Home / CEO / Melahirkan anak untuk CEO / (S3) 137. Kurobek Mulut yg Menggodamu!

Share

(S3) 137. Kurobek Mulut yg Menggodamu!

Author: Butiran_Debu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Alena tertegun. Jika Ezra tidak mau membantunya, janji pada Felisha pun tidak mungkin bisa dia tepati. Wanita itu melemah oleh rasa sesal, entah apa yang akan dia katakan pada Feli ketika menemuinya nanti. Tapi satu yang Alena tanamkan di hatinya, tak ada kesempatan untuk Ezra mengusik hidupnya lagi.

“Aku tidak peduli. Jika kau berkata demikian, maka aku juga lepas tangan untuk Felisha.” Dia tidak main-main, seseorang tidak boleh mengancamnya.

Kemudian Ezra tertawa kecil, telunjuknya teracung ke wajah Alena dan membuat ekspresi yang seakan baru saja melihat sebuah lelucon.

“Kau tertawa?” Alena sangat geram dibuatnya.

“Siapa yang tidak akan tertawa? Liat, kau sangat serius dengan wajah itu.”

“Maksudmu... kau bercanda?”

Mengangguk, Ezra membenarkan posisi duduknya. “Apa salahnya sedikit bercanda, Alena? Kita sudah lama tidak bertemu, kenapa harus tegang begitu?”

“Maksdumu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 138. Ingin Kau Jujur!

    “Apa dia begitu menakutkan bagimu?” Alena menyolek pucuk hidung suaminy, tersenyum mendengar kata yang baru diucapkan pria yang sangat dia cintai. “Aku hanya milikmu, Harry, dan aku tidak akan membiarkan diriku digoda lelaki mana pun.”“Karena aku juga tidak akan membiarkan ada yang berani menggodamu,” sahut Harry, dia bawa kembali istrinya ke dalam pelukan, menempelkan wajah wanita itu di dadanya. Harry mengecup puncak kepala Alena, mengirup wangi rambut yang selalu memabukkan dirinya. Alena hanya miliknya, tak seorang pun boleh mendekati istrinya ini.***Ezra Raves tersenyum menatap kota yang sudah sangat lama dia tinggalkan. Puluhan tahun, sejak kejadian dirinya menembak Serena demi menyelamatkan Alena, papanya membawa Ezra jauh ke Inggris, sebab hanya itu satu-satunya jalan bagi Ezra untuk bisa lepas dari tuntutan pengadilan kala itu. Ezra sendiri pun tidak pernah berniat untuk kembali ke negara ini, jik

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 139. Papa Bertemu Mama?

    Freya masih mematung dengan ponsel yang menempel di telinga. Mulutnya tertutup rapat, tak berani bahkan untuk membuat sedikit pun gerakan seakan takut jika papanya akan mendengar dari ujung sana.“Kau tidak dengar? Perlu aku bertanya sekali lagi, Frey?”“A-aku...” Freya menjadi teringat dengan pembicaraanya di dalam telepon berapa hari yang lalu. Dia meminta papanya datang ke Indonesia untuk membuat Ezra Raves tidak bertemu dengan Esau di Inggris. Sudah barang tentu papanya itu sekarang ada di kota ini, berbohong pun pasti lah tak ada gunanya.“Itu... aku....”“Aku tunggu di rumah, mari kita bicara.”Berbicara, sudah barang tentu papanya akan mempertanyakan tentang kehidupan Freya selama ini. Jika dia memberitahu keberadaannya, bukankah itu mencari mati? Belum lagi tadi penjaga berkata Esau berpesan agar Freya tidak meninggalkan rumah. Dia tidak mungkin pergi menemui papanya dan membuat rahasianya men

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 140. Bayi Itu Adalah... Aku?

    “Ya, dia adalah suami dari bibi kami yang... sakit.” Zoe menjawab sembari menyuapkan makanan ke dalam mulut.“Suami? Ma-maksudnya... Ezra Raves memiliki istri?” bisik Freya, kepalanya masih terlalu rumit memahami semua ini.Alena tersenyum. ‘Pasti Freya akan bingung,’ pikirnya. Dia menatap Freya dan mengangguk mengiyakan.“Frey, mungkin kau akan sedikit terkejut, tapi ini lah keluarga kita.” Alena memberi arahan, berharap Freya tidak memandang buruk keluarga yang sudah dimasukinya. “Felisha adalah kakak tiriku, dia dan Ezra Raves pernah menikah tapi... pernikahan mereka tidak berlangsung dengan baik.”Bukan, bukan penjelasan seperti itu yang Freya inginkan. Dia tahu Ezra Raves dan Felisha memang pernah menikah dan dia pun tahu Alena adalah adik tiri dari mamanya. Yang menjadi beban di dalam kepala Freya adalah, kenapa mereka berkata Ezra Raves akan menemui Felisha? Apakah mungkin ma

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 141. Tak Ada Cinta, Pergilah.

    Bibir Freya membeku. Dia tak mampu melanjutkan kata-kata yang sudah tertahan di tenggorokan. Hatinya terlalu lemah untuk mempertanyakan apakah dirinya lah bayi yang dianggap sudah meninggal.“Bayinya adalah...?” Zoe mengikuti kata-kata Freya, menunggu gadis itu melanjutkan kalimatnya. “Frey, apa yang ingin kau katakan, tadi? Kenapa kau menjadi diam?”‘Aku. Apakah mungkin bayi yang meninggal itu adalah aku?’ batin Freya. Kemudian dia tersenyum tipis. Dia tatap semua orang dan berpura terlihat tegar. Padahal, hatinya sudah terlalu rapuh dan lemah. Freya tidak punya keberanian untuk mempertanyakan apakah benar bayi itu adalah dirinya.“Ti-tidak. Aku sangat kasihan terhadap Bibi Felisha. Ketika aku dan Esau berkunjung ke sana, tampaknya beliau sangat menyedihkan,” kata Freya, menahan tangisan di dalam dada.Harry menghela napas panjang. Dia teringat betapa Feli begitu kejam pada Alena di masa lalu, dan semua itu

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 142. Gadis Mabuk

    Pagi-pagi sekali istana keluarga Borisson sudah bising oleh teriakan seorang gadis. Semua orang terkejut, tak terkecuali dengan Zoe yang saat itu masih berlayar di alam mimpi. Dia menjadi terganggu dan menajamkan suara saat pintu kamar diketuk dari luar sana.“Astaga... apakah mereka tidak tahu ini masih sangat pagi?” Zoe menggerutu, tetapi dia tetap bangkit dari atas ranjangnya.“Siapa sayang?” Dixon yang ikut terjaga pun bertanya dari balik selimut yang menutupi sampai wajahnya.Ketika pintu itu dibuka, Zoe bisa mendengar suara bising di bawah sana. “Bibi Tiffa? Astaga, ada apa di bawah sana?” tanya Zoe sedikit kesal.“Nona, itu... seorang gadis datang dan berkata ingin bertemu dengan Tuan Stewart. Katanya dia dari Aussie,” jawab Tiffany.“Aussie?” Zoe mengerut kening. Gadis mana yang datang menemui suaminya jauh-jauh dari Aussie? Apalagi ini masih pagi.Zoe melirik ke belakang, d

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 143. Kau Papa Pembohong!

    “Hei, Natasha, kenapa kau seperti orang bodoh? Jangan kau pikir aku kasihan dan memberimu tempat di rumahku!” Zoe mengoceh lagi, melihat Natasha yang masih termenung bagaikan orang bodoh.“Itu... apakah itu Freya?” tanya Natasha, matanya masih terarah ke pintu di mana Freya menghilang tadi.Alena yang mendengarnya pun berbalik, menatap Natasha dan sedikit penasaran. Apakah Natasha mengenalnya?“Natasha, mari kami antar ke hotel.” Dixon membujuk adik angkatnya, tetapi Natasha menepis tangan Dixon.“Yang tadi... apakah dia Freya?” ulang Natasha sekali lagi.“Kau mengenalnya?” Kini Alena mendekat ke tempat Natasha, penasaran bagaimana ceritanya dia mengenal Natasha.Keluarga Stewart itu tinggal di Australi, sedangkan Freya berkata dirinya hanya pernah tinggal di panti. Hanya Jakarta lah satu-satunya kota yang pernah Freya datangi setelah meninggalkan panti asuhan yang ada di pinggir ko

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 144. Aku Benci Papa!

    “Kenapa Anda terdiam, Tuan Raves? Apakah ucapanku mengejutkan Anda?” kata Freya lagi, matanya tajam menatap sang papa yang mulai goyah. “Dia sangat menyedihkan, sungguh menyedihkan.”“Apa maksudnya?” tanya Ezra, pikirannya terlalu kalut untuk memahami kalimat yang baru diucapkan oleh putrinya. “Kau bercanda? Tidak, itu tidak mungkin.”“Tapi nyatanya, aku sudah melihat segalanya. Aku melihat ibuku yang gila memanggil bayinya yang dia sangka gila, aku melihat betapa dia merindukan bayi itu. Aku menyanksikan sendiri bagaimana Felisha menderita oleh rasa bersalah karena tak bisa membesarkan bayinya!” Suara Freya semakin keras, menggema di seluruh ruangan.Ezra yang sudah tak mampu mendengarkan semua itu, kali ini hampir terjatuh. Tangannya memegangi tembok untuk tidak benar-benar tersungkur di atas lantai.“Kenapa Anda terkejut? Kenapa Anda terlihat sangat lemah, seakan-akan Anda merasa bersala

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 145. Papa dan Anak Bekerjasama?

    Esau terduduk lemah. Sekarang semua orang berkumpul di ruang keluarga dan semua mata menatap padanya, menunggu penjelasan atas pertanyaan yang sudah berkecamuk di dalam kepala semua orang.“Dia bukan gadis yang berasal dari panti asuhan,” kata Esau, memulai pmbicaraan. “Natasha benar, Freya memang berasal dari Inggris.”“Apa maksudmu, Esau?” tanya Alena seraya memegang lembut bahu Esau. Bisa dirasakannya putra kesayangannya itu memang benar-benar dipenuhi kesedihan. Dan dia sendiri seakan tidak ingin mempercayai fakta yang dikatakan oleh putranya.Bagaimana dia akan menerima Freya sebagai menantu yang selama ini dicintai, tiba-tiba harus dikenal sebagai menantu pembohong? Itu sangat tidak bisa diterima kepalanya. Alena tidak ingin rasa sayang yang sudah terjalin untuk Freya, berubah menjadi was-was dan tidak percaya.“Katakan itu tidak benar, Esau. Freya berasal dari panti asuhan, dan dia... dia hanya gadis

Latest chapter

  • Melahirkan anak untuk CEO   Esktra Bab 2. Akhir Bahagia Untuk Semuanya.

    Esau berlari menaiki tangga pintu masuk istana keluarganya, dengan penuh semangat dan senyum yang tergambar di bibirnya. Tangan kanan menjinjing sebuah boks besar yang dia bawakan hadiah untuk istrinya, belakangan ini dia memang menjadi sangat romantis sejak mendengar kabar kehamilan Freya. Setiap akan pulang dari mana pun, Esau menyempatkan membawa hadiah untuk Freya. Baik itu berupa bunga, makanan, atau benda apa saja yang dia temukan di jalan. Terkadang juga Esau mencari-cari sesuatu yang diinginkan ibu hamil melalui situs internet, lantas membawakannya untuk Freya. Dia adalah suami yang begitu mencintai istrinya. “Sayang...” Esau mendorong pintu kamar, memamerkan jinjingan yang dia bawa. “Lihat, aku membawa apa padamu?” Freya yang tengah berbaring membaca sebuah buku, menurunkan buku itu ke atas perutnya dan melihat Esau. Sejak hamil dan dikatakan fisiknya lemah, Freya dengan suka rela mengambil cuti kuliah dan lebih memilih menghabiskan waktu menikmati k

  • Melahirkan anak untuk CEO   Ekstra Bab 1. Cucu

    “Frey, kalian harus datang, ingat!”Leona berseru dari ujung sana, melambaikan tangannya pada Freya yang masih berdiri menunggu Esau membukakan pintu mobil. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban untuk seruan dari Leona.“Baik lah, akan aku usahakan.” Freya lalu masuk ke dalam mobil di samping suaminya yang menyetir.“Datang? Memangnya... ke mana dia mengajakmu?”“Ulang tahun. Leona merayakan ulang tahunnya, dan dia mengundang kita.”“Kenapa kita harus datang?” Esau menyahut acuh, menyalakan mesin mobil yang membawa mereka meninggalkan parkiran kampus. “Aku heran kenapa kau mau berteman dengannya, padahal dulu dia jahat padamu.”Jika dipikir-pikir, Leona memang banyak melakukan kejahatan pada Freya, tapi di balik itu Freya sendiri sudah membalasnya, kan? Lantas kenapa harus merasa dirinya harus membenci Leona lagi? Lagian Leona sendiri sudah meminta maaf secara terang-tera

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 168. Menghargai Keputusan.

    Semua orang menjadi diam melihat kedatangan pria itu. Esau masih terkejut, bahkan dia tidak sadar kapan Ezra Raves berjalan menuju kado besar yang sudah Harry siapkan. Dia menatap Harry dengan tatapan yang sedikit aneh.“Apakah kado dariku sangat besar?” katanya, seakan menyindir Harry. Ezra cukup tahu Harry adalah seseorang yang selalu mempersiapkan segala sesuatu, dan sudah pasti Harry lah yang membuat kado itu seakan-akan dari dirinya. “Kalian tampak senang melihat kado dariku, tapi tampaknya tidak senang dengan kedatanganku.” Ezra berpindah ke depan Harry, mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, Besan, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama.”Harry muak melihat sikap Ezra yang seakan ingin menunjukkan sifat arogannya. Tapi demi menjaga nama baik menantu perempuannya, Harry mengulurkan tangan untuk menyambut Ezra. “Ya, selamat datang kembali. Aku pikir pesawat itu sudah meledak sehingga kau mungkin tidak akan pernah dat

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 167. Pernikahan Menegangkan

    “Selamat, akhirnya kau benar-benar menjadi lelaki jantan.” Parsa menepuk pundak sahabatnya, membuat Esau mengerut kening tidak senang.“Sial! Apa selama ini aku kurang jantan di matamu?” umpat Esau pelan, tidak senang dia dengan ledekan yang ditujukan Parsa padanya.“Mana aku tahu, Freya lah yang tahu bagaimana kau di ranjang.” Parsa melirik Freya dan meneruskan pertanyaan Esau padanya. “Bagaimana, Frey, apakah Esau jago di ranjang?” ucapnya sembari tertawa.Kesal, Esau meninju pelan pundak Parsa untuk menyuruh sahabatnya itu diam. “Diam lah, Brengsek, atau aku memanggil bagian keamanan untuk mengusirmu,” balasnya sambil bergurau.Hal itu membuat Julian ikut tertawa mendengar dua sahabatnya yang saling mengejek, dan ikut serta di dalam perbincangan mereka. “Mungkin kau memang tidak jago, Esau, sebab itu Freya ingin meninggalkanmu.”“Hei, tutup mulutmu atau aku

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 166. Kau Ibu Jahat yang Kurindukan

    “Apa yang kau lakukan, Esau?” Freya menarik Esau untuk menjauh, tetapi Esau tidak menggubrisnya. Dia tidak akan menyerah begitu saja sebelum Felisha menunjukkan apa yang dia sembunyikan.“Frey, aku lah yang lebih dulu mengenal bibi, jadi aku tahu dia tidak sepenuhnya gila. Sebelum kau masuk ke dalam hidupku, perawat mengatakan bibi hanya butuh pengobatan ringan. Dia hanya terlalu malu bertemu denganmu, sampai-sampai berkata tidak ingin melihatmu lagi. Benar seperti itu kan, Bi?” tanya Esau tegas.Tentu hal itu membuat Felisha tak tahan lagi. Dia lelah menahan diri hingga akhirnya meneteskan air mata dari kedua sudut matanya.“Aku orang jahat, kenapa aku berhak memiliki anak? Aku sudah membuat semua orang menderita, aku tidak pantas menjadi ibunya,” bisik Feli lemah.Pertemuan dengan Ezra sudah membuat Feli seperti tersadar bahwa dirinya adalah orang jahat yang tak pantas mendapatkan perhatian dari siapa pun. Semua tuduh

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 165. Kau Tidak Gila!

    “Maaf sudah memisahkanmu dengan papamu.” Esau mengelus wajah Freya, satu jarinya bermain-main di wajah cantik gadis yang bersandar ke pundaknya.Bagaimana pun, Ezra Raves adalah pria pertama yang mencintai gadis itu sejak dia lahir. Mungkin banyak kesalahan yang Ezra lakukan, tapi tetap saja cinta seorang ayah tidak bisa dihilangkan dari hati.“Kau masih sedih?” Kini Esau tatap wajah cantik istrinya dengan memegangi dagu lancip Freya.Menggeleng lemah, tentu saja Freya berbohong. Dia tidak bisa berkata dirinya baik-baik saja setelah yang barusan terjadi.“Sedih sebentar tidak akan membunuhku, kan?” bisik Freya, lagi air matanya mengalir. “Papa tidak boleh hanya menyalahkan mama, mereka sama-sama salah. Aku harus tega pada papa untuk membuatnya menyadari kesalahan.”“Benar, kau tidak melakukan kesalahan. Jika papamu bisa berpikir dengan baik, seharusnya dia menyesal.”Helaan na

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 164. Tak Ingin Cintaku Gagal.

    “Apa yang kalian bicarakan? Sayang, papa mencintaimu. Kau tidak harus mendengarkan kesaksian dari orang-orang yang tidak menyukai papa,” kata Ezra, berharap kali ini putrinya masih mendengarnya. Ezra Raves tidak rela jika Freya menuduhnya tidak menginginkan dirinya.“Tapi bukti yang kutemukan bukan sekedar ucapan orang-orang. Papa juga ingin melihatnya?” Freya menantang papanya, lantas membuka lipatan kertas yang dia pegang.Bagaimana pula ada orang yang berkata demikian? Apakah mereka bisa mendengar isi kepala Ezra? Siapa yang dengan berani membuat kesaksian bahwa Ezra tidak menginginkan bayinya? Sejak mendengar Felisha hamil, Ezra sudah berencana untuk mengurus bayi itu meski tanpa ibunya!“Catatan rumah sakit atas nama Felisha Raves dan suaminya Ezra Raves,” kata Freya, membaca sebagian dari kertas yang ada di tangannya. Dadanya sesak. Pedih Freya rasakan ketika dia melanjutkan untuk berkata, “Catatan ini adalah kunju

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 163. Bukti Kekejaman.

    Freya masih bergeming menatap tangan Esau yang terulur padanya. Lalu perlahan mengangkat mata untuk melihat wajah suami yang... katanya sudah bercerai oleh perbuatan oleh sang papa. Wajah sendunya sulit untuk ditebak, apakah Freya akan menerima uluran tangan itu?Kemudian dia perlahan mengalihkan wajah menatap tangan papanya, lalu mata mereka pun bertemu beberapa detik kemudian.“Mari, Sayang, kita akan berangkat hari ini,” ucap Ezra Raves sekali lagi.“Papa menjagaku?” Suara serak yang menyiratkan kerinduan akan cinta.“Pasti, karena kau lah separu dari nyawaku yang tersisa.” Ezra mengangguk perlahan.Ezra memang banyak melakukan kebohonga, tapi semua dia lakukan untuk alasan yang tepat. Dia hanya tidak ingin membuat Freya seperti ibunya.“Freya, ibumu memiliki temprament yang sangat buruk. Dia suka menyakiti orang lain tanpa peduli siapa orangnya. Aku menjauhkanmu dari dia karena aku mencintaimu, a

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 162. Pilihlah Aku, Suamimu.

    “Esau, tunggu!” Freya hampir saja terjatuh ketika mengikuti langkah suaminya turun dari mobil. “Bukankah kau bilang akan mempertahankanku? Kenapa kau ingin mengembalikanku pada papa?” katanya lagi. Freya tidak ingin pergi, dia berhenti menatap rumah besar di mana papanya menunggu.“Freya, ikut lah, papamu sudah tak sabar menunggu.”Kemarahan Esau sudah sampai di puncak kepalanya, sehingga tak ada waktu baginya membahas hal ini. Esau hanya ingin segera bertemu dengan Ezra Raves dan menyelesaikan masalah mereka. Dia tidak tahan mendengar kata-kata Ezra yang bahkan sudah mengurus perceraiannya dan Freya. Bukankah pria itu sudah sangat keterlaluan?“Tapi aku tidak mau! Aku mencintaimu, aku ingin denganmu!” Freya yang baru mendapat kasih sayang dari seluruh anggota keluarga Borisson, tiba-tiba merasa sangat sedih. Esau, lelaki yang pagi tadi berkata mencintai dirinya bahkan rela mati untuknya, kenapa sekarang justru sep

DMCA.com Protection Status