Beranda / Urban / SKANDAL SANG PENGUASA / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab SKANDAL SANG PENGUASA: Bab 171 - Bab 180

235 Bab

Bab 171. Lebih Damai Setelah Memaafkan

“Baik, Tuan.”Daniel segera menancap gas kendaraannya membelah jalanan Ibu kota. Tidak ada yang berani bersuara sebelum Leon berbicara, mereka hanya sibuk dengan pemikirannya masing-masing.Diam-diam Julie memberitahukan kepada Tuan Jason dan Nyonya Alice kalau dia dan Leon sedang dalam perjalanan menuju tempat peristirahatan terakhir Jessica.Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga puluh menit, akhirnya mereka tiba di pemakaman tempat Jessica disemayamkan.Tuan Jason dan Nyonya Alice sudah sampai lebih dulu di sana karena jarak dari rumahnya ke pemakaman tidak sejauh dari kantor Beauty Corporation.“Tuan Jason, Nyonya Alice.” Leon menunduk hormat kepada kedua orang tua kekasihnya itu. Begitu pun dengan Daniel dan Julie.“Di sinilah tempat Jessi sekarang,” kata Tuan Jason sambil menunjuk pusara anaknya.“Maafkan saya, Tuan. Semua ini gara-gara saya tidak jujur sejak awal. Saya benar-benar menyesal.” Leon menunduk den
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-22
Baca selengkapnya

Bab 172. Kecurigaan Leon

“Tuan Jason, saya ada satu permintaan,” kata Leon. “Tolong izinkan saya untuk tetap tinggal di rumah Jessica, saya janji tidak akan mengubah apa pun yang ada di sana.” Leon memohon dengan sangat kepada orang tua kekasihnya.Ia tidak mau pergi dari rumah yang penuh kenangan manis bersama Jessica. Selama beberapa bulan ia habiskan waktu bersama wanita yang dia cintai di rumah itu.“Lakukan sesukamu. Anggap saja rumah itu sebagai bayaran atas kerja kerasmu yang telah membantu Beauty Corporation.” Tuan Jason tersenyum tulus kepada laki-laki yang sempat ia benci itu, tapi kini luluh karena ketulusan Leon.“Terima kasih banyak, Tuan.”Leon tersenyum bahagia karena Tuan Jason sudah memaafkannya dan mengizinkan ia untuk tetap tinggal di rumah kenangannya bersama dengan Jessica. “Sama-sama Hans,” kata Tuan Jason. “Kalau begitu saya pamit pulang lebih dulu.” Leon mengulurkan tangannya kepada kedua orang tua Jessica dan Tuan Felix sebelum meninggal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-23
Baca selengkapnya

Bab 173. Harapan Baru

“Bukan itu maksud saya,” kata Leon. “Jika dia begitu dekat dengan Liebe, dia pasti merasakan kesedihan yang mendalam, tapi dia terlihat sangat tenang. Saya curiga kematian Liebe hanya rekayasa.”“Tapi, Tuan Jason dan Nyonya Alice sangat terpukul dengan kematian Nona, mana mungkin mereka membuat lelucon seperti ini, hingga mempertaruhkan perusahaannya juga.”“Sepertinya mereka tidak tahu tentang drama kematian Liebe.” Leon mengeluarkan kalung dari balik kemejanya. Kalung berwarna silver dengan liontin sebuah cincin Jessica. “Saya yakin Liebe masih hidup.” Ia mencium cincin itu sambil memejamkan mata. ‘Ya Tuhan, saya kira Tuan sudah sembuh, tapi ternyata dia masih menganggap Nona Jessica masih hidup,’ gumam Daniel dalam hati.Daniel hanya diam saja tanpa berkomentar apa-apa, hingga membuat Leon marah saat membuka matanya.“Apa yang kamu pikirkan? Apa kamu kira saya ini gila?” bentak Leon. “Sebaiknya kamu pulang saja Daniel.”“Maa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-23
Baca selengkapnya

Bab 174. Kabar Baik

“Baik, Tuan.” Daniel bangun dari duduknya hendak keluar dari rumah itu, tapi Leon kembali memanggilnya.“Tunggu Daniel.”“Ada apa Tuan.”“Jangan beritahu tetang ini kepada Nona Julie. Saya yakin dia juga terlibat dalam drama ini.” Leon curiga kalau Julie tahu sesuatu tentang Jessica.“Kenapa anda berpikir saya akan memberitahu Nona Julie?” tanya Daniel. Padahal ia memang berencana memberitahu Julie untuk meminta bantuan wanita itu mencari tempat yang pernah Jessica kunjungi.“Karena saya tahu kalau kamu mencintainya,” kata Leon sambil tersenyum.“Saya tidak mencintainya,” elak Daniel. "Kenapa anda bisa berbicara seperti itu? Saya hanya ...."“Sudah pulang sana! Saya tidak mau mendengar pembelaan kamu." Leon mengibaskan tangannya mengusir sang asisten.“Baik, Tuan.”Daniel segera keluar dari rumah itu sambil memikirkan ucapan Leon. 'Dari mana Tuan bisa menilai kalau saya jatuh cinta kepada Nona
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-24
Baca selengkapnya

Bab 175. Mengungkap Kebenaran

“Sebaiknya saya pergi.” Leon bangun dari duduknya. “Apa kamu tidak ingin mengetahui keberadaan Jessica?” tanya Nyonya Alice. "Tunggulah, tidak lama lagi Felix datang."“Sepertinya Tuan Felix membenci saya. Kemungkinan besar dia tidak akan mengungkap kebenaran tentang Jessi jika saya ada di sini. Orang-orang saya sudah dikerahkan untuk mencari Jessica. Semoga dia segera ditemukan.”Leon sadar diri kalau dirinya bukan bagian dari keluarga Karl, walaupun bayi yang dikandung Jessi adalah anaknya. Ia juga tidak mau kalau Tuan Felix yang merupakan kunci dari masalah ini semakin membencinya.“Terima kasih Hans.” Nyonya Alice tersenyum kepada mantan pengawal anaknya karena tetap berbuat baik padanya dan juga membantu perusahaan, walau dulu ia dan suami membencinya.“Saya yang seharusnya berterima kasih kepada anda dan Tuan karena sudah mau memaafkan saya walau dosa saya sangat besar kepada Jessi.” Leon kembali menunduk untuk meminta maaf. "Seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-24
Baca selengkapnya

Bab 176. Janji Tuan Felix

“Di mana dia sekarang?” Nyonya Alice tampak senang mendengar kalau anaknya benar masih hidup. “Maafkan saya Tuan, Nyonya, saya tidak bisa memberitahukan kepada siapa pun keberadaannya. Jessica merasa sangat terpukul dengan kejadian ini. Bukan karena skandalnya, tapi dia hancur karena laki-laki yang dia cintai telah membohonginya.”Tuan Felix akan tetap menepati janjinya untuk tidak memberitahukan keberadaan Jessica kepada siapa pun termasuk orang tuanya sendiri.“Apa dia baik-baik saja?” tanya Tuan Jason, ia merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang sedang mengandung.“Putri anda baik-baik saja. Kalian jangan mengkhawatirkannya. Saya akan memberitahukan keberadaannya jika Jessi mengizinkan,” kata Tuan Felix.“Saya sangat merindukannya,” kata Nyonya Alice.“Biarkan Jessi menenangkan hatinya dulu. Biarkan dia menjalani kehidupan barunya. Saya akan menjaganya, percayalah kepada saya, Tuan, Nyonya.”“Felix, Hans sangat me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-24
Baca selengkapnya

Bab 177. Tangis Bahagia

“Ada apa Nona Julie?” tanya Leon kepada sekretaris Jessica yang kini menjadi bawahannya.“Maafkan saya, Tuan Hans. Saya terlalu bersemangat, hingga lupa mengetuk pintu,” kata Julie dengan napas memburu sambil menunduk meminta maaf. “Tidak apa-apa, Nona. Maksud saya kenapa anda terlihat terburu-buru, apa ada masalah?” Leon menunggu apa yang akan dikatakan wanita yang sedang mengatur napasnya itu.“Tidak Tuan. Saya hanya ingin memberi kabar baik untuk anda.” Julie menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan ucapannya. “Nona Jessi masih hidup. Barusan Nyonya Alice mengabari saya," kata Julie sambil terisak. Ia menangis bahagia mendengar sang nona masih hidup."Kenapa anda menangis?" Leon merasa heran dengan sekretaris kekasihnya itu. "Bukankah ini kabar bahagia?""Saya terharu, Tuan. Saya sangat bahagia mendengarnya." Julie menyeka air matanya yang terus mengalir membasahi pipi."Maaf sebelumnya, apa anda b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya

Bab 178. Meminta Maaf

“Leon, apa yang kamu lakukan?” Jimmy menghampiri Leon, lalu membantunya untuk berdiri. “Leon … maksudku Tuan Hans. Bangunlah.”“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada anda,” kata Laki-laki yang bertumpu pada lututnya. Ia tidak mau berdiri, kesalahan yang ia perbuat benar-benar merugikan orang lain.“Tuan Hans bangunlah. Saya sudah mengetahuinya dan saya juga sudah memaafkannya.” Jimmy berusaha membujuk Leon untuk berdiri.“Kesalahan saya tidak cuma satu, tapi lebih,” kata Leon sambil menunduk.“Bangunlah, sebelum saya panggilkan pihak keamanan untuk mengusirmu” ancam Jimmy. “Saya tahu kamu yang merekam video itu dan kamu juga dalang di balik pengeroyokan beberapa bulan lalu. Saya sudah tahu semuanya.”Leon menengadah menatap Jimmy. “Apa anda memaafkan saya?”“Tentu saja.” Jimmy membantu Leon untuk berdiri. “Sekarang berdirilah.”Akhirnya Leon berdiri. “Maafkan saya Tuan Jimmy.”“Duduklah dulu.” Jimmy menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya

Bab 179. Berdamai Dengan Takdir

“Wanita yang meninggal karena kecelakaan itu memang Jessica, tapi bukan Jessica Anastasya Moris." Leon mengembuskan napasnya dengan kasar. “Tapi, saya tidak tahu di mana keberadaan dia sekarang. Tuan Felix tidak mau memberitahukan keberadaannya.“Tuan Felix,” ucap jimmy. “Dia adalah orang kepercayaan keluarga Karl yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam pekerjaanya.” Bisa dibilang Tuan Felix adalah nyawa keluarga Karl. Laki-laki itulah yang ada di balik layar kesuksesan Tuan Jason.“Benarkah?” tanya Leon seakan tak percaya. "Mungkin satu-satunya kesalahan Tuan Felix adalah menerima saya sebagai pengawal Jessica.”“Apa Tuan felix yang menyembunyikan Jessica?” Alan juga ikut penasaran.“Ya, dia yang membantu Jessi menghilang dari kota ini,” kata Leon. “Dan dia menolak untuk memberitahukan keberadaan Jessi kepada siapa pun, termasuk Tuan Jason dan Nyonya Alice.”“Anda tenang saja Tuan Hans, saya akan membantu untuk mencari Jessica." Jimmy masih mencintai Jessi, tapi ia sadar cinta Le
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya

Bab 180. Saudara Tidak Sedarah

“Willi, sebelumnya maafkan aku.” Renate menoleh pada laki-laki yang berjalan di sampingnya. “Untuk saat ini aku tidak ingin membuka hatiku untuk laki-laki lain. Aku ingin fokus pada anakku.”Pemuda tampan itu menghentikan langkahnya, Lalu memegangi bahu Renate. Ia tersenyum sebelum berbicara. “Aku ingin menjadi ayah dari anak yang kamu kandung sekarang ini, bukan menjadi suamimu.”Renate tersenyum pada William. “Willi ….”William menempelkan jari telunjuknya di bibir Renate. “Aku mengerti perasaanmu. Tidak mungkin bisa menerima kehadiran orang lain di hatimu sementara luka itu masih basah. Aku hanya ingin menjadi temanmu. Teman berbagi suka dan duka. Lagi pula kamu terlihat tua, lebih pantas menjadi kakakku," ucap laki-laki itu sembari tertawa.“Apa aku sejelek itu?” Renate menangkup wajahnya sendiri sambil mengerucutkan bibir.“Bukan jelek, tapi tua. Kamu itu cantik Renate. Sangat cantik.” William mencondongkan kepalanya mengamati wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status