Share

83. Sentuhan Amanda

"Jangan, Kak, Nami menepis tangan James yang ingin masuk ke dalam celana dalamnya.

"Nami, biarkan aku menyentuhmu."

"Jangan, aku mohon."

"Aku sudah lama tidak menyentuh perempuan, please…." James menatap Nami dengan tatapan memohon.

"Untuk saat ini aku belum bisa, bukankah Kakak pernah bilang tidak akan memaksaku?"

James terkesiap, ia lalu meremas rambutnya. "Maafkan aku, Nami."

Nami mengangguk.

"Tapi kalau untuk yang ini, boleh kan?"

Nami yang tidak tahu apa maksud perkataan James hanya terkesiap ketika James kembali mencium bibir Nami dengan lahap. Kedua tangan James meremas pantat Nami.

Nami menjerit dalam batinnya ia menyukai sentuhan James di tubuhnya. Bahkan tadi saat James mencubit puncak dadanya hampir saja ia mengizinkan James untuk menyentuhnya lebih dalam.

Nami membalas ciuman James dan ciuman kali ini lebih panas dari sebelumnya. Karena Nami sudah mulai terbiasa dengan ciuman James yang menuntut. Keduanya saling bertukar saliva dan lidah mereka saling bertaut. Bahkan kin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status