All Chapters of Finding Nami ( INDONESIA ) : Chapter 81 - Chapter 90
147 Chapters
81. Amanda Berulah
"May, lo baik-baik saja?" tanya Cindy yang melihat Malika mematung dengan tatapan mata yang kosong."May," panggil Cindy.Semenit kemudian Malika sadar dari lamunannya. Namun tiba-tiba ia menangis. "May, ada apa?" Cindy kebingungan."Aku melihatnya, aku melihatnya, Cindy.""Siapa maksud lo? Hue nggak mengerti siapa yang lo maksud?""Gue melihat James.""Oh, lo melihat pacar lo. Lalu kenapa lo menangis? Di mana dia?" Cindy celingukan mencari keberadaan James."Dia sudah pergi.""Terus kenapa lo menangis? Telepon dia katakan lo ada di sini atau lo gue antar pulang. Mungkin dia membutuhkan lo setelah pulang dari luar negeri. Lo sudah hafal kan dengan kebiasaannya? Setelah pulang dari luar negeri, mungkin dia ingin dilayani.""Gue sudah tidak dibutuhkannya lagi, Cindy." Malika lalu menutup wajahnya dengan kedua belah tangannya."Apa maksud lo?""Gue baru saja melihat James bersama dengan seorang gadis.""Hufft," Cindy langsung mencebik. "Lo sudah tahu kalau pacar lo itu seorang playboy,
Read more
82. I Want You
"Baiklah, atur pertemuan dengan Amanda." ucap James yang terpaksa harus mau menemui Amanda demi kelancaran hubungannya dengan Nami."Baik, Bos.""Itu saja atau ada yang lain?""Hanya itu saja yang mengganggu, Bos.""Lalu apakah dia menarik habis sahamnya?""Waktu itu ia sempat menarik lima puluh persen saham di perusahaan kita. Namun seminggu kemudian ia kembali menyuntikkan dana ke dalam perusahaan kita.""Dasar wanita plin-plan," gerutu James.""Lalu apa langkah selanjutnya, Bos.""Maksud lo?""Apa antisipasi Anda dalam menyingkirkan wanita-wanita simpanan Anda karena kini ada Nona Nami."Wajah James mendadak murung. "Gue belum tahu, masalah ini sangat rumit.""Gue tidak menyangka akan jatuh cinta kepada Nami. Gue pikir setelah pengkhianatan Malika, aku tidak akan bisa jatuh cinta lagi kepada wanita. Namun pertemuan gue dengan Nami kali ini membuat gue sadar bahwa gue telah jatuh cinta padanya. Jatuh cinta kepada tunangan gue sendiri yang telah meninggalkan gue dua tahun yang lalu."
Read more
83. Sentuhan Amanda
"Jangan, Kak, Nami menepis tangan James yang ingin masuk ke dalam celana dalamnya."Nami, biarkan aku menyentuhmu.""Jangan, aku mohon.""Aku sudah lama tidak menyentuh perempuan, please…." James menatap Nami dengan tatapan memohon. "Untuk saat ini aku belum bisa, bukankah Kakak pernah bilang tidak akan memaksaku?"James terkesiap, ia lalu meremas rambutnya. "Maafkan aku, Nami."Nami mengangguk."Tapi kalau untuk yang ini, boleh kan?"Nami yang tidak tahu apa maksud perkataan James hanya terkesiap ketika James kembali mencium bibir Nami dengan lahap. Kedua tangan James meremas pantat Nami.Nami menjerit dalam batinnya ia menyukai sentuhan James di tubuhnya. Bahkan tadi saat James mencubit puncak dadanya hampir saja ia mengizinkan James untuk menyentuhnya lebih dalam.Nami membalas ciuman James dan ciuman kali ini lebih panas dari sebelumnya. Karena Nami sudah mulai terbiasa dengan ciuman James yang menuntut. Keduanya saling bertukar saliva dan lidah mereka saling bertaut. Bahkan kin
Read more
84. Ancaman
James tidak menjawab, ia hanya mendesah.Amanda membuka sabuk lalu menurunkan celana James. Posisi James yang sedang duduk di sofa dan Amanda yang bersimpuh di hadapannya. Sudah bersiap memberikan kenikmatan kepada laki-laki pujaannya.James terlena dengan permainan tangan Amanda. Sehingga ia lupa tujuan awalnya ke hotel itu untuk membicarakan hubungannya dengan Amanda. James ingin mengakhirinya karena ia ingin menjalin hubungan serius dengan Nami. Namun saat ini James yang sudah di bawah pengaruh nafsu kelelakiannya yang menginginkan dipuaskan."Aku merindukannya, James." Amanda menjilat bibir bawahnya lalu membuka mulutnya lebar. Ia langsung mengecup puncak kepala kejantanannya James."Shit!" James mengumpat ketika bibir basah Amanda mulai menjilat puncak kejantanannya. Bibir basah itu terasa hangat ketika mengelilingi kejantanannya dari atas ke bawah hingga menyentuh dua bulir buah zakar miliknya."Amanda, jangan mempermainkanku," desis James.Amanda terkekeh lalu mengedipkan mata
Read more
85. Pertanyaan Aneh
"Aku tidak takut karena Ayahku juga mempunyai koneksi yang banyak. Seberapa kaya suamimu ingin menghancurkanku? Aku bisa terlindungi ketika aku melakukan panggilan satu telepon kepada ibuku bahwa aku ingin kembali ke keluarga Hill." ucap James sambil tersenyum meremehkan Amanda."Kurang ajar kamu, James, kamu tidak ingat bagaimana aku menolongmu saat kau kamu berada di jalanan dan membutuhkan uang? Akulah yang membantumu untuk menjalankan perusahaanmu yang diambang kehancuran.""Aku hanya meminjam uang, Amanda. Aku tidak pernah mengambil uangmu secara cuma-cuma. Bahkan hasil royalti dari sahammu pun aku bayarkan kepadamu. Walaupun kamu tidak menerimanya. Doni akan mengirimkan rekening yang berisikan hasil royalti selama dua tahun. Aku sedikit pun tidak mengambil uang darimu, camkan itu! Aku bukan lelaki pengemis.""Dan untuk hubungan kita di atas ranjang. Aku lebih banyak memuaskanmu. Jadi akulah yang rugi selama dua tahun ini. Harus menahan kesal untuk menyenangkanmu.""James, James,
Read more
86. Percaya pada Kakak
"Lupakan tentang pertanyaanku." Nami mendorong tubuh James lalu bangkit dari tempat tidurnya. Ternyata James adalah laki-laki egois yang hanya menganggap dirinya suci dan ingin menyentuhnya. Namun ketika mendengar jika ada laki-laki yang pernah menyentuhnya James terlihat meragukan apa yang sedang diinginkannya saat ini."Hei, tunggu!" Kenapa kamu marah? Kakak tidak mengatakan apapun.""Keraguan di wajah Kakak sudah menjawab semuanya, Kak.""Sayang, jangan marah. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kakak bukan laki-laki yang bersih, Kakak akan egois jika mempermasalahkan itu. Maafkan Kakak, Kakak mencintaimu dan sangat menginginkanmu saat ini." James meraih tangan Nami lalu meletakkannya di atas kejantanannya.Nami terkesiap, ini pertama kalinya ia merasakan kerasnya kejantanan seorang laki-laki dengan telapak tangannya."Dia tidak akan sekeras ini jika aku tidak menginginkanmu, Sayang." James mengecup tengkuk Nami lalu tangannya meremas pantatnya."Kak Oliv," napas Nami mulai memburu."
Read more
87. Sarah Kecelakaan
Gerakan jarinya James bergerak semakin cepat dan itu membuat jantung Nami berdetak menggila. Gelenyar-gelenyar aneh itu semakin membuatnya ingin mendapatkan sesuatu."Kak Oliv," desah Nami saat dirinya mengalami klimaks. Tubuhnya menegang, napasnya memburu dan pori-pori di tubuhnya meremang. Ini pertama kalinya ia merasakan hal aneh yang membuatnya nikmat. Rasa yang begitu melenakan dan ini diberikan oleh laki-laki yang dicintainya. James tersenyum puas saat jarinya yang berada di kewanitaannya Nami seperti tersedot ke dalam. Terhimpit oleh hangatnya kewanitaan Nami dan cairan lembut membasahi jari-jarinya James."Kak Oliv," panggil Nami dengan terbata."Ya, Sayang," James menarik jarinya dari kewanitaannya Nami lalu menjilat sisa-sisa cairan yang berada di jarinya.Nami membuka matanya, menatap wajah tampan James yang sekarang sedang menatapnya. Rasa canggung dan malu yang tadi dirasakannya telah berganti dengan perasaan yang memuja. Nami ingin lebih diperlakukan layaknya sepasang k
Read more
88. Jangan Tinggalkan Aku
Kamu adalah milik Kakak dan Kakak tidak akan membiarkan orang lain menikmati keindahan tubuhmu. Catat itu!" James mencubit bibir Nami lalu mencium bibirnyaNami mendorong tubuh James. "Sudah cepat pergi lah dan cepat kembali aku tidak ingin terkurung sendirian di sini.""Kakak akan segera kembali, tunggu Kakak, ya?"James mengelus rambut cokelat Nami. Setelah Kakak kembali, kita lanjutkan yang tertunda tadi." James mengedipkan sebelah matanya.Pipi Nami bersemu merah lalu memalingkan mukanya."Hei, reaksi apa itu? Bukankah tadi kita sudah melakukannya walaupun belum sempurna?""Sudah sana, selesaikan dulu urusan Kakak.""Oke, Sayang, setelah selesai. Kita lanjutkan yang tadi, deal?""Aku tidak janji kalau Kakak terlambat pulang.""Tidak mungkin, dalam satu jam Kakak pasti akan sudah kembali.""Sana pergi.""Oke," James menjauhkan dirinya dari Nami lalu mengambil celana jeans dan kaos polo untuk dikenakannya. Nami menatap dari kejauhan dengan penuh kekaguman karena James memakai outfit
Read more
89. Membencinya?
James mendesah lelah menatap Nami yang sudah tertidur lelap. Ia tidak menepati janjinya kepada Nami karena James pulang terlambat setengah jam kemudian. Malika yang menghalangi kepulangannya. Ingatan James melayang setengah jam yang lalu di ruang unit gawat darurat ketika Malika yang menangis histeris menghalangi James untuk meninggalkannya."James, aku mohon. Jangan tinggalkan aku. Sudah hampir dua bulan kita tidak bertemu. Saat ini aku sangat membutuhkanmu, please." James diam membeku, tidak mempedulikan tangisan Malika. Pikirannya saat ini memikirkan Nami yang ditinggalkan sendirian di apartemennya. "Doni akan mengurus biaya administrasi dan keperluan lo. Jika lo memerlukan sesuatu hubungi Doni, gue ada urusan.""Urusan apa? Sepenting apakah urusan itu sehingga kamu tidak ingin menemaniku sejenak saja di saat diriku terluka parah."James menghela napas, "bukan urusan lo. Sudah gue bilang lo tidak berhak mengatur hidup gue, "ucap James dingin."Aku tidak masalah jika harus berbagi
Read more
90. Melanjutkan yang Tertunda
Rahang James mengeras ia sangat marah mendengar Malika menyebut nama Nami."Dengar May, gue peringatkan untuk tidak mengusik ketenangan gue. Lo tidak berhak apa-apa tentang hidup gue. Jangan sekali-kali lo membuat kerusuhan di hidup gue dengan mengusik Nami. Gue tidak akan segan untuk memberi lo pelajaran. Anggap ini adalah suatu ancaman dan ingat baik-baik dalam hati lo." Setelah selesai mengatakan ancaman kepada Malika. James segera meninggalkan ruang unit gawat darurat itu lalu ingin segera kembali ke apartemen menemui Nami.James menatap Nami yang sedang tertidur. Ia membuka selimut yang menutup tubuh Nami. Namun kemudian ia tersenyum melihat tubuh Nami yang kini sudah memakai piyama dengan motif kartun Disney. Nami memakai setelan piyama lucu yang berwarna pink dengan gambar kartun seperti anak usia remaja.James terkekeh mengingat pertemuannya dulu dengan Nami untuk yang pertama kalinya. "Dulu gue sangat kesal dengan lo. Menganggap lo gadis kecil yang tidak menarik. Tapi sepertin
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status