Home / Urban / SKANDAL SANG PENGUASA / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of SKANDAL SANG PENGUASA: Chapter 161 - Chapter 170

235 Chapters

Bab 161. Wanita Yang Dicintai Hans

"Tuan ... Tuan Daniel." Julie memangil laki-laki yang duduk di sampingnya, tapi Daniel tidak mendengarnya karena ia sedang bergelut dengan pemikirannya sendiri.Julie menatap lekat wajah asisten CEO D. R Corporation dari samping. 'Kasihan Tuan Daniel, pasti dia juga sedang memikirkan Tuan Hans dan perusahaan Nona,' ucapnya dalam hati.Di sepanjang perjalanan, Daniel sibuk dengan pemikirannya sendiri, hingga Julie merasa bosan dan tertidur.Mobil berwarna hitam mengilat itu berhenti di depan rumah dengan pagar kayu yang tinggi."Kita sudah sampai Nona." Daniel melirik wanita di sampingnya karena tidak ada sahutan dari Julie. "Ternyata dia tidur, pantas saja sejak tadi tidak ada suaranya."Sang asisten itu memiringkan duduknya menghadap Julie yang sedang tertidur. Ia tersenyum sambil memandangi wajah cantik sang sekretaris."Dia sangat cantik," gumamnya.Laki-laki itu tidak membangunkan Julie. Ia membiarkan wanita cantik i
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

Bab 162. Tangisan Nyonya Roweena

“Iya Nyonya. Tuan Hans masih tinggal di rumah pribadi Nona Jessica,” jawab Daniel. “Tuan masih menganggap kekasihnya masih hidup dan tinggal bersamanya."“Sekarang kamu di mana?” tanya Nyonya Roweena.Sekian tahun Daniel bekerja dengan keluarga Karl, baru kali ini Nyonya Roweena sedikit meragukan ucapan asisten anaknya itu.“Saya sedang ada keperluan sebentar, Nyonya.” Daniel menoleh pada wanita yang tertidur di bangku yang ada di sampingnya.“Baiklah, kamu kirim alamat rumahnya, saya akan ke sana sekarang juga.”“Baik, Nyonya, saya kirim segera.”Sekeretaris cantik itu terusik mendengar ponsel Daniel yang terjatuh saat membenarkan posisi duduknya.“Tuan ….” Julie mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil. “Ini sudah malam.”Wanita cantik itu terkejut dan langsung menegakkan tubuhnya.“Maaf, saya mengganggu tidurmu,” kata Daniel. “Saya tadi terburu-buru mengirimkan pesan kepada Nyonya besar.”
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

Bab 163. Kenyataan Pahit

“Kenapa Ibu menangis?” Leon menarik ibunya ke dalam pelukan. “Pasti Ibu merasa terharu karena sebentar lagi akan mendapatkan cucu yang selama ini ditunggu-tunggu.”Nyonya Roweena melepaskan pelukan anaknya. “Hans, ikut Ibu pulang ya.”“Besok pagi saya mampir ke rumah sebelum pergi ke kantor.” Leon mencium kening wanita yang masih terlihat cantik walau kerutan halus sudah nampak di sekitar matanya. "Ibu sekarang pulang ya."Leon menyuruh asistennya untuk mengantar sang ibu. “Daniel, antarkan Ibu saya pulang!” titah Leon sambil mengusap air mata ibunya. “Jessi tidak akan bisa tidur tanpa saya, jadi Ibu harap maklum ya, dia lagi hamil cucumu.”Setiap mendengar kata demi kata dari mulut anaknya, air mata yang sudah ia tahan akhirnya luruh juga.Melihat keadaan Leon, Julie merasa sangat prihatin. Ia mendekati Nyonya Roweena dan mengajaknya untuk pulang.“Nyonya, mari saya antar anda pulang," kata Julie."Tapi, Hans butuh tema
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

Bab 164. Membenci Diri Sendiri

"Renate ... Sayang ... buka pintunya!" Bibi Delma mengetuk pintu kamar Renate sambil berteriak memanggil wanita hamil itu dengan cemas karena mendengar suara tangisan di malam hari.Berkali-kali Bibi Delma mengetuk pintu kamar Renate, tapi sedikit pun tidak ada sahutan dari dalam. Hanya terdengar suara tangisan Renate yang semakin menyedihkan.Wanita tua itu memutar-mutar kenop pintu, ternyata tidak terkunci. Ia bergegas masuk ke dalam, menghampiri Renate yang sedang duduk sila di tempat tidur sambil memegangi keranjang buah."Sayang ...." Bibi Delma mengambil keranjang buah dari pangkuan Renate dan menaruhnya di atas meja kecil di samping tempat tidur.Kemudian wanita tua itu memeluk Renate. "Kamu harus kuat, Sayang. Demi anakmu."Bibi Delma mengusap-usap punggung Renate untuk menenangkan."Aku benci, Bi. Aku benci ...!" Renate menangis meraung-raung sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. "Aku benci Leon, tapi aku lebih mem
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

Bab 165. Pergi Meminta Restu

"Ini baju Leon, Bi," jawab Renate. "Aku tidak bisa tidur kalau belum mencium aroma tubuhnya, jadi aku membawa baju ini."Wanita tua itu tidak berkomentar apa pun tentang baju itu. Ia hanya membelai rambut Renate dengan lembut."Tidurlah."Setelah beberapa menit terdengar dengkuran halus, menandakan kalau wanita hamil itu sudah tertidur pulas."Sayang, Bibi tidak merasakan apa yang kamu rasa, tapi hati ini terasa sakit melihatmu seperti ini. Bibi doakan semoga kamu selalu bahagia." Bibi Delma mencium kepala Renate sebelum keluar dari kamar.Renate tidur meringkuk sambil mendekap baju Leon. Cinta dan benci bersemayam di dalam hatinya. Entah siapa yang akan bertahan, sang pemilik hati pun tidak mengetahuinya.Pagi hari di Ibu kota, Leon sudah bersiap ke kantor. Laki-laki itu menyiapkan sarapan terlebih dulu untuk kekasihnya yang ia anggap masih ada di rumah itu.Leon mengetuk pintu kamar Jessica dan berkata. "Liebe, saya pe
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Bab 166. Izinkan Kami Menikah

“Halo, Tuan. Kata Nona Julie, hari ini Tuan Jason tidak pergi ke kantor,” kata Daniel saat sambungan teleponnya dengan sang tuan terhubung.“Saya sedang menuju rumah Tuan Jason,” kata Leon. “Kamu bekerja sangat lambat Daniel. Saya sudah menunggu sejak tadi kabar darimu.”Leon langsung menutup teleponnya dan kembali fokus pada kemudinya. “Saya harus berusaha keras untuk mendapatkan restu Tuan Jason,” gumamnya sambil tersenyum. “Liebe, kita akan segera hidup bahagia. Kamu yang sabar ya, saya akan berusaha lebih keras lagi supaya kita secepatnya bersama.”CEO D. R Corporation itu tersenyum bahagia membayangkan keluarga kecilnya bersama dengan sang kekasih. Ia sangat bersemangat untuk meminta Jessica kepada orang tuanya.Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Laki-laki itu tetap menganggap kekasihnya masih hidup, walaupun ia menyaksikan sendiri kematian sang kekasih.Tidak lama kemudian, Leon sampai di kediaman keluarga Moris. Ia segera turu
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Bab 167. Senyum Bahagia Leon

Nyonya Alice menoleh pada Julie untuk meminta penjelasan maksud dari perkataan Leon.“Tuan Leon menganggap Nona Jessi masih hidup,” ucap Julie pelan.Tuan Jason hanya diam sambil memandang Leon. Sorot matanya tajam menatap mantan pengawal anaknya itu. Entah apa yang ada di dalam pikirannya.Nyonya Alice pun tidak berbicara apa-apa lagi, ia hanya menatap Leon dengan penuh iba. Menurutnya apa yang terjadi kepada laki-laki itu sudah setimpal dengan apa yang telah dia lakukan kepada anaknya.“Tuan, Nyonya, saya akan melakukan apa pun yang anda inginkan asalkan saya dan Jessi bisa secepatnya menikah.” Leon mengatupkan kedua telapak tangannya kepada kedua orang tua Jessi. “Kami akan segera memiliki anak, tolong restui kami.”“Kalau kamu bisa membuat Beauty Corporation pulih dan berjaya lagi dalam waktu satu bulan, saya akan izinkan kalian menikah.”Setelah mengatakan itu, Tuan Jason pergi meninggalkan Leon, begitu pun dengan Nyonya Ali
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Bab 168. Menggantikan Posisi Jessi

"Saya menunggu kamu," jawab Daniel sambil membuka pintu mobil. "Silakan masuk!"Julie tersenyum dan berkata sebelum masuk ke dalam mobil. "Terima kasih."Daniel hanya tersenyum sebelum berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil. "Kita berangkat sekarang?"Sekretaris cantik itu mengangguk, lalu menoleh pada Daniel. "Tuan, bisakah anda antar saya ke makam Nona Jessi?""Tentu. Saya akan mengantarmu ke mana pun kamu ingin pergi." Daniel menyuguhkan senyum terbaiknya pada Julie. Kemudian, kembali fokus pada kemudinya.Wanita cantik itu melirik jam yang melingkar di tangannya. "Setengah jam lagi masuk jam kerja, apa Tuan Hans tidak akan memarahi anda?""Saya menunggumu di depan rumah Tuan Jason atas perintah Tuan Hans," kata Daniel. "Apa pun yang berhubungan dengan Nona Jessica, Tuan pasti mengizinkannya.""Oh ... saya pikir inisiatif anda sendiri," kata Julie, dia sedikit kecewa mendengarnya."Maksudnya saya memang se
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Bab 169. Kesibukan Leon

"Ide bagus Daniel. Cepat kerjakan secepatnya!" titah Leon."Baik, Tuan." "Nona Julie, tolong fokuskan pada pemasaran produk baru Beauty Corporation. Liebe sangat bekerja keras untuk itu, jika kita mempunyai strategi pemasaran baru yang lebih menarik, produk itu akan kembali menguasai pasar."Leon tidak mau produk baru yang dibanggakan kekasihnya itu hilang dari peredaran. Sejak skandal Jessi muncul ke publik, penjualan produk baru itu mengalami penurunan yang sangat drastis."Baik, Tuan," kata Jessi dengan penuh semangat."Untuk urusan yang lain biar saya yang tangani." Leon berdiri dengan kedua telapak tangan bertumpu pada meja kerja sambil menatap Julie dan Daniel bergantian. "Saya mohon kepada kalian, bantu saya! Hanya kalian yang bisa saya percaya.""Baik, Tuan." Julie dan Daniel juga berdiri, lalu menunduk hormat sebelum keluar dari ruangan sang CEO. "Saya permisi, Tuan." Julie lebih dulu meninggalkan ruangan itu.
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Bab 170. Menerima Takdir

Daniel dan Julie tersenyum mendengar ucapan Leon. “Mari Tuan,” ucap Julie sambil menyeka buliran bening yang tak terasa menetes begitu saja.Ia merasa terharu melihat Leon sudah bisa menerima kematian sang nona.“Daniel, apa kamu mau ikut juga?” tanya Leon kepada asistennya yang hanya diam mematung sambil memandangnya.“Tentu saja, Tuan. Saya ingin meminta maaf kepada Nona dan berterima kasih juga karena sudah mempertemukan saya dengan Nona Julie.” Daniel tersenyum sambil menatap sekretaris cantik itu.Daniel sangat bersyukur melihat Tuan Hans sudah mulai pulih dan bisa menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Menerima takdir yang memisahkannya dengan orang yang ia cintai.“Dia calon istri orang lain Daniel.” Leon menatap tajam kepada asistennya.“Baru calon istri Tuan belum menjadi istri,” kata Daniel sambil tersenyum. Julie menggelengkan kepalanya, lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Leon dan Daniel.“Tungg
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
24
DMCA.com Protection Status