"Bos, ada apa?" tanya Doni yang penasaran karena James terlihat sangat kesal."Selesaikan sisa pekerjaan gue, Don. Kalau ada berkas yang harus ditandatangani pisahkan saja. Besok pagi gue akan menandatanganinya." James menutup laptop dan map yang berada di hadapannya. Ia harus segera menemui Nami. Gara-gara pesan yang dikirim Nami, pikirannya menjadi kacau."Bos, tapi kurang sedikit lagi.""Besok akan gue selesaikan," jawab James."Tapi apa Anda lupa, satu jam kemudian kita ada meeting dengan klien dari Jakarta.""Gue bilang semuanya tidak penting," Don."Doni tersenyum, ia tahu kenapa James moodnya berubah dan terlihat sangat ketus. "Apa yang terjadi dengan Nona Namida?" Doni mengikuti James yang ingin keluar dari ruangannya."Urus saja pekerjaan lo dan jangan bertanya yang macam-macam," jawab James kesal."Pak," panggil Dela yang was-was jika James akan marah kembali."Ada apa?" James akhirnya berhenti karena Dela menghalangi langkahnya."Saya sudah menyusun schedule Anda hari ini. D
"Cemburu?" Nami menghadap James lalu menatapnya."Ya, aku cemburu jika kamu bersama dengan laki-laki lain. Dan sepertinya kalian sangat akrab." James tidak berbohong kali ini. Hatinya memang tidak suka jika ada laki-laki lain yang berdekatan dengan Nami."Hahaha," Nami terbahak. "Akrab bagaimana? Kakak sendiri bagaimana?" sindir Nami."Aku?" James menunjuk dadanya."Kak Takeshi bilang Kakak dulu adalah seorang playboy. Bahkan Kakak serumah dengan salah satu pacar Kakak. Kakak sendiri pun mengakui hal itu. Sekarang siapa yang harusnya cemburu, aku atau Kakak?" cibir Nami."Sayang, jangan berkata begitu. Sekarang di hati Kakak tidak ada wanita lain selain kamu. Kakak juga tidak ingin untuk menyentuh mereka lagi."Nami menggedikkan bahunya. "Siapa tahu, aku tidak bisa meraba hati Kakak. Mungkin saja Kakak masih ingin merasakan kehangatan wanita lain.""Kakak bersumpah, Kakak tidak pernah menginginkan wanita lain lagi setelah Kakak jatuh cinta padamu. Ya, dulu Kakak akui tidak mencintaimu.
Sedangkan itu di Jakarta. Amanda mengamuk, ia membuang semua barang-barang yang berada di meja riasnya. Ia menarik seluruh saham di perusahaannya James. Namun laki-laki idamannya itu masih tenang dan tidak menghubunginya. Padahal Amanda ingin James menelepon dan mengemis padanya. Meminta bantuannya dan menerima syarat dari Amanda. Mereka kembali bisa bersama. Amanda sangat merindukan James. Berada di pelukan James dan bercinta semalaman adalah hal terindah dalam hidupnya.Namun kenyataan itu hanyalah angan-angan bagi Amanda. Karena nyatanya James tidak menghubunginya hingga detik ini. Amanda menangis sesegukan. Hidupnya sangat mengenaskan. Tidak dianggap oleh suami dan dibuang begitu saja oleh James, pria selingkuhannya. "Sungguh malang nasibku.""James, sungguh kejam dirimu padaku." gumam Amanda dengan suara lirih. Bayangan masa lalu saat pertama kali bertemu dengan James serta saat-saat mereka mulai dekat menari-nari di pelupuk mata Amanda. Apalagi percintaan panas mereka, tidak mung
Mendadak Amanda ketakutan karena menyebut nama James ketika klimaks. Jika Tomi mengetahui dirinya selingkuh. Maka habislah riwayatnya. Mungkin James bisa menyelamatkan diri dengan bantuan orang tuanya. Tapi dirinya pasti akan hancur bersama dengan keluarganya. Tomi adalah sosok yang mengerikan. Apalagi setelah posisi kedudukannya di dunia perpolitikan menguat. Pasti laki-laki itu tidak akan membiarkan Amanda hidup tenang setelah ini."Maaf, Pak, dari tadi klien menelpon menanyakan Anda," sekretaris itu datang kembali ke kamar untuk memanggil Tomi sekaligus menghentikan percintaan antara Tomi dan Amanda.Amanda melirik wajah Tomi yang berada di atasnya. Apakah laki-laki itu mendengarkan desahannya atau mendengarkan sekretarisnya?"Sialan, aku sudah mengatakan padamu untuk menunggu di luar. Kenapa kamu datang menggangguku, hah!" bentak Tomi dengan wajah yang menyeramkan menatap sekretarisnya."M-maaf, Pak. Saya hanya….""Diam! Keluar kamu!" Tomi berteriak sehingga membuat sekretaris itu
"Nona Nami." panggil Doni sedikit keras agar James mendengarnya. Spontan James berdiri lalu mendorong tubuh Dela hingga gadis itu terjatuh."Aduh," Dela mengaduh kesakitan. Namun James tidak sedikit pun peduli."Nami, Sayang." James berlari keluar ruangan."Don, Di mana Nami?""Turun ke bawah.""Sial!" umpat James sambil memencet lift yang tidak datang juga."Harusnya lo cegah kepergiannya." omel James sambil menekan-nekan tombol lift berkali-kali."Saya tadi sudah memberikan kode pada Anda, Bos." "Tetap saja kurang, Bodoh." James segera masuk lift umum karena Nami turun menggunakan lift khusus.Sampai di lobi kantor, James celingukan mencari keberadaan Nami. "Nami, di mana kamu berada, Sayang?" gumam James yang menyusuri lobi kantor seperti induk ayam mencari anaknya. Mata James terbelalak saat melihat Nami melambaikan tangannya. Sepertinya gadis itu sedang menghentikan sebuah taksi."Oh tidak, Nami tunggu!" James secepatnya berlari lalu memeluk Nami dari belakang. Tepat saat se
Nami berusaha mendorong tubuhnya James yang berada di atasnya. Namun ciuman James yang menghanyutkan membuatnya menyerah dan menikmati ciuman itu. 'Sial, kenapa terlena dengan ciumannya?' keluh Nami dalam hati. Menyadari Nami berhenti melawan. James semakin memperdalam ciumannya, tangannya pun reflek menelusup ke dalam gaun Nami lalu meremas buah dadanya. Mata Nami membulat setelah tangan James memilin puncak dadanya. Kulitnya seketika meremang dan gelenyar gairah tiba-tiba datang dalam tubuhnya.James teringat dengan kaki Nami yang berdarah. Ia pun menyudahi ciumannya dan menarik tangannya dari balik gaun Nami. "Maaf Kakak telah berbuat yang menyebalkan. Sebaiknya Kakak obati dulu luka di lututmu. James menarik tubuh Nami untuk duduk lalu mengambil sapu tangan dari celana kainnya. Dengan hati-hati James mengelap bibir Nami yang basah oleh salivanya. Nami hanya mengerjap, ia berusaha mengembalikan kesadarannya. Kedekatan sekretaris itu dengan James. Ia marah, terjatuh lalu baru saja
James kesiap dengan pertanyaan Nami. Ia tidak menyangka jika tunangannya itu akan menanyakan tentang dirinya dan Dela yang pernah bercìnta pada saat ia kembali ke Surabaya beberapa minggu yang lalu."Ayo jawab, Kak. Jangan bohong padaku." tuntut Nami dengan tatapan yang tegas."Tidak, Sayang. Waktu itu Kakak sudah jatuh cinta padamu. Mana mungkin Kakak menyentuh wanita lain, oke?" kali ini James berbohong sedikit karena memang pada waktu itu ia belum yakin akan cintanya kepada Nami. Saat kembali ke Surabaya dia memang bercìnta dengan beberapa wanita termasuk Dela. Namun ia pikir tidaklah curang karena memang pada saat itu ia belum benar-benar jatuh cinta kepada Nami. Jika Nami sudah jatuh cinta padanya saat itu. Itu adalah suatu keberuntungan baginya."Benarkah?" Nami setengah tidak percaya. "Astaga, Sayang. Kakak tidak berbohong, kamu menyuruhku jujur, kan? Dari tadi Kakak sudah berkata jujur."Nami diam beberapa saat. Ia senang mendengarnya. Karena bagaimanapun, ia tidak rela jika s
"Yah," sapa James setelah keluar dari ruang lelang tender sebuah resort baru di kawasan pantai. Kali ini James harus menyerah ketika perusahaan milik ayahnya yang berhasil mengalahkannya. Kredibilitas Bagaskoro Grup dan penjelasan Dimas adalah salah satu kesatuan yang tidak bisa ditolak pihak klien. Sebagaimana keras James memikirkan strategi jitu untuk memikat hati klien agar perusahaannya terpilih. Berakhir sia-sia karena presentasi Dimas yang mewakili Baskoro Grup memang sempurna. Cara Dimas menyampaikan presentasi di dekat proyektor seperti seorang presiden yang tengah memberikan pidato di acara istana keprisedenan. Tenang, lugas dan dapat membidik harapan klien secara tepat. Apalagi ditunjang dengan nama besar Baskoro Grup yang sudah berdiri puluhan tahun dengan stabil tanpa adanya goncangan berarti di tengah-tengah memburuknya dunia bisnis karena resesi. "Bagaimana kabarmu?" Sebenarnya Dimas cukup bangga dengan pencapaian James selama ini. Tanpa dukungannya, putra semata wayangn
Pov Nami Aku tidak menyangka Kak Oliv masih memperlakukanku dengan romantis. Bahkan ia tidak peduli ketika aku sudah hamil besar. Ia sudah paham bagaimana cara memperlakukan ibu hamil ketika bercinta. Aku perhatikan suamiku sangat rajin bertanya tentang seputar kehamilan dan kegiatan seks yang harus dihindari dengan wanita hamil. Ia tidak sungkan bertanya dan berkonsultasi. Aku juga sempat memergokinya sedang mencari artikel yang membahas percintaan dengan wanita hamil dengan segala resikonya. Tentu saja ia tidak lupa mencari tahu bagaimana posisi bercinta dengan ibu hamil agar aman untuk bayinya. "Kak," aku medongakkan wajahku ketika kejantanannya memompa kewanitaanku. Entah kenapa aku selalu bergairah ketika berdekatan dengannya. Mungkin karena efek hormon kehamilanku. Padahal dulu sebelum hamil aku tidak seperti ini. Tidak menginginkan percintaan setiap hari. Dulu Kak Oliv sering merayuku agar aku mau bercinta dengannya. Namun beda ketika aku hamil, tanpa dirayu pun kadang aku me
Pov James Delapan bulan kemudian. Aku menatap istri kecilku yang sedang terlelap dalam dekapanku dengan perutnya yang membuncit. Ia tidur miring menghadap ke arahku dengan perutnya yang diganjal oleh sebuah bantal kecil khusus. Setelah kepulangan kami dari bulan madu, Nami dinyatakan positif hamil. Saat itu aku sangat bahagia karena sesuai dengan harapan kedua orang tuaku yang menginginkan cucu. Nami langsung hamil. Aku yang dari pertama juga menginginkan seorang anak melarang Nami untuk melakukan program KB dan untungnya Nami menyetujuinya sehingga tidak ada penundaan kehamilan setelah pernikahan kami. Dan sekarang Nami sudah hamil tujuh bulan. Namun yang membuat aku heran badannya tidak mengalami perubahan hanya bagian perutnya saja yang membesar. Dengan tubuhnya yang mungil, kadang aku merasa kasihan karena sepasang kaki kecilnya harus menahan beban beberapa kilo yang berada di perutnya. Kami sudah pergi ke dokter melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anak kami. Karena kami
POV James Aku tersenyum mengingat percintaan panas kami di jet waktu itu. Nami sangat liar, membuat gairahku naik beberapa kali lipat dibanding biasanya. "Kamu serius? Aku masih bertanya di saat Nami telah melepas kaosnya. Tentu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku pun segera melepas semua pakaianku tanpa terkecuali. Langsung kudekati Nami lalu kupeluk tubuhnya yang hangat. Aku sangat merindukan momen ini. Sejak kami berbaikan, terhitung hanya beberapa kali kami bercinta. Aku haus kehangatan, aku ingin memasuki kewanitaannya yang sempit. Merasakan setiap pijatan lembut di kejantananku. Istri kecilku bagaikan candu untukku. Membuatku melayang dan puas pada saat yang bersamaan. "Kak Oliv," Nami mendesah saat kukecup tengkuknya. Tubuhnya menggeliat setelah mendapat rangsangan dari tanganku. "Kakak sudah memastikan semua kru tidak akan melihat kita?" tanya Nami dengan suara yang sudah terengah. "Tentu Sayang, aku tidak mungkin memperlihatkan percintaan kita kepada orang l
Lima jam sebelumnya. "Hei, kamu kan gadis tadi?" tanya Becky saat melihat Nami keluar dari kamar hotelnya. "Kamu bicara denganku?" Nami pura-pura tidak paham dengan maksud Becky. "Kemarin James memanggilmu Sayang." "Sayang? Apa maksudmu?" Hati Nami yang sedikit membaik berubah kesal dengan kehadiran Becky. "Laki-laki tampan yang bersamamu, ke mana dia?" Nami menghela napasnya, "aku tidak mengenalnya." "Kumohon pertemukan aku dengannya. Aku sangat mencintainya dan aku ingin menikah dengannya." "Dengar Nona aku tidak tahu tentang keberadaannya dan kamu ingin aku membawamu …." Nami terkesiap melihat Becky berlutut di hadapannya. "Tolonglah, aku mohon. Aku tidak bisa melupakannya. Aku mencoba bercinta dengan laki-laki lain tapi itu tidak bisa menghapus kenanganku bersama James. Hanya James yang bisa memuaskanku di ranjang. Perlakuannya sangat manis dan lembut. Sungguh aku tidak bisa melupakannya." Nami langsung emosi mendengar Becky menceritakan percintaan James dengannya. "Nona
"Babe!" James mencari Nami di kamarnya. Istrinya itu memutuskan pisah kamar setelah pertemuan mereka dengan Becky. Apalagi setelah James jujur mengatakan jika pernah bercinta dengan Becky. Nami langsung marah sehingga tidak mau tidur sekamar dengan James. Jangankan bulan madu indah, makan malam saja Nami tidak ingin bersama James. Dan pagi ini Nami sudah menghilang dari kamarnya. "Bodohnya gue, harusnya gue lebih mengawasi keberadaannya." James memang berada di kamar lain. Tapi ia mengawasi keberadaan Nami dari balik pintu. Tadinya ia akan menunggui di depan pintu kamarnya Nami. Namun karena beberapa pengunjung hotel menatapnya curiga, James memutuskan kembali ke kamarnya. Lagipula James takut Becky datang lagi dan membuat Nami semakin marah. "Ke mana dia, ya?" James berjalan mondar-mandir di lobi hotel. "Mungkin dia ke sana, menemui Takeshi." James terkesiap saat mengingat Takeshi. Teman Nami yang berpura-pura menjadi sepupunya dengan tujuan ingin memiliki Nami sebagai kekasih. "T
'Becky?' Alis Nami terangkat, siapa lagi wanita ini? Wanita yang mempunyai bentuk tubuh seperti model artis panas. Tinggi tubuh Becky sebatas telinga James. Rambutnya panjang di atas pinggul yang diwarnai merah. Kulitnya cokelat eksotis dan wajahnya cantik. Buah dada dan pantatnya menonjol sempurna. Jika dibandingkan dengan dirinya, sungguh Nami tidak ada apa-apanya. James langsung menarik tangan Nami untuk masuk ke dalam. Ia ingin menjelaskan identitas Becky agar tidak salah paham "James," Becky memeluk James dari belakang. Tubuh seksi wanita itu menempel dan kedua buah dada montoknya menekan punggung James. Mata Nami melotot, ia kesal karena Becky cuma mengenakan bikini two-piece dan saat ini buah dada montoknya tersingkap separuh. Puncak dada kecoklatan itu menyembul keluar dan Nami bisa melihat jika puncak dada itu sudah menegang, menandakan wanita seksi itu sedang bergairah. James langsung melepas tangan Becky, "maaf saya tidak mengenal Anda. Anda salah orang." "Tidak mungkin
"Lo sedang chat dengan siapa?" tanya James kepada Doni. "Dela, Bos." "Dela? Kalian berpacaran? " "Ck, Bos, saya hanya menganggap Dela sebagai adik kandung saya sendiri. Kami berteman dan bekerja sama selama dua tahun di Surabaya. Walaupun dia kadang menyebalkan, tapi Dela banyak membantu pekerjaan saya." James nenggedikkan bahunya, "gue udah putus dengan Dela. Kalau lo suka, deketin aja. Dela bukan cewek matre." "Ck, saya dan Dela teman biasa. Saya menyukai gadis lain." "Gadis macam apa? Siapa?" "Ups, Anda menjebak saya, Bos." Doni mendengkus. "Hahaha, gue udah anggap lo sebagai saudara kandung gue, Don. Lo bisa cerita ke gue, mungkin gue bisa bantu lo." "Tapi saya belum berhasil mendapatkan hatinya," keluh Doni. "Payah, bawa bunga, ajak dia makan malam. Setelah itu mampir di toko tas branded lalu ajak dia ke hotel untuk bercìnta." "Itu jurus Anda dulu saat menjadi playboy." gerutu Doni. James hanya tergelak saat menggoda Doni. "Harusnya Bos memberitahu saya bagaimana cara
"May," panggil Rico. Saat ini laki-laki itu sedang berada di sebuah rumah sakit swasta di mana Malika yang baru saja melahirkan.Malika memalingkan mukanya saat Rico membawa bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Ia masih belum menerima kenyataan jika hubungannya dengan James telah berakhir. Setelah terbongkarnya kebohongannya di restauran saat itu. Rico memaksa Malika untuk tinggal bersama di apartemennya. Bagaimanapun Rico ingin bertanggung jawab penuh kepada Malika dan bayinya. Walaupun Malika menunjukkan sikap yang menyebalkan. Rico tidak menyerah, ia bertekat akan meluluhkan hati Malika, terlebih ada bayi yang sudah dilahirkan oleh gadis itu. Darah daging yang diharapkan Rico bisa menjadi jembatan bersatunya hubungan antara dirinya dan Malika."Bawa dia pergi." Malika enggan melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.Mendengar kata-kata ketus Malika, dokter dan suster saling berpandangan. Mereka heran karena baru pertama kali ini mereka mendengar seorang ibu yang tidak mau menima
James terkesiap mendengar penuturan Nami. Jadi yang menyebabkan Nami melarikan diri di hari pernikahan mereka karena Malika mengirimkan video percintaan mereka. 'Sial,' umpat James dalam hati. James mengetatkan rahangnya, tidak menyangka jika Malika akan begitu licik menggagalkan pernikahannya dengan merekam kegiatan panas mereka. 'Oh, malam di mana gue mabuk itu dia sengaja merekamnya lalu mengirimkannya kepada Nami.' James sangat menyesal karena telah berpikiran buruk kepada Nami selama dua tahun ini. Ternyata dirinya sendiri yang menyebabkan Nami patah hati lalu meninggalkan Jakarta hingga kecelakaan dan amnesia. Beruntung Nami selamat dan belum bisa dimanipulasi oleh Takeshi. Jika tidak, James akan menghukum dirinya sendiri karena kecerobohannya. Namun karena peristiwa itu James patut bersyukur karena hilang ingatan, Nami gampang didekati oleh James. Dan niatnya balas dendam urung dilaksanskan karena tanpa sadar James jatuh cinta kepada Nami. "Hei, dengar. Kakak sudah jujur pada