“Ezra, kenapa masih membahas masa lalu? Tujuanmu datang ke sini bukan untuk membahas masa lalu yang seharusnya sudah berakhir, bukan?” tanya Alena. “Feli membutuhkanmu, aku harap kau paham itu.”Ezra bergerak mendekati Alena, tangannya menarik tangan Alena, membuat Alena membelalakkan kedua matanya karena kaget mendapat perlakuan yang sama sekali tak diharapkan.“Apakah aku tak bisa mengatakan apa yang saat ini masih kurasakan, Alena?’ tanya Ezra penuh harap.Alena sedih mendengar kalimat Ezra, tapi tak ada yang mampu diperbuatnya, semua hanyalah masa lalu yang sudah dikubur dalam-dalam olehnya. Baginya sampai kapan pun, hanya ada Harry di hatinya. Bukankah Ezra seharusnya bisa melupakan dirinya?“Lepaskan tanganku, orang bisa saja membuat gosip karena itu,” pinta Alena sopan agar Ezra mau melepaskan tangannya dari Alena. Ezra mendesah pelan, kemudian menarik napas perlahan, berusaha untuk tak hanyut d
Baca selengkapnya