Setelah mengantar Vicky ke dalam gedung Puan Derana, Marco kembali menemaniku. Kali ini, dia duduk di sebelah kananku. Di belakangnya, Nilla mengekori dengan wajah semringah. Dia langsung melambai begitu melihatku.“Kak Nef, kenapa balik lagi?” Gadis itu duduk di sebelah kiriku. Dia memeluk lenganku. “Eh, tapi aku senang Kakak di sini. Sekali-kali, nginep di sini, ya?”Aku menepuk punggung tangan Nilla yang melingkari lenganku. “Aku balik ke sini karena ada perlu, La. Nantilah kapan-kapan aku minta izin untuk nginep di sini. Mudah-mudahan aja dikasih.”“Pasti dikasih, Kak. Masa calon mantu Bu Danty nggak dibolehin bobo di sini, sih?” gurau Nilla sambil terkekeh geli.Aku menyeringai dengan wajah memanas. Sementara di sebelahku, Marco tertawa kecil. Sebelum aku sempat membuka mulut untuk merespons, Nilla sudah berceloteh bahwa hari ini dia akan menelepon keluarganya.“Tapi nunggu urusan Bu Danty
Terakhir Diperbarui : 2021-05-12 Baca selengkapnya