Share

Bab 70

[Kamu di mana?]

[Aku di depan pintu apartemenmu sekarang]

Dua pesannya kemarin pagi masih belum bercentang biru. Pertanda Qeiza belum membuka pesan itu sama sekali.

“Dia mengabaikan pesanku sebelumnya,” dumel Ansel.

Jemarinya mencengkeram erat gawai di tangannya seolah-olah dia akan meremukkan benda pipih itu menjadi serpihan debu. Sikap cuek Qeiza benar-benar menantang ego lelakinya.

[Kau marah?]

[Oke. Aku minta maaf]

Masih belum ada tanda-tanda Qeiza telah membaca pesannya. Emosi Ansel kembali tersulut naik. Dia sudah rela menurunkan harga dirinya untuk minta maaf, tetapi wanita itu masih saja mengabaikan pesannya.

Berpikir bahwa dia memang berada dalam posisi salah, Ansel menarik napas panjang untuk meredakan kemarahannya. Dia harus bisa meruntuhkan egonya untuk sesaat demi mendapatkan pengampunan Qeiza. Hanya dengan begitu mimpinya untuk memperkenalkan wanita yang telah mencuri hatinya itu kepada mamanya dapat terwujud.

[Aku akui aku salah, Ae Ri]

[Dan aku benar-benar minta maaf]

[
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status