Home / CEO / Melahirkan anak untuk CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Melahirkan anak untuk CEO: Chapter 51 - Chapter 60

346 Chapters

51. Aku Menunggumu Kembali.

Harry dan Alena masih sibuk dengan acara dadakan tanpa perencanaan itu. Para tamu yang tak pernah diundang pun berebut mengucapkan selamat untuk pasangan pengantin. Tak lupa dengan reporter juga mempertanyakan kenapa pernikahan mereka sangat mendadak."Bagaimana Tuan menjelaskan pernikahan ini? Saudara tiri Nona Alena berkata ini hanya sandiwara. Benarkah seperti itu, Tuan Borisson?" Alena merasakan telapak tangannya mulai basah, gugup oleh pertanyaan mereka. Bahkan di depan altar dia bisa bersikap santai, tapi saat seperti ini justru Alena menjadi berkeringat."Aku mencintainya sejak lama. Dan aku sengaja melamarnya tepat di hari ini agar segera bisa melangsungkan pernikahan. Bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh, tapi bagi kami berdua, pernikahan ini adalah impian. Kami sudah mewujudkannya, dan kami sangat bahagia." Harry menggenggam tangan Alena erat untuk membuat gadis itu tetap percaya diri."Terima kasih untuk semua. Kami harus pergi berb
Read more

52. Dia Akan Menjadi Suami Yang Baik.

"Anakku sayang, akhirnya kau tiba."Amanda Borisson menyambut Harry yang baru saja tiba di pintu masuk rumah keluarganya. Harry membiarkan Amanda memeluk putra satu-satunya itu dan menciumnya di kedua pipi. Harry membalas perlakuan mamanya dengan memberi kecupan di kening wanita itu.Amanda sudah berusia akhir empat puluh, tapi kecantikan di wajahnya masih sangat sempurna. Belum lagi tubuhnya yang tinggi ramping membuatnya terlihat tidak seperti wanita yang sudah memiliki anak seusia Harry."Apa kau lapar? Kau ingin makan malam terlebih dulu?" cecar Amanda. Suaranya tampak tenang tidak seperti saat di telepon sore tadi. "Ini sudah tengah malam, Ma. Tentu aku sudah mengisi perut lebih dulu."Mamanya lalu terkekeh mendengar jawaban Harry, tapi tampak jelas ada salah tingkah di gelagatnya. "Ah, ya. Ini sudah malam. Kalau begitu mari mama antar ke kamar."Amanda menggandeng Harry menuju kamarnya di lantai tiga, kamar yang Harr
Read more

53. Itu Hanya Pernikahan Bohong.

"Harry!"Lelaki yang namanya dipanggil itu menggeser kepala untuk mencari datangnya suara. Seorang gadis berlarian ke tempat Harry sedang duduk membaca buku di taman belakang. Gadis itu menabrak tubuh kekar lelaki itu dan memeluk erat leher Harry."Kapan kau tiba? Kenapa tak memberitahuku?" tanyanya, masih terus bergelayut di leher Harry. "Natalie Dominiqe, leherku akan patah jika kau bergelayut seperti itu," ucap Harry melepaskan lehernya dari gadis itu. "Nitty!" serga Natalie cepat. "Oke lah, Nitty. Leherku bisa patah jika kau bergelayut. Jangan mengulanginya." Gadis yang lebih senang dipanggil Nitty itu memanyunkan bibirnya tak senang dan langsung menarik buku dari tangan Harry. "Ayo masuk." Kali ini Nitty memeluk lengan Harry untuk mengajaknya masuk. "Aku masih ingin di sini. Kau duluan saja, Nitty.""Yang benar saja? Apa kau menunggu pelayan itu agar mau ikut ke dalam?" Mata Ha
Read more

54. Rindu Suami

Kendati amarah di dada Harry tak bisa dia elakkan, lelaki itu masih memasang wajah acuhnya. Harry menggerdik bahu, menatap Nitty yang kini tertunduk di sebelahnya. Gadis itu tampak memerah menahan malu."Nitty, kau ingin menikah denganku? Seperti yang kau tau aku sudah beristri, kau masih ingin menikahi lelaki yang sudah bekas gadis lain?" tanya Harry.Papanya membentak lagi di balik sana tapi Harry hanya terfokus pada wajah Nitty. Gadis yang dia anggap seperti adik itu gugup, tangannya saling meremas di pangkuan."Ini penghinaan! Kami sangat terhina dengan cara Harry mempermalukan anak kami!" Dominiqe berkata tajam.Lantas, Nitty mengangkat wajahnya cepat. Matanya memohon pada Dominiqe untuk tidak mengeluarkan ucapan apa pun. Dia kemudian menatap Harry ragu-ragu."Papa dan Paman jangan terlalu menekan Harry. Hubungan kami sudah baik selama ini, tolong mengerti lah dengan pilihannya. Lagian, apa kalian pikir aku sangat menyedihkan? Aku juga punya p
Read more

55. Apa Hubungan Kalian?

Mata Alena menyelidiki Nitty beberapa saat. Dia menyambut tangan gadis itu meski dia sendiri tak tahu siapa Natalie Dominiqe ini."Ake Alena Gomer," sahutnya. "Lalu ... di mana Harry?" Alis Alena sedikit berkerut bingung."Harry? Dia akan pulang belangan." 'Jadi ini gadis yang dinikahi Harry? Sangat kampungan. Dia tak pantas berada di sisi Harry-ku," batin Nitty tak senang. 'Tunggu saja, Alena. Aku akan membuatmu merasa di neraka!'  Dadanya bergemuruh merasakan amarah yang ditahan sejak tadi. "Oh, begitu rupanya. Natalie, apa mungkin ... kau dan Harry bersaudara?" tanya Alena penasaran.Gadis itu terkikik. "Nama keluarga kami berbeda, Alena. Bagaimana kau bisa menganggap kami bersaudara? Dan satu lagi, panggil saja aku Nitty. Aku tak senang dengan nama panjang itu."Nitty sudah masuk lebih dulu dan langsung disusul Alena dari belakang. Gadis itu tak memberitahu apa hubungannya dengan Harry. Apakah mungkin adik sepupuh atau a
Read more

56. Apa Yang Harry Beri Padanya?

"Alen," panggil Harry. Kepalanya berpikir mencari jawaban yang tepat untuk memberitahu Alena, tentang gadis itu. "Dia putri teman papaku. Dia ada di rumah?" Alisnya mengerut.Nitty berkata dia datang bersama Harry, lalu apa ekspresi yang Harry tunjukkan ini? Dia seperti orang bingung yang tak tahu apa-apa. Alena tak mengerti akan bersikap apa sekarang. "Mari masuk," ajak Harry saat Alena masih sibuk dengan isi kepalanya. Lelaki yang sudah menjadi suaminya itu merangkul pundak Alena. Itu terasa lembut, seperti kebiasaan Harry bersikap belakangan ini. "Harry!" Seruan gadis yang baru saja mereka bahas, mengalihkan mata keduanya pada Nitty. Gadis itu berlari ke sebelah kiri Harry dan langsung bersigayut di tangan Harry. Alena sampai terbelalak melihatnya. "Kau dari mana? Aku menunggumu di pesawat tapi kau malah menghilang," lanjut Nitty. Harry mendesah pendek. "Kau ikut ke sini?" "Yap! Aku ingin be
Read more

57. Harry Akan Membuang Alena.

Ranjang yang tadi malam sangat berantakan sudah kembali rapi oleh Alena. Dia memang selalu merapikan ranjang setiap kali selesai bercinta dengan Harry. Baginya sangat memalukan jika harus pelayan yang membereskannya. Bukankah rahasia ranjang memang harusnya suami istri saja yang tahu? Memikirkan kata 'suami istri' membuatnya tersenyum sebelum masuk ke kamar mandi. Jika dulu Alena menggosok kasar tubuhnya setelah disentuh Harry, belakangan ini dia justru seakan tak ingin menghilangkan bekas sentuhan Harry dari tubuhnya. Alena menggosok pelan setiap inci dari kulit itu berharap bisa mengabadikan bekas tangan dan bibir Harry. Alena bahkan menggerakkan tangannya menirukan cara Harry meremas dada. Oh, Alena ... jangan sampai kau gila. Cinta memang aneh, ya. Tak memandang pada siapa akhirnya dia akan berlabu. Hubungan yang dijalin bertahun-tahun bisa tiba-tiba kandas hanya karena orang baru yang tadinya sangat Alena benci. Selepas Alena meng
Read more

58. Bersandar Ke Dadaku.

Sejak kembali dari pesta, Alena menjadi sangat pendiam dan jarang tersenyum. Dia bingung bagaimana akan memulai kalimat untuk menanyakan pada Harry, perihal ucapan Ezra dan Felli. Menguncinya di dalam pikiran pun membuat gadis itu sangat stress. Alena tertekan sendiri oleh ketakutan yang mungkin akan datang sebentar lagi."Ada apa, Alen?" tanya Harry di atas ranjang. Tak biasanya Alena langsung berbaring tanpa berbincang dengan Harry. Alena gadis yang cerewet, ada saja hal yang ingin dia bahas. Tapi malam ini dia benar-benar diam jika Harry tak mengajaknya bicara. Apalagi, sikap Alena pun aneh. Dia memunggungi Harry saat tidur."Tidak. Aku hanya mengantuk, Harry. Mungkin karena lelah di pesta."Harry melihat kejanggalan itu namun dia berusaha berpikir positif. Alena memang jarang pergi ke luar, wajar jika dia kelelahan. Lelaki itu lalu memeluk pinggang istrinya dalam tidur.Begitu pagi datang, Harry berangkat seperti biasa dengan Lukas. Tak l
Read more

59. Anak dan Cucu Yang Lucu.

"Menghilang?" ulang Harry. Netra hitamnya yang berada di sudut mata menjereng melihat Alena. Menakutkan, dia seperti hewan buas yang siap akan menerkam."Kau sudah mengaku mencintaiku, dan kau mengkhawatirkanku saat jauh. Jadi, Alen, jangan berharap aku membiarkanmu hilang barang sedetik pun," sambungnya.Lukas membuka pintu di sebelah Harry dan dia turun dengan tetap memeluk Alena di pangkuannya. Alena malu, dia berusaha turun dari tangan suaminya."Harry ...."Dengar suaranya yang lembut dan berirama? Itu sangat menyenangkan di telinga Harry. Dia ingin terus mendengar Alena menyebut namanya seperti itu hingga kepala mereka penuh dengan rambut putih."Turunkan, Harry. Semua orang melihat kita.""Lantas?" sahut Harry. Lelaki itu sama sekali tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Dia membawa Alena melewati orang-orang yang sedang makan, untuk menuju ruangan khusus yang sudah mereka pesan.Wajah memerah istrinya yang merona malu semaki
Read more

60. Keadaan Yang Serba Salah.

"Bagaimana awal kalian bertemu?" Dua gadis itu tengah berjalan-jalan di taman istana, menikmati matahari sore yang sebentar lagi akan bersembunyi di ufuk barat. Nitty sangat banyak bertanya tentang hubungan Alena dan Harry. Saat pertanyaan itu meluncur dari bibir Nitty, wajah Alena menjadi murah. Apa yang akan Nitty katakan jika Alena memberitahunya? "Kami bertemu di Toko Toserba." Alena berbohong, meski tak sepenuhnya bohong. Harry berkata seperti itu, walau Alena sendiri belum mengenal Harry di sana. Dia hanya tak ingin mengingat kisah menyedihkan yang pernah Harry berikan. "Benarkah? Dia langsung mengajakmu pindah ke istana lalu menikah?" "Kurang lebih seperti itu," jawab Alena lagi. "Aku penasaran bagaimana dia mengatakan cinta padamu. Alena, ceritakan itu.""Bisa kita tidak membahasnya? Menurutku itu sangat pribadi, Nitty." Alena memaksa senyumnya sedikit. Dia bingung, bagaimana bisa Nitty sangat ingin tahu semua
Read more
PREV
1
...
45678
...
35
DMCA.com Protection Status