“Mulai sekarang, aku bakalan sering ngajak kamu ke resto padang,” gurauku pada Marco. Kami baru tiba di depan gerbang Rumah Borju. “Ide Levi beneran keren. Betemu karena pertandingan tadi udah berkurang, kan?”Marco tertawa kecil. “Iya, sih. Itu cara aneh yang udah lama kulupain. Dulu, anak-anak taunya nggak sengaja. Aku pun nggak ingat awalnya seperti apa. Sejak itu, mereka sering ngajak makan nasi padang tiap kali aku beneran bete. Levi juga benar, dulu aku gampang kesal. Kadang cuma gara-gara hal sepele, bisa gondok setengah mati. Tapi setelah ikut ngurusin Puan Derana, jadi lebih tenang. Aneh, ya?”Aku tak pernah tahu fakta itu. Namun, aku menghargai karena Marco mau berbagi informasi itu padaku. “Nggak aneh,” kataku. “Tiap orang punya cerita uniknya sendiri. Tapi, aku masih nggak sanggup ngebayangin kayak apa rasanya makan rendang dipadu dengan meses. Apa nggak enek?”“Mungkin lidahku ini mem
Last Updated : 2021-04-26 Read more