. Namun semakin ia melangkah semakin Damian tak bisa mengalihkan pandangan dari lobi, dimana seorang
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

466. Adrian vs Chad

“Hei petugas kebersihan!” seru seorang lelaki muda bermbut hitam pada Adrian yang masih mengarahkan pandangan pada punggung Damian. “Huh kau lagi!” balas Adrian sambil melengos. Anak lelaki yang manja ini memang sangat tidak menyukai sosok Chad yang telah merebut kedudukannya di perusahaan. Adrian yang dulunya dihormati kini dicemooh termasuk orang-orang yang dulu pernah ia rendahkan. “Ya, ini aku, bukankah sudah biasa bagi seorang direktur untuk mengontrol kinerja anak buahnya? Dan kulihat pekerjaanmu buruk sekali. Apa begini caramu membersihkan lantai? Sungguh memalukan,” cibir Chad sambil memandangi lantai yang masih terlihat berdebu dan kotor. Lantai kantor milik Keluarga Law terbuat dari granit putih, hingga akan terlihat jelas bila permukaannya berdebu. Adrian yang biasa hidup dilayani memang tak bisa menjalankan tugasnya sebagai petugas
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more

467. Apa hubunganu Dengannya?

“Ada apa ini? Apa ada sesuatu yang layak untuk diperebutkan?” tanya Damian tiba-tiba. Perlahan Chad pun menurunkan tangannya yang memegang foto, dan memandang sinis ke arah Damian. Sementara Adrian tersenyum penuh kemenangan. “Rasakan kau!” batin Adrian. Sekilas Damian melirik ke arah foto yang ada di tangan Chad, dan ia kenal betul siapa perempuan yang ada di sana. Setelah itu ia memperhatikan sosok yang tengah memegang foto itu, pakaiannya sangat rapi dan berkelas. Damian yakin kalau lelaki itu pasti memiliki posisi yang bagus di kantor ini. “Damian, lelaki ini berusaha merebut foto Jospehine yang tak sengaja tertinggal di laci meja kerjaku yang lama. Kau jelaskan padanya siapa sebenarnya Josephine!” perintah Adrian. Damian pun mengangguk cepat, kemudian kembali memperhatikan sosok yang barusan ribut dengan Adrian. Merasa dirinya diperhatikan
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

468. PErtengkaran Dua Sahabat

Mendengar ucapan Damian, tentu saja Adrian merasa tersinggung dan geram. Ia langsung melangkah mendekat pada kawan lamanya dan menunjukkan ekspresi tidak suka pada raut wajah. Napas Adrian tampak naik turun karena tengah menahan amarah. Lelaki berambut pirang ini lalu mengacungkan jari telunjuk ke arah Damian yang dulu selalu membelanya. Tentu ia tak tahu kenapa Damian bisa merubah sikapnya. Dulu sahabatnya begitu mati-matian membela dirinya, bahkan saat ia melakukan kesalahan yang fatal dan menyebabkan ayah Josephine kecelakaan pun Damian tetap menganggapnya suci. Lalu kenapa sekarang sahabatnya itu berubah? Apakah karena statusnya yang sekarang? “Apa maksudmu berbicara seperti itu Damian?” tanya Adrian dengan nada tinggi. Damian melipat tangan di depan dada lalu sedikit mendekatkan wajah pada lelaki yang berpakaian seragam petugas kebersihan itu. “Kau ingin ta
last updateLast Updated : 2021-12-02
Read more

469. Retak

“Ini bukan salahku, tapi kesalahan kedua orang tua Josephine!” sangkal Adrian. “Hmm tunggu … tunggu apa maksudmu dengan menyebabkan kecelakaan pada ayah Joepshine?” tanya Chad penasaran. Damian pun mengangguk dan mulai menceritakan apa yang terjadi pada Pamannya. Semua kronologis ia ceritakan termasuk bagaimana keadaan Sang Paman, serta sogokan yang ditujukan oleh keluarga Law untuk keluarga Windsor. Sesekali saudara sepupu Josephine ini melebih-lebihkan cerita yang sebenarnya, dan bertujuan untuk membuat Adrian semakin terhina. Damian juga ingin menunjukkan pada Chad kalau sebenarnya sosok Adrian bukanlah seorang yang patut untuk ia saingi. Secara keseluruhan Chad memang lebih unggul dibandingkan Adrian. “Hei kenapa kau terus yang menyalahkan aku. Bukankah ini semua karena keluarga Windsor selalu mendorongku untuk mendapatkan Josephine. Bahkan kau sendiri juga de
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

470. Catherine yang Menyebalkan

Chad melirik ke arah Damian yang masih menertawai Adrian yang telah pergi meninggalkan mereka berdua. Sepertinya ia penasaran akan apa yang membawa Damian datang kemari. “Tuan Damian Windsor, aku ingin tahu ada keperluan apa sebenarnya Anda datang kemari?” tanya Chad dengan sopan. Saudara sepupu Josephine itu pun tampak gelagapan memikirkan jawaban apa yang sebenarnya pantas ia lontarkan untuk pertanyaan ini. Tak mungkin rasanya ia mengatakan hal yang sebenarnya tentang tujuannya kemari. Awalnya ia memang ingin sekali bertemu dengan Adrian dan membicarakan rencananya untuk menghancurkan Nicko, tapi ternyata ia justru mendapatkan pemandangan yang lain. Akhirnya ia pun terpaksa untuk berbohong pada orang yang baru ia kenal. “Mmm Adrian tadi memanggilku katanya ada yang ingin dibicarakan denganku, secara kebetulan aku lewat area ini, akhirnya aku pun memutuskan untuk mampir, ternyata i
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

472. Main Cantik

"Hei Jo, kelak kau akan menyesal karena selalu mempertahankan lelaki tak berguna ini!” teriak Cathy menghentikan langkah Jo yang mengikuti Nicko. “Aku menyesal? Apa yang perlu kusesali dengan membela orang yang kucintai, apalagi aku tahu Nicko tak bersalah, dimana letak penyesalanku?” “Kau sungguh naif Jo,” balas Catherine. Catherine memang sudah tak tahan melihat kemesraan yang terjadi antara adiknya dan sang suami. Ia menunjukkan pada sang adik betapa buruknya Nicko, tapi di balik itu ia akan terus merayu Nicko. Sebuah cara adu domba yang dinilai bodoh. Tentu saja Nicko tak akan tergoda oleh kakak iparnya, apalagi perempuan yang mirip dengan Josephine itu selalu menghinanya seperti beberapa saat lalu. Kedua kakak beradik ini pun kembali beradu mulut seperti beberapa saat lalu. Mereka berdua sama-sama mempertahankan argumen mereka. Hingga bunyi bel
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
108
DMCA.com Protection Status