“Anakku... anakku....”Felisha masih terus membingkai wajah Freya menyebut-nyebut gadis itu sebagai anaknya , membuat Freya mengerut kening. Bingung, itu yang ditunjukkan ekspresi wajah Freya sekarang, dan dia menjadi sedikit gugup menatap Esau dan Feli secara bergantian.“E-Esau... ini... ke-kenapa dengan bibimu?” kata Freya, tapi belum Esau menjawab perkataan gadis itu, Feli lantas menariknya ke dalam pelukan, mendekap Freya seakan gadis itu adalah seroang anak kecil.“Kau anakku, kau anakku. Aku sangat mencintaimu, jadi jangan tinggalkan aku, paham?” kata Feli, napasnya menderu dan ada nada khawatir di dalam suaranya.“Esau, napasku sesak, tolong lepaskan bibimu.” Lagi, Freya memanggil suaminya.Esau mendengarnya, tetapi tak ana niat lelaki itu untuk melepaskan Freya dari dekapan Feli. Dia masih ingin melihat interaksi dua orang ini, tak ingin terkecoh sekali lagi. Dengan fokus dia perhatian
Read more