Home / Romansa / My Obsessive Ex / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of My Obsessive Ex: Chapter 61 - Chapter 70

176 Chapters

Bab 61

Ansel masih memaku tatapannya pada sosok wanita berhijab yang duduk di seberangnya. Kalau saja dia tidak mencermati warna bola mata wanita tersebut, pasti dia akan mengira bahwa wanita tersebut benar-benar Ae Ri. Gadis impian yang akan dijemputnya pagi ini.“Bagaimana? Qeiza cantik, kan?” tanya Alina. Bibirnya menyunggingkan senyuman menggoda pada putra semata wayangnya itu.“Mama ketemu dia di mana?” Ansel mengabaikan pertanyaan mamanya dan malah berbalik menyerang mamanya dengan pertanyaannya sendiri. “Mama yakin wanita asing ini Qeiza?”Meskipun Ansel belum pernah sekali pun bertemu dengan mantan istrinya itu, entah kenapa hatinya meragukan identitas wanita tersebut. Rasanya sedikit aneh ketika tahu-tahu wanita itu muncul di rumahnya, padahal dialah yang telah mengajukan gugatan cerai serta mengembalikan semua barang pemberiannya. Apa sekarang dia menyesal?“Ansel! Tidak baik berprasangka buruk pada orang lain, apalagi pada mantan istrimu sendiri.” Alina tampak tidak senang dengan s
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more

Bab 62

Mata Abbas berkilat licik. “Kalau wanita itu benar-benar berhasil menikah dengan Ansel, kita akan punya ATM baru.”“Eh? Memangnya Qeiza dan Ansel benar-benar sudah bercerai?”Abbas menjawab pertanyaan Amira dengan anggukan kepala. “Aku sudah minta seseorang untuk menyelidikinya, ternyata anak bodoh itu tidak berbohong.”“Sayang sekali kita kecolongan,” sesal Amira. “Kamu sih, setelah hari pernikahan itu tidak pernah lagi memantau kehidupan mereka.”Mulut Amira mengerucut. Menyayangkan sikap tak acuh suaminya terhadap rumah tangga keponakannya.“Siapa yang menyangka kalau dia akan melakukan hal sebodoh itu setelah empat tahun menikah,” bantah Abbas. “Lagian, kamu juga kan yang melarang aku untuk sering-sering menghubunginya?”“Kok malah menyalahkan aku?”“Kenyataannya memang begitu.” Abbas terus membela diri. “Kamu takut kalau Qeiza nanti menginginkan sebagian saham perusahaan yang diwariskan ayah kepadaku.”“Memangnya kamu mau menyerahkan sebagian saham perusahaan yang sudah susah paya
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more

Bab 63

Dering bel pintu di apartemen Qeiza meraung seperti bayi yang kelaparan. Berulang kali Ansel menyingkap ujung lengan bajunya untuk meninjau perputaran jarum pada arlojinya. Sudah lebih dari sepuluh menit dia berdiri di sana.“Ke mana dia?” Ansel bertanya-tanya. Jika Qeiza ada di dalam, seharusnya wanita itu sudah membukakan pintu untuknya. “Dia pasti marah.”Teringat permintaan Qeiza yang tidak dipenuhinya serta keterlambatannya untuk menjemput Qeiza, Ansel mengutuk dirinya sendiri.“Sial! Gara-gara wanita tak tahu malu itu rencanaku jadi berantakan.”Ansel menjambak rambutnya dengan frustrasi sembari berteriak kesal. Dia sangat memimpikan bisa memperkenalkan Qeiza kepada mamanya. Akan tetapi, lihat apa yang dia dapat sekarang? Hanya sebuah kegagalan yang menyakitkan.Tiga puluh menit menunggu tanpa ada tanda-tanda bahwa Qeiza akan membukakan pintu untuknya, Ansel melangkah gontai meninggalkan tempat tersebut. Semua salahnya. Dia tidak berhak untuk marah pada Qeiza, apalagi sampai memb
last updateLast Updated : 2021-06-14
Read more

Bab 64

“Kamu ini! Jelas-jelas tadi aku dengar kamu seperti mengatakan sesuatu,” sungut Alina.“Sudah deh, Ma. Aku benar-benar capek,” pungkas Ansel. “Yang Mama butuh sekarang cuma perhiasan itu, kan? Silakan temui Xander. Kurasa dia belum menjualnya.”Tanpa memberi kesempatan pada Alina untuk menyanggah, Ansel bergegas mengayun langkah panjang menuju kamarnya.Alina hanya bisa geleng-geleng kepala. “Dasar anak keras kepala!” gerutunya.Namun, bibirnya segera melengkung ke atas begitu tatapannya tertuju pada Kesya. Dia berjalan turun dan segera menggamit lengan Kesya. “Ayo, ikut aku!”“Ke mana, Tante?”“Sudah, enggak usah banyak tanya. Ikut saja!” Alina tersenyum pada Kesya. “Nanti kamu akan tahu. Kamu pasti akan menyukainya.”Alina sepertinya sangat senang membuat Kesya penasaran. Ekspresi malu-malu Kesya terlihat sangat menggemaskan. Dia heran kenapa anaknya bisa tidak tertarik pada gadis secantik Kesya. Dari sikap dan penampilannya, tampaknya Kesya gadis baik-baik.Alina mengetuk pintu kama
last updateLast Updated : 2021-06-16
Read more

Bab 65

Terkadang Tuhan menghapus rencana yang kita tulis karena Dia akan menggantinya dengan kenyataan yang lebih baik.***“Ya Tuhan! Oppa!” Qeiza memekik kaget. “Apa yang terjadi?”Memasuki rumah Dae Hyun dengan menggunakan kunci cadangan yang diberikan Dae Hyun kepadanya, Qeiza dikagetkan oleh kondisi Dae Hyun yang tak sadarkan diri di atas lantai kamar tidurnya. Keringat membanjiri sekujur tubuh Dae Hyun. Membuat pakaiannya basah kuyup.Qeiza meraba kening Dae Hyun, terasa panas sekali. Bibir Dae Hyun terlihat membiru dan pecah-pecah seperti seseorang yang sedang mengalami dehidrasi. Khawatir dengan kondisi kesehatan Dae Hyun yang buruk, Qeiza berjuang untuk memindahkan lelaki tersebut ke atas ranjang.Dia mengganti kemeja yang dikenakan Dae Hyun, lalu mengompresnya dengan air hangat. Konon menurut teori dari artikel yang pernah dibacanya, ketika kulit mendapat rangsangan suhu panas, maka otak akan memberi perintah kepada jaringan saraf pusat tubuh untuk menurunkan suhu. Dengan begitu dih
last updateLast Updated : 2021-06-17
Read more

Bab 66

Layung senja telah memudar dan berganti kelam. Dae Hyun masih tergolek dengan kedua mata tertutup rapat. Qeiza terus menemaninya, duduk di atas kursi sambil tangannya sesekali mengompres lagi kening Dae Hyun. Suhu tubuhnya sudah mulai turun, tetapi keringat masih membanjiri pelipis dan leher Dae Hyun.Qeiza membiarkan tirai jendela kamar Dae Hyun tetap terbuka. Memberi kesempatan kepada rembulan untuk menampakkan rupa sekaligus menebar kehangatan pendarnya ke setiap penjuru kamar Dae Hyun.“Kenapa dia belum juga sadar?” Qeiza membatin. Tatapannya beralih dari wajah Dae Hyun ke tabung infus yang tergantung. Tubuh Dae Hyun telah menyerap lebih dari setengah cairan tersebut.Qeiza tak menyangka kalau efek alergi Dae Hyun bisa separah itu. Sepengetahuannya, alergi hanya menyebabkan gatal, ruam merah pada kulit, atau pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Pasti tubuh Dae Hyun sangat sensitif sampai dia kehilangan kesadaran dalam waktu lama.Dia merasa iba pada Dae Hyun. Tak disangka lelak
last updateLast Updated : 2021-06-19
Read more

Bab 67

Laki-laki dan perempuan ibarat dua kutub magnet yang berbeda dan akan saling menarik satu sama lain.***“Maaf! A–aku hanya merapikan selimutmu.”Qeiza menarik mundur kepalanya dari wajah Dae Hyun. Jantungnya berdetak cepat. Pipinya bersemu merah lantaran merasa malu dan canggung.“Syukurlah kau akhirnya sadar,” ujar Qeiza setelah berjuang mengatasi kegugupannya. “Kau pasti haus sekali. Mau kuambilkan minum?”Qeiza tahu itu sebenarnya sebuah pertanyaan yang menggelikan. Hampir dua hari pingsan, tentu saja Dae Hyun akan merasa tenggorokannya kering. Seharusnya dia tidak perlu bertanya.Melihat Dae Hyun hanya diam, Qeiza jadi semakin salah tingkah. Buru-buru dia beranjak dari sana dan meninggalkan kamar Dae Hyun.“Huh! Kenapa dia harus bangun di saat seperti itu?” Qeiza mengelus dada. Sebelah tangannya bertumpu pada meja makan. “Bikin malu saja.”Sementara Dae Hyun berusaha untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Sama seperti Qeiza, dia pun merasakan hatinya berdebar-debar. Cukup
last updateLast Updated : 2021-06-20
Read more

Bab 68

Mata Dae Hyun berkilat senang menerima perlakuan Qeiza. Rasanya sudah lama sekali dia tidak diperlakukan seperti anak kecil. Tanpa ragu-ragu, dia pun membuka mulutnya. Dia mengunyah sushi tersebut secara perlahan seakan-akan dia sedang meresapi setiap kunyahannya.“Tidak enak ya?” Qeiza bertanya kikuk ketika melihat Dae Hyun menghentikan kunyahannya. “Maaf. Masakanku tidak seenak buatanmu.”Menyadari dia telah menyebabkan Qeiza salah sangka atau mungkin juga sedikit menyinggung perasaannya, Dae Hyun segera menelan makanan tersebut, lalu tersenyum. “Enak kok. Aku sudah lama tidak merasakan sushi seenak ini.”Dae Hyun tidak berbohong saat mengatakan bahwa sushi itu enak. Rasanya memang sangat berbeda dari sushi yang biasa dinikmatinya di restoran Jepang. Apa itu karena Qeiza yang memasakkan khusus untuknya? Yang jelas cita rasanya benar-benar menggoyang lidah.“Kalau begitu, kau harus menghabiskan semuanya.” Wajah kaku Qeiza kembali berbinar cerah. Satu suapan lagi mendarat di dalam mulu
last updateLast Updated : 2021-06-21
Read more

Bab 69

Suara dering bel sayup-sayup terdengar ke kamar Dae Hyun. Daniel baru saja selesai memeriksa kondisi kesehatan Dae Hyun dan melepaskan stetoskop dari telinganya.“Sepertinya kau punya tamu spesial di akhir pekan,” seloroh Daniel.Dae Hyun menurunkan gulungan lengan bajunya yang tadi tersingkap ketika Daniel mengukur tensi darahnya.“Kau mengejekku?” tanya Dae Hyun, bersandar lagi pada kepala ranjang.Daniel mengedikkan bahu, lalu menarik sebuah kursi dan duduk di samping tempat tidur Dae Hyun.“Memangnya ada untungnya buatku?”“Bisa jadi itu pacarmu.”“Pacarku sangat percaya padaku,” bangga Daniel. “Dia tidak mungkin menyusulku ke sini.”Dae Hyun mengerutkan alis. “Kalau bukan pacarmu, lalu siapa?”“Mana kutahu,” sahut Daniel. “Mau kubukakan pintu untuk mengeceknya?”“Terserah kau saja,” kata Dae Hyun.Daniel meninggalkan kursi yang baru saja didudukinya itu. Namun, baru beberapa langkah dia berjalan, teriakan Dae Hyun menghentikannya.“Kalau tamu itu mencari Ae Ri, katakan saja bahwa
last updateLast Updated : 2021-06-23
Read more

Bab 70

[Kamu di mana?][Aku di depan pintu apartemenmu sekarang]Dua pesannya kemarin pagi masih belum bercentang biru. Pertanda Qeiza belum membuka pesan itu sama sekali.“Dia mengabaikan pesanku sebelumnya,” dumel Ansel.Jemarinya mencengkeram erat gawai di tangannya seolah-olah dia akan meremukkan benda pipih itu menjadi serpihan debu. Sikap cuek Qeiza benar-benar menantang ego lelakinya.[Kau marah?][Oke. Aku minta maaf]Masih belum ada tanda-tanda Qeiza telah membaca pesannya. Emosi Ansel kembali tersulut naik. Dia sudah rela menurunkan harga dirinya untuk minta maaf, tetapi wanita itu masih saja mengabaikan pesannya.Berpikir bahwa dia memang berada dalam posisi salah, Ansel menarik napas panjang untuk meredakan kemarahannya. Dia harus bisa meruntuhkan egonya untuk sesaat demi mendapatkan pengampunan Qeiza. Hanya dengan begitu mimpinya untuk memperkenalkan wanita yang telah mencuri hatinya itu kepada mamanya dapat terwujud.[Aku akui aku salah, Ae Ri][Dan aku benar-benar minta maaf][
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status