Share

86. Percaya pada Kakak

"Lupakan tentang pertanyaanku." Nami mendorong tubuh James lalu bangkit dari tempat tidurnya. Ternyata James adalah laki-laki egois yang hanya menganggap dirinya suci dan ingin menyentuhnya. Namun ketika mendengar jika ada laki-laki yang pernah menyentuhnya James terlihat meragukan apa yang sedang diinginkannya saat ini.

"Hei, tunggu!" Kenapa kamu marah? Kakak tidak mengatakan apapun."

"Keraguan di wajah Kakak sudah menjawab semuanya, Kak."

"Sayang, jangan marah. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kakak bukan laki-laki yang bersih, Kakak akan egois jika mempermasalahkan itu. Maafkan Kakak, Kakak mencintaimu dan sangat menginginkanmu saat ini." James meraih tangan Nami lalu meletakkannya di atas kejantanannya.

Nami terkesiap, ini pertama kalinya ia merasakan kerasnya kejantanan seorang laki-laki dengan telapak tangannya.

"Dia tidak akan sekeras ini jika aku tidak menginginkanmu, Sayang." James mengecup tengkuk Nami lalu tangannya meremas pantatnya.

"Kak Oliv," napas Nami mulai memburu.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status