Aku meletakkan hair dryer di atas meja, lalu berbalik ke arah Lita yang sudah duduk di tepi ranjang yang masih berantakan. Seharusnya, aku tidak kaget dengan berita itu, kan? Tadi malam, Marco bertahan sekitar dua jam di Rumah Borju. Redho bahkan lebih dulu pulang. Jadi, tentu saja wajar jika Thea menduga bahwa aku dan Marco berpacaran atau minumal sedang melakukan pendekatan.“Nef, jangan bohong atau pura-pura budek,” Lita mengingatkan.“Begitulah kira-kira,” jawabku jujur, tak punya pilihan lain. Ekspresi kaget Lita membuatku tertawa geli. “Kenapa? Nggak nyangka ya, Ta?”“Iya, soalnya kisah kalian kan penuh drama,” respons Lita. “Hidup itu memang nggak bisa diprediksi, ya? Yang tadinya saling benci, bisa jatuh cinta. Gitu juga sebaliknya.”Aku memikirkan kata-kata temanku itu sebelum mengangguk. “Ya, betul.”Lita berkomentar lagi. “Tapi baguslah, aku mendukungm
Last Updated : 2021-04-18 Read more