"Mas, lihat apa sih? Ayo, kita masuk ruangan itu!""I-iya, Sa. Aku cuman lihat jendela itu. Apa berhubungan dengan luar atau tempat yang lain ya?""Nanti kita lihat lagi, Mas. Sekarang yang penting ke ruangan itu!""Tapi, perasaan aku enggak enak nih, Sa."Raisa pun berhenti. Tepat di depan sebuah pintu yang tertutup rapat. Dadanya mulai berdebar-debar. Lalu mendongak ke arah Delon yang berusaha untuk menarik handel pintu perlahan."Enggak dikunci ternyata, Sa.""Ehhh, iya Mas."Langkah kaki mereka menapaki lantai kamar yang berdebu, pengap dan lembab. Seperti tidak ada udah yang masuk. Kamar ini pun tak kalah luas. Tepat beberapa langkah. Terdapat beberapa tirai dari potongan kain yang dijajar pada sebuah tali yang memanjang."Ini apaan Mas? Kok dikasih ini segala? Jadi enggak bisa bebas kita lihat ke depan."Sejenak hening. Hanya terdengar deru napas mereka berdua. Yang terengah-engah karena kelelahan dan berkeri
Last Updated : 2021-07-23 Read more