Beranda / Pendekar / Aranjo / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Aranjo: Bab 1 - Bab 10

125 Bab

Bab 1 . Yang Diinginkannya Adalah Kaisar

Di tengah-tengah aula istana Alam Langit yang megah, Aranjo berlutut dengan kedua tangan terkepal erat di atas pangkuannya. Dua saudarinya juga berlutut tetapi di sisi lain dan mereka di dampingi ayah dan ibu tirinya yakni Dewa Malam dan Dewi Angin.Aranjo tidak berani mengangkat wajahnya, dirinya hanya menatap ke bawah. Saat ini dirinya dalam masalah besar dan tidak ada yang dapat dilakukannya selain hanya menerima hukuman. Mereka semua berada di hadapan Kaisar Langit, penguasa seluruh Alam. Kaisar Langit selalu di dampingi oleh Sang Kaisar dalam mengambil setiap keputusan.Kaisar Langit duduk di singgasananya dengan Kaisar duduk di sisi kanan."Ada masalah apa?" tanya Kaisar Langit dengan suara yang berat."Hormat kepada Kaisar Langit! Hari ini kami sekeluarga datang menemui Kaisar Langit untuk meminta keadilan!""Aranjo, berikan hukuman seberat-beratnya! Dewi itu dengan berani menggoda calon tunangan Halley, putri bungsu kami! Terang-terangan me
Baca selengkapnya

Bab 2 . Menjalani Hukuman Pertama

Setelah melihat Aranjo meninggalkan aula, Kaisar pun pamit kepada Kaisar Langit dan kembali ke kediamannya.Tentu dirinya memiliki tujuan lain atas keputusan yang diambilnya. Kaisar yakin setelah melewati 10 kehidupan di dunia fana dan melewati bencana cinta, itu akan membuat Aranjo tidak memiliki perasaan. Itu akan sangat bagus terutama untuk meningkatkan kekuatan sihir, Aranjo memiliki bakat yang unik dan Kaisar sudah melihat hal tersebut sejak semula.Namun, perkataan Aranjo tentang menikahinya sempat membuat dirinya ragu apakah keputusannya tepat atau tidak?Keputusan telah diambil, saat ini hanya dapat menunggu Aranjo selesai menjalani hukumannya.Aranjo bersama dua prajurit itu berjalan cukup jauh. Mereka menaiki anak tangga yang cukup banyak menuju portal ke dunia fana. Jika hanya untuk pergi ke dunia fana para Dewa dan Dewi dapat melakukannya tanpa melewati portal tersebut, tetapi saat ini Aranjo harus melewati portal itu agar dapat terlahir kembali
Baca selengkapnya

Bab 3 . Cinta Terlarang

Awal dari dunia adalah Tao. Tao melahirkan Ying dan Yang. Memisahkan yang keruh dengan yang jernih. Ini yang membuat terciptanya alam langit dan alam iblis. Ying dan Yang saling berinteraksi dan menyatu lalu ada matahari, bulan dan bintang serta semua mahluk di dunia, juga membedakan yang baik dan jahat.Setelah itu, semua mahluk mengelola dirinya sendiri. Ada yang menjadi dewa, monster dan iblis serta manusia yang terbuat dari daging dan darah.***Di hutan persik yang berada di alam bunga. Dua insan yang berasal dari alam berbeda sedang memadu cinta.Desahan-desahan panas terdengar di hutan persik yang indah. Kelopak bunga berjatuhan terlihat sangat indah. Dua insan berbeda saling memuaskan hasrat masing-masing. Ciuman panas saling beradu saling memuaskan. Putri Iblis, Veela memeluk erat tubuh Sang Dewa Malam, Rigel, tubuh mereka menyatu dan saling memuaskan hasrat terlarang.Sang Putri Iblis memiliki rupa yang menawan dan aura penggoda yang kuat, hal itu membuat Dewa muda tergila-
Baca selengkapnya

Bab 4 . Aranjo

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, namun pada hari itu juga Veela hendak melahirkan.Sang Pelayan meminta bantuan pelayan yang lebih tua untuk membantu Tuan Putri. Dan dirinya berlari berusaha melewati penjagaan ketat alam iblis yang akan lebih longgar pada hari ini, hari Festival Hantu. Dirinya hanya iblis kecil biasa dengan kemampuan sihir yang rendah, dirinya tidak dapat berpindah tempat yang terlalu jauh sebagaimana yang mampu dilakukan mereka yang memiliki kemampuan sihir tingkat tinggi.Alam iblis sangat ramai selama festival berlangsung banyak mahluk dari alam lain yang datang untuk memeriahkan festival tersebut. Ara, nama Sang Pelayan Tuan Putri Iblis berlari kencang, dirinya bertarung dengan waktu. Tuan Putri Iblis sudah hendak melahirkan dan jika hal tersebut diketahui Sang Raja maka tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap Tuan Putri dan bayinya.Ara berhasil keluar dari alam iblis, tidak ada penjagaan ketat seperti biasanya. Semua mahluk b
Baca selengkapnya

Bab 5 . Tidak Perlu Berperang

Veela memandang putri mungilnya dengan penuh kasih sayang. Ara menunggu sesaat, memastikan Tuan Putri baik-baik saja baru setelah itu Ara bersama pelayan lain keluar dari kamar.Setelah semua pelayan pergi, Veela perlahan memindahkan semua aura dirinya kepada putri mungilnya. Veela tidak dapat memberikan kekuatan sihirnya karena bayinya masih terlalu kecil. Veela kemudian menggunakan sihirnya untuk membuat putri kecilnya tidur lebih pulas.Setelah itu, Veela berjalan keluar dari kamarnya. Veela hendak pergi ke suatu tempat, namun di tempat itu ilmu sihir tidak dapat digunakan.Hanya dengan berjalan maka dirinya akan sampai ke tempat itu. Tempat yang hendak ditujunya adalah hutan gelap yang berada di ujung alam iblis.Hutan itu adalah area terlarang, hutan itu berada di bagian ujung alam iblis.Veela hanya dapat menggunakan ilmu sihirnya untuk berpindah ke tempat terdekat hutan itu. Setelah itu Veela berjalan kaki untuk masuk ke hutan gelap.Hu
Baca selengkapnya

Bab 6 . Dendam Itu Masih Ada

Ara mematung, saat ini dirinya yang sedang memeluk bayi Tuan Putri, berada di tengah-tengah suasana mencekam. Ara menatap ke arah Raja Iblis lalu berbalik menatap Kaisar alam langit, ini pertama kalinya Ara melihat langsung Sang Kaisar. Selama ini Ara hanya melihatnya dari lukisan di buku yang dibacanya yang menceritakan betapa hebat dan agungnya Sang Kaisar."Biarkan bayi itu diasuh oleh ayahnya! Dan Anda harus memberikan perhatian selama anak itu tumbuh dewasa, itulah permintaan saya!" ujar Raja Iblis."Baik!" jawab Sang Kaisar.Ara menatap bayi mungil yang berada di dalam pelukannya, bagaimana Raja Iblis tepatnya kakek bayi ini menyerahkan bayi lucu ini kepada suku alam langit.Walaupun alam langit memiliki begitu banyak norma yang harus dipatuhi namun hal itu tidak menjamin para Dewa dan Dewi di sana memiliki tabiat yang baik. Bayangkan bagaimana bayi kecil yang memiliki darah iblis ini diasuh oleh ibu tiri yang merupakan Dewi Agung alam langit, hal i
Baca selengkapnya

Bab 7 . Apakah Kita Sama?

Aranjo melewati hari-harinya di Paviliun kecil itu, dirinya akan bermain sendiri di saat pengasuhnya harus membantu di kediaman utama.Aranjo yang sebagian wajahnya tertutup cadar hitam, duduk di lantai Paviliun dan bermain dengan boneka kain usang kesukaannya. Boneka kain ini dijahit sendiri oleh Ara, pengasuhnya. 'Kriittt'Pintu Paviliun di buka perlahan, Aranjo menatap ke arah pintu melihat siapa yang datang. Aranjo tersenyum senang saat melihat siapa yang membuka pintu.Dua saudarinya mengunjungi Paviliun untuk melihatnya. Ini pertama kali mereka berkunjung ke Paviliun. Sebelumnya mereka selalu menghindar saat tidak sengaja bertemu dengannya di kediaman utama.Aranjo melihat terpukau ke arah dua saudarinya. Dua saudarinya sangat cantik dengan balutan gaun yang indah, kebalikan darinya. Pakaian Aranjo hanya beberapa helai dan itu semua dijahit oleh Ara dari kain sisa yang didapatkan dari kediaman utama."Mari kita bermain..." ujar sal
Baca selengkapnya

Bab 8 . Apakah Anda Siluman?

Dewa Archer, Sang Kaisar yang saat ini sedang berada di ruang bacanya, tiba-tiba meletakkan gulungan yang dibacanya tadi.Dewa Archer dapat merasakan kesedihan yang mendalam yang dirasakan Aranjo. Sewaktu menerima permintaan Raja Iblis untuk terlibat dalam tumbuh besar bayi itu, dirinya telah meletakkan sedikit kekuatan sihir kepada bayi itu. Dan sihir itu akan memberitahunya saat bayi itu dalam keadaan terancam, marah maupun sedih.500 tahun sudah berlalu dan ini pertama kalinya dirinya menerima perasaan bayi itu. Kaisar bangkit dari duduknya lalu pergi ke tempat di mana Aranjo berada dengan kekuatan sihirnya.Kembali ke hutan kabut, Aranjo menghapus air matanya dan kembali memeriksa keadaan burung itu. Aranjo memberikan kekuatan sihirnya yang tidak seberapa kepada burung kecil itu, berharap burung itu dapat bertahan. Dan benar saja, setelah menerima kekuatan sihirnya burung kecil itu membuka mata kecilnya dan menatap Aranjo."Kamu baik-baik saja?" tanya Ara
Baca selengkapnya

Bab 9 . Teman

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Ara sambil memeriksa seluruh tubuh Aranjo."Iya!" jawab Aranjo. Lalu bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang."Kapan dan bagaimana kamu kembali?" tanya Ara."Entahlah! Ah... mungkin berkat bantuan teman-teman baru saya!" lanjut Aranjo bersemangat."Teman?" tanya Ara, tidak yakin akan apa yang didengarnya."Burung kecil dan siluman dengan rambut berwarna abu-abu!" jelas Ara dengan antusias.Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Aranjo, Ara yakin anak itu bermimpi. Tidak ada mahluk hidup di hutan kabut dan tidak ada satupun mahluk di alam langit dengan rambut berwarna abu-abu selain Kaisar.Ara tidak perduli bagaimana Aranjo bisa kembali ke Paviliun, yang penting saat ini Aranjo baik-baik saja. Ara yakin sepertinya Aranjo dilindungi oleh penjaga hutan kabut tersebut, tentu karena Aranjo anak yang baik."Jangan keluar dari Paviliun selama beberapa hari kedepan!" pesan Ara.Dirinya yakin
Baca selengkapnya

Bab 10 . Menarik Perhatian

Aranjo melewati hari-harinya dengan sangat gembira, dirinya akan pergi diam-diam saat Ara membantu di kediaman utama.Aranjo akan menghabiskan waktunya dengan membaca atau berendam di kolam air hangat yang ajaib.Walaupun waktu yang dihabiskan di sana cukup lama namun tidak pada kenyataannya, semua berkat jam pasir itu. Namun Aranjo tidak pernah bertemu dengan siluman itu lagi, sesekali siluman akan memberikannya catatan yang berisi pertanyaan.Hal itu untuk melihat apakah Aranjo benar-benar memahami bacaannya. Aranjo akan menulis jawaban dari pertanyaan itu, tidak sulit baginya. Aranjo akan memberikan separuh makanan enak yang dimilikinya dan meletakkannya di atas meja baca itu. Itu sebagai tanda terima kasih kepada temannya."Esok akan diadakan cara ulang tahun ayahmu!" ujar Ara saat mereka makan malam di Paviliun."Ya, pesta itu pasti sangat meriah, terlihat bagaimana sibuknya pelayan kediaman utama untuk mempersiapkan acara besok ," ujar Aranjo samb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status