"Ke mari."Harry merangkul pinggang Alena yang masih berdiri, untuk didudukkan di atas sebelah paha. Lelaki itu tersenyum, membuat Alena merasa kesal. Dia seperti sedang menertawakan hati Alena yang saat ini terluka."Aku duduk di sofa aja," sahut Alena, mencoba bangkit dari paha Harry. Lelaki itu memeluknya erat menghalangi niat Alena. "Duduk kataku. Jangan suka membantah, Alen." 'Kenapa aku tak bisa membantah pada calon suami orang?' Rasanya Alena tak sabar ingin menanyakan Harry tentang Lea, tapi mulutnya terasa kaku. Dia takut Harry akan mengiyakan perkataan Lea, yang akan membuat hatinya lebih sakit. Alena tak siap, memilih diam membungkam mulutnya."Alen, aku punya sesuatu untukmu," ucap Harry lagi, menyentak Alena dari lamunannya. "A-apa? Sesuatu?" Lelaki itu menggeser posisi duduk Alena menghadapnya. Kedua pasang bola mata mereka saling bertemu, dan bisa Alena lihat senyuman manis yan
Read more