Share

Bab 66

Layung senja telah memudar dan berganti kelam. Dae Hyun masih tergolek dengan kedua mata tertutup rapat. Qeiza terus menemaninya, duduk di atas kursi sambil tangannya sesekali mengompres lagi kening Dae Hyun. Suhu tubuhnya sudah mulai turun, tetapi keringat masih membanjiri pelipis dan leher Dae Hyun.

Qeiza membiarkan tirai jendela kamar Dae Hyun tetap terbuka. Memberi kesempatan kepada rembulan untuk menampakkan rupa sekaligus menebar kehangatan pendarnya ke setiap penjuru kamar Dae Hyun.

“Kenapa dia belum juga sadar?” Qeiza membatin. Tatapannya beralih dari wajah Dae Hyun ke tabung infus yang tergantung. Tubuh Dae Hyun telah menyerap lebih dari setengah cairan tersebut.

Qeiza tak menyangka kalau efek alergi Dae Hyun bisa separah itu. Sepengetahuannya, alergi hanya menyebabkan gatal, ruam merah pada kulit, atau pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Pasti tubuh Dae Hyun sangat sensitif sampai dia kehilangan kesadaran dalam waktu lama.

Dia merasa iba pada Dae Hyun. Tak disangka lelak
Lathifah Nur

Wah, Ansel masih saja memburu Qeiza. Kira-kira bakal berhasil tidak? Yuk tulis tebakan sobat readers di kolom review!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status