Bab 5 . Tidak Perlu Berperang

Veela memandang putri mungilnya dengan penuh kasih sayang. Ara menunggu sesaat, memastikan Tuan Putri baik-baik saja baru setelah itu Ara bersama pelayan lain keluar dari kamar.

Setelah semua pelayan pergi, Veela perlahan memindahkan semua aura dirinya kepada putri mungilnya. Veela tidak dapat memberikan kekuatan sihirnya karena bayinya masih terlalu kecil. Veela kemudian menggunakan sihirnya untuk membuat putri kecilnya tidur lebih pulas.

Setelah itu, Veela berjalan keluar dari kamarnya. Veela hendak pergi ke suatu tempat, namun di tempat itu ilmu sihir tidak dapat digunakan.

Hanya dengan berjalan maka dirinya akan sampai ke tempat itu. Tempat yang hendak ditujunya adalah hutan gelap yang berada di ujung alam iblis.

Hutan itu adalah area terlarang, hutan itu berada di bagian ujung alam iblis.

Veela hanya dapat menggunakan ilmu sihirnya untuk berpindah ke tempat terdekat hutan itu. Setelah itu Veela berjalan kaki untuk masuk ke hutan gelap.

Hutan gelap adalah tempat buangan untuk mahluk-mahluk yang tidak pantas berada di alam manapun. Mahluk-mahluk itu dihukum dengan dibuang ke dalam sumur penghancur roh. Dimana jiwa-jiwa abadi akan hancur menjadi abu saat dilempar ke dalam dan tidak akan terlahir kembali.

Veela berjalan perlahan masuk ke dalam hutan gelap itu, aura mengerikan dan udara dingin menyambut kehadirannya. Suara-suara jeritan kesakitan dan tangisan terdengar jelas mengiringi langkah kakinya. Veela tidak takut sama sekali, saat ini dirinya hanya ingin pergi jauh agar tidak merasa sakit seperti ini. 

Veela tidak lagi memiliki harapan, Dewa yang dipujanya selama ini telah menikahi Dewi di alam langit, berita mengenai bayi yang dilahirkannya mulai tersebar luas. Jiwa bayi mungilnya juga sudah dipastikan tidak akan bertahan lama, Veela tidak dapat bertahan untuk menyaksikan semua itu. Dan hanya satu jalan ini yang dapat ditempuhnya.

Veela berjalan mencari sumur keramat itu, hanya keluarga kerajaan yang tahu selain untuk memusnahkan roh, sumur itu juga dapat memenuhi permintaan. Permintaan akan dikabulkan saat roh dikorbankan ke dalam sumur itu.

Veela bersujud di hadapan sumur yang telah tertutupi tanaman rambat beracun. Veela melepaskan tusuk kundai emas yang tersemat di rambut merahnya dan menekan ujung yang tajam ke telapak tangannya. Darah merah keemasan menetes keluar dari telapak tangannya.

Tangan yang berlumuran darah merah keemasan menyentuh sekeliling mulut sumur dan perlahan darah itu terhisap ke dalam celah bebatuan sumur tua itu. Kemudian asap hitam mengepul keluar dari dalam sumur itu.

"Katakan keinginanmu... dan itu akan dikabulkan! Asalkan kau menyerahkan jiwamu kepadaku!" ujar suara pria yang dalam dan suara itu bergema di seluruh hutan.

"Bayiku, Aranjo, lindungi jiwa abadinya biarkan dirinya tumbuh dewasa dengan kecantikan murni seorang Dewi dan aura penggoda suku iblis! Dan biarkan kecantikannya mengacaukan seluruh alam langit." Ujar Veela penuh kebencian.

Setelah mengucap permohonannya, Veela melompat ke dalam sumur itu, lalu terdengar kembali suara pria yang dalam berkata "Maka semua akan terjadi sesuai dengan kehendakmu!"

Di istana Raja Iblis, tepatnya di kamar tidur Tuan Putri Iblis. Ara masuk ke dalam kamar itu mencari Tuan Putri, namun tidak menemukannya. Ara sangat terkejut saat melihat cahaya hijau terbang begitu cepat dan menyelimuti tubuh bayi mungil itu.

Untuk sesaat, tubuh bayi itu diselimuti oleh cahaya hijau dan cahaya itu tidak mengganggu tidur bayi itu sama sekali.

Raja Iblis, masuk ke kamar itu dan sangat terkejut melihat cahaya hijau yang perlahan memudar lalu menghilang. Raja Iblis tahu jelas apa itu, itu adalah tanda perjanjian yang dibuat dengan Iblis penjaga sumur penghancur roh. Tidak banyak yang tahu akan hal tersebut, namun Putrinya tahu dengan jelas. 

Tidak ada yang dapat dilakukan lagi, bayi itu tidak dapat dimusnahkan dengan cara apapun. Raja Iblis murka, bagaimana mungkin Putri semata wayangnya bertindak begitu bodoh hanya karena seorang Dewa alam langit.

Bagaimanapun caranya Raja Iblis tidak akan tinggal diam, sudah lama alam langit menginjak-injak martabat mereka. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengumpulkan prajurit dan menyerang alam langit.

Raja Iblis keluar dari kamar itu dan berjalan dengan gusar ke singgasananya. Memerintahkan Jenderal Iblis untuk mengumpulkan seluruh pasukan yang mereka miliki. Hari ini, perang akan terjadi dan dirinya akan melakukan apapun untuk membalas kematian Putrinya.

Di alam langit, Dewa Perang menghadap kepada Kaisar Langit. Pasukan Iblis telah berkumpul di perbatasan dan genderang perang mulai di tabuhkan. 

Dewa Malam Rigel juga menghadap. Di atas singgasana Kaisar Langit sedang berembuk dengan Kaisar untuk memutuskan langkah apa yang hendak diambil. 

Dewa Rigel tahu jelas dirinya pemicu perang ini, walau sudah lama alam iblis hendak merebut kekuasaan yang saat ini di pegang oleh alam langit, namun mereka tetap menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan rencana itu.

"Tidak perlu ada korban, biarkan Aku menemu Raja Iblis terlebih dahulu," ujar Sang Kaisar. Kaisar Langit mengabulkan perkataan Sang Kaisar. 

Sang Kaisar adalah Dewa Agung di alam langit, Kaisar Langit telah berganti beberapa kali namun Kaisar masih Dewa yang sama yaitu Dewa Archer. Dewa Archer telah hidup sangat lama, Dewa itu yang menundukkan Suku Iblis dan suku alam lainnya di awal terbentuknya alam semesta. Dewa dengan kekuatan sihir yang tiada tandingannya dan Dewa tanpa perasaan yang membuatnya menjadi Dewa terkuat dan paling disegani oleh seluruh mahluk alam semesta.

Setelah mendapat persetujuan Kaisar Langit, Kaisar pun menggunakan sihirnya berpindah ke perbatasan.

Raja Iblis beserta dengan para Jendral berada di barisan depan dengan menunggangi binatang iblis spiritual, mereka berbalut baju zirah berwarna hitam dengan pedang tajam di genggaman.

Kaisar muncul di hadapan Raja Iblis, seketika rasa takut menyelimuti prajurit iblis yang berbaris rapi di belakang Raja Iblis dan para Jenderal. Kaisar alam langit terkenal dengan kehebatannya memusnahkan musuh, kabarnya dengan satu jentikan jarinya dapat memindahkan gunung dan samudera.

Raja Iblis tidak mengira Kaisar akan muncul sendiri untuk menemuinya, itu merupakan suatu kehormatan bagi alam iblis.

"Tidak perlu berperang, alam langit akan bertanggung jawab atas bayi itu.

Dan aku akan memenuhi satu permintaan Anda sebagai tanda hormat terhadap Putri Veela!" Ujar Sang Kaisar dengan tenang.

Bahkan suara Sang Kaisar dapat membuat binatang iblis yang mereka tunggangi menjadi gelisah.

Raja Iblis merenungkan perkataan Sang Kaisar, dan berkata "Apapun itu dapat saya minta kepada Anda?"

"Selama itu tidak membunuh atau melanggar norma yang lain!" Jawab Sang Kaisar kembali.

Raja Iblis yakin mereka semua tidak akan mampu melawan Sang Kaisar, awalnya Raja Iblis mengira alam langit akan mengirimkan prajurit mereka untuk berperang, namun siapa sangka Sang Kaisar muncul dihadapannya.

"Maka pegang kata-kata Anda!" Ujar Raja Iblis.

"Tentu!" Sang Kaisar memastikan.

Lalu Raja Iblis menggunakan kekuatan sihirnya untuk membawa bayi Putrinya yang saat ini berada di dalam gendongan Ara di kamar Tuan Putri.

Ara bersama dengan bayi itu berpindah tempat ke hadapan Raja Iblis.

"Serahkan bayi itu kepada Kaisar alam langit!" Perintah Raja Iblis kepada Ara.